Kampar Riau Heboh Gegara Ini Ibu Muda Tega Bunuh Anaknya Apa Itu? Ini Ulasan Lengkapnya

Ilustrasi (dok:net)

 KAMPAR (Surya24.Com) - Pembunuhan yang dilakukan ibu muda terhadap anak kandungnya akhirnya terungkap. Ibu berinisial HP (32) warga Desa Rumbio, Kabupaten Kampar , Riau itu tega membunuh anaknya yang masih balita hanya gara-gara masalah sepele, karena anak hiperaktif. Korban adalah Abdul Malik (3,5). Korban tewas dengan cara dicekik oleh ibunya dan dipukul pakai gayung. Pelaku sempat mengelak membunuh anaknya, namun akhirnya dia mengakuinya. "Anaknya itu bijak di masa pertumbuhannya, aktif.

 Korban lagi sedang lasak-lasaknya. Jadi pelaku kesal dengan kelakuan anaknya padahal anaknya tidak melakukan kesalahan," kata Kapolsek Kampar AKP Marupa Sibarani seperti dilansir sindonews.com,  Selasa (28/3/2023).

Terungkap karena Ini 

Pelaku Kasus ini terungkap berkat kecurigaan ayah korban ZA (47). Dimana pada Minggu, 27 Maret 2023 sekira pukul 20.30 WIB, ZA yang curiga dengan kondisi korban yang ada bekas luka dahinya kemudian kondisi tubuh dingin dan kaku. "Saat ditanya saksi, istri mengatakan bahwa korban terjatuh di kamar mandi," ucapnya. 

Melihat kondisi anaknya yang sudah tidak bergerak, ZA menghubungi temannya yang seorang perawat bernama Zuheriadi untuk memastikan kondisi korban. Kemudian sekira pukul 21.55 WIB Ziheriadi datang melakukan pengecekan terhadap kondisi korban. Hasil pemeriksaan bahwa korban sudah meninggal dunia. 

ZA pun kaget. Untuk memastikan lagi kondisi putranya, ZA korban membawa korban ke Puskesmas Air Tiris. Namun hasilnya tetap sama, korban sudah meninggal dunia. Kejadian ini membuat heboh warga. 

Belakangan kasus ini sampai pihak kepolisian, setelah ZA melapor ke polisi. Petugaspun mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP. "Pada Senin (27/3/2023) sekira pukul 06.30 WIB korban dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan visum et refertum dan otopsi terhadap korban di rumah sakit Bhayangkara Polda Riau di Pekanbaru," imbuhnya. 

Polis pun melakukan gelar perkara untuk membuat kasus ini semakin terang. Akhirnya HP ditetapkan sebagai tersangkanya. Ini dikuatkan dengan keterangan para saksi, barang bukti yang ditemukan di TKP, Hasil visum maupun otopsi adanya pengakuan dari pelaku didapatkan bukti yang cukup bahwa pelaku yang melakukan penganiayaan terhadap korban adalah ibu kandungnya sendiri.

 "Pelaku atau ibu kandung korban mengakui ada melakukan penganiayaan terhadap korban sehingga mengakibatkan meninggalnya korban. Dari hasil pengakuan pelaku ia melakukan penganiayaan dengan cara mencubit di bagian tulang rusuk sebelah kiri korban,” tuturnya. 

Pelaku kata Marupa, juga memukul kepala korban dengan menggunakan gayung sebanyak dua kali di kepala bagian depan, memukul paha korban sebelah kanan sebanyak dua kali dan mencekik leher korban sampai lidah korban terjulur dan mau muntah.

Apa Itu Hiperaktif?

Dirangkum dari berbagai sumber, anak hiperaktif adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan anak yang memiliki tingkat aktivitas yang sangat tinggi dan sulit untuk ditenangkan. Anak-anak hiperaktif seringkali terlihat tidak dapat duduk diam dan sulit fokus pada satu kegiatan saja. Mereka cenderung selalu bergerak, tidak bisa diam dan sering mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain. Anak hiperaktif bukanlah penyakit atau kondisi medis, tetapi lebih pada karakteristik perilaku anak yang perlu dikelola dengan baik.

Penyebab Anak Hiperaktif

Penyebab dari anak hiperaktif masih belum sepenuhnya diketahui. Namun, beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan perilaku anak hiperaktif adalah faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup. Anak yang memiliki keluarga dengan riwayat ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) cenderung lebih rentan untuk mengalami gangguan hiperaktivitas. Selain itu, faktor lingkungan seperti paparan zat kimia atau makanan tertentu juga dapat memicu gejala hiperaktivitas pada anak. Pola hidup yang tidak sehat seperti kurang tidur, kurang olahraga, dan kelebihan konsumsi gula atau makanan cepat saji juga dapat berkontribusi pada perkembangan anak hiperaktif.

 

Gejala Anak Hiperaktif

Anak hiperaktif memiliki beberapa gejala yang dapat dikenali, antara lain:

    Sulit untuk ditenangkan atau diredam

    Sulit untuk fokus dan mudah teralihkan perhatiannya

    Sering berbicara terus menerus dan sulit untuk diam

    Selalu bergerak atau tidak bisa diam

    Sulit mengikuti instruksi dan mengatur diri sendiri

    Sering mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain

Dampak Anak Hiperaktif

Anak hiperaktif dapat mengalami beberapa dampak negatif jika tidak dikelola dengan baik. Dampak negatif yang seringkali terlihat adalah sulitnya anak dalam belajar dan kurangnya keterampilan sosial. Anak hiperaktif juga dapat memiliki masalah dalam hubungan interpersonal dengan teman dan keluarga. Selain itu, anak hiperaktif juga dapat memiliki risiko tinggi untuk mengalami depresi, kecemasan, dan gangguan perilaku lainnya ketika tidak ditangani dengan baik.

Penanganan Anak Hiperaktif

Penanganan anak hiperaktif memerlukan pendekatan yang komprehensif, yang meliputi pengelolaan lingkungan, perubahan pola hidup, serta pengobatan jika diperlukan. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu anak hiperaktif antara lain:

-Menerapkan pola hidup yang sehat, seperti olahraga teratur dan tidur yang cukup

--Mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula tinggi

- Menerapkan struktur dan rutinitas yang konsisten dalam aktivitas harian anak

- Menghindari paparan zat kim

- Memberikan perhatian yang cukup dan kasih sayang pada anak, serta mengajarkan keterampilan sosial yang baik

=Melibatkan anak dalam aktivitas fisik yang menyenangkan dan kreatif, seperti seni atau musik

- Konsultasikan dengan dokter atau psikolog untuk pengobatan atau terapi, seperti terapi perilaku kognitif atau pengobatan obat-obatan tertentu.

Namun, penting untuk diingat bahwa setiap anak memiliki kebutuhan yang berbeda, dan pendekatan penanganan yang berbeda-beda dapat diterapkan. Konsultasikan dengan dokter atau psikolog untuk mengetahui cara terbaik dalam mengelola perilaku anak hiperaktif.

Terakhir, sebagai orang tua atau orang dewasa yang terdekat dengan anak hiperaktif, penting untuk selalu memberikan dukungan dan memahami kondisi anak. Memberikan lingkungan yang positif dan penuh kasih sayang dapat membantu anak hiperaktif dalam mengembangkan potensi diri dan mencapai keberhasilan di masa depan. Semoga bermanfaat.***