Kata Ahli Ini Manfaat Ibadah Puasa untuk Penderita Diabetes, Apa Itu?

JAKARTA (SURYA24.COM)-  Seperti diketahui Diabetes adalah kondisi medis yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa dalam darah. Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak mampu memproduksi atau menggunakan insulin dengan baik. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan berfungsi untuk membantu tubuh mengubah glukosa dari makanan menjadi energi.

Diabetes dapat dibagi menjadi tiga jenis utama, yaitu diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, dan diabetes gestasional.

Diabetes tipe 1 terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel yang memproduksi insulin, sehingga tubuh tidak mampu menghasilkan insulin yang cukup untuk mengubah glukosa menjadi energi. Kondisi ini lebih umum terjadi pada anak-anak dan remaja, dan memerlukan pengobatan dengan insulin.

Sedangkan diabetes tipe 2, di sisi lain, terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan baik atau tidak memproduksi cukup insulin. Kondisi ini lebih umum terjadi pada orang dewasa dan terkait dengan faktor gaya hidup, seperti kelebihan berat badan, kurangnya aktivitas fisik, dan pola makan yang buruk. Diabetes tipe 2 dapat dikelola dengan perubahan gaya hidup, obat-obatan, dan terapi insulin jika diperlukan.

Sementara diabetes gestasional adalah jenis diabetes yang terjadi selama kehamilan dan biasanya menghilang setelah kelahiran bayi. Kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi jika tidak diobati.

Gejala diabetes 

termasuk rasa haus yang berlebihan, sering buang air kecil, lelah, dan berat badan yang menurun tanpa sebab yang jelas. Komplikasi yang mungkin terjadi akibat diabetes termasuk penyakit jantung, kerusakan saraf, kerusakan ginjal, dan kebutaan.

Pencegahan diabetes 

meliputi menjaga berat badan yang sehat, menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang, serta melakukan aktivitas fisik secara teratur. Untuk penderita diabetes, penting untuk menjaga kadar glukosa dalam darah tetap stabil dengan mengikuti re

Manfaat Ibadah Puasa

Beberapa penderita diabetes mungkin ragu-ragu apakah dirinya dapat menjalani ibadah puasa Ramadhan? Kenyataannya, diabetesi boleh menjalankan ibadah Ramadhan, tentunya setelah berkonsultasi dengan dokter masing-masing.

Selain itu, puasa ternyata memiliki manfaat bagi penderita diabetes. Simak penjelasan berikut untuk mengetahui paparan ahli terkait manfaat puasa untuk pengidap diabetes sekaligus tipsnya.

Apa manfaat puasa bagi penderita diabetes?

Spesialis penyakit dalam dr. Ardy Wildan Sp.PD menjelaskan bahwa puasa memiliki banyak manfaat tuntuk penderita diabetes.

Manfaat pertama dari puasa yaitu menjaga berat badan diabetesi. Kemudian, manfaat puasa kedua bagi pasien diabetes yaitu mengontrol kadar gula darah.

 

"Memang untuk pasien-pasien diabetes yang benar-benar berlebih itu dia (puasa) ada manfaat untuk mengulur berat badannya karena makannya tidak sebanyak selain bulan Ramadhan," kata dokter Ardy, seperti dikutip dari Antara, Selasa (21/3/2023).

"Kemudian, penelitian menunjukkan bahwa selama puasa itu (kadar) gulanya lebih stabil dibandingkan pada waktu tidak puasa," imbuhnya.

Dikutip dari RS Hermina, selain mengontrol berat badan dan gula darah, berikut beberapa manfaat puasa Ramadhan lainnya yang bisa diperoleh penderita diabetes:

Menurunkan tekanan darah: saat berpuasa, tubuh akan mengurangi proses produksi hormon tertentu seperti hormon adrenalin yang menjadi penyebab naiknya kadar tekanan darah.

Menurunkan kadar kolesterol: puasa juga bermanfaat dalam menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh atau menjaganya tetap stabil.

Meningkatkan sistem imun: ketika kita berpuasa, tubuh mendaur ulang sel-sel imun yang tidak perlukan lagi dalam tubuh. Kemudian, sistem kekebalan tubuh pun diperbarui kembali.

Menjaga kesehatan organ-organ tubuh: berhenti makan dalam waktu yang teratur memicu pembakaran cadangan lemak sebagai pengganti glikogen. Proses pembakaran lemak mampu mengistirahatkan kerja hati dan pankreas.

Puasa Ramadhan mungkin boleh dilakukan oleh penderita diabetes setelah berkonsultasi dengan dokter.

Puasa juga memiliki aneka manfaat untuk diabetesi, dari mengontrol gula darah hingga menjaga kesehatan organ penting.

Apa saja risiko puasa untuk penderita diabetes?

Puasa memang memiliki beragam manfaat bagi penderita diabetes. Namun, para pasien juga perlu mengetahui risiko berpuasa apabila ingin tetap menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

 

Risiko puasa yang bisa terjadi pada orang dengan diabetes yaitu kekurangan gula darah (hipoglikemia) atau lonjakan glukosa (hiperglikemia).

Hipoglikemia bisa terjadi karena pasokan makan yang berkurang atau kekurangan cairan (dehidrasi), sehingga gula darah anjlok.

Sementara itu, hiperglikemia atau kenaikan gula darah bisa terjadi akibat tidak meminum obat secara teratur atau konsumsi makanan dan minuman manis di waktu berbuka hingga sahur.

Untuk itu, Ardy menyarankan, pasien diabetes yang akan menjalani ibadah Ramadhan, diedukasi agar mencoba puasa setiap Senin dan Kamis agar terbiasa.

Pasien juga wajib periksa dahulu dengan dokter untuk mengetahui risiko puasa dan menyesuaikan dosis obat diabetes yang akan diminum.

Kemudian, dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo itu tidak menganjurkan puasa pada penderita dengan kondisi berikut:

Pasien diabetes tipe 1 yang harus menggunakan insulin untuk kebutuhan sehari-hari

Diabetesi lanjut usia atau lansia di atas 61 tahun

Wanita hamil dengan riwayat diabetes atau diabetes gestasional.

Puasa untuk penderita diabetes perlu berhati-hati untuk mencegah kadar gula darah turun atau melonjak secara drastis.

Karena itu, sebelum berpuasa setiap penderita diabetes perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui kondisi kesehatannya secara keseluruhan, dan mengetahui penyesuaian dosis obat yang digunakan selama menjalankan puasa.***