Jarang Diketahui Publik Cerita Menarik Dibalik Salat Tarawih ala Bung Karno, Simak Yuk

(dok:net)

JAKARTA (SURYA24.COM)- Seperti diketahui Salat Tarawih adalah salah satu ibadah yang dilakukan oleh umat Muslim selama bulan Ramadan. Ibadah ini dilakukan pada malam hari setelah salat Isya' dan merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan.

Salat Tarawih dilakukan dengan cara memperbanyak rakaat pada salat malam. Biasanya, salat Tarawih dilakukan dengan memperbanyak rakaat menjadi 8, 12, atau bahkan 20 rakaat. Selain itu, salat Tarawih juga dilakukan dengan membaca surah-surah Al-Quran secara berurutan.

Salat Tarawih biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid atau musala, namun dengan adanya pandemi Covid-19, banyak umat Muslim yang melakukan salat Tarawih di rumah masing-masing dengan keluarga atau sendiri-sendiri.

Salat Tarawih memiliki banyak keutamaan. Selain sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT, salat Tarawih juga dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan umat Muslim. Selain itu, salat Tarawih juga dapat meningkatkan hubungan sosial antara sesama umat Muslim karena dilakukan secara berjamaah di masjid atau musala.

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan salat Tarawih. Pertama, umat Muslim sebaiknya mempersiapkan diri dengan memperbanyak ibadah pada siang hari, seperti membaca Al-Quran dan berdzikir, sehingga dapat merasa lebih khusyuk saat melakukan salat Tarawih. Kedua, umat Muslim sebaiknya menghindari hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi saat melakukan salat Tarawih, seperti membawa ponsel atau berbicara dengan orang lain selama salat.

Dalam melakukan salat Tarawih, umat Muslim sebaiknya juga memperhatikan tata cara dan adab salat. Sebelum salat, umat Muslim harus membersihkan diri dan berwudhu terlebih dahulu. Selain itu, umat Muslim juga harus memilih tempat yang bersih dan tenang untuk melakukan salat. Selama salat, umat Muslim sebaiknya tetap fokus dan menghindari hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi.

Salat Tarawih merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan. Melakukan salat Tarawih dengan khusyuk dan memperbanyak ibadah pada siang hari dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan umat Muslim. Oleh karena itu, umat Muslim sebaiknya tidak melewatkan kesempatan untuk melakukan salat Tarawih selama bulan Ramadan.

Jarang Diketahui Publik

Seperti dikemukakan di atas sholat tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang dilakukan oleh umat Islam di malam-malam Ramadhan. Salat tarawih memiliki banyak keutamaan dan pahala bagi yang melaksanakannya dengan iman dan ikhlas.

Namun, tahukah Anda bagaimana sholat tarawih dilakukan oleh presiden pertama Indonesia, Soekarno?

Soekarno adalah seorang pemimpin yang sangat mencintai Islam dan rakyatnya. Dia  juga dikenal sebagai seorang yang rajin beribadah dan menghormati ulama.

Dikutip dari intisarionline.com, Salah satu kisah menarik tentang sholat tarawih ala Soekarno adalah ketika Bung Besar mengajak rakyat untuk berjamaah di Masjid Istiqlal pada tahun 1961.

Menurut saksi mata yang bernama Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih dikenal dengan nama Hamka. Soekarno datang ke Masjid Istiqlal dengan mengenakan pakaian putih dan peci hitam.

Beliau disambut oleh ribuan jamaah yang antusias untuk melihat dan mendengar pidato beliau. Soekarno kemudian naik ke mimbar dan menyampaikan pidato yang sangat menggugah hati.

Beliau menyerukan kepada rakyat untuk bersatu dalam bingkai Islam dan Pancasila, serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Dia juga mengingatkan tentang pentingnya menjalankan ibadah puasa dan sholat tarawih sebagai bentuk penghambaan kepada Allah SWT.

Setelah pidato selesai, Soekarno turun dari mimbar dan memimpin sholat tarawih berjamaah dengan rakyat.

Dia mengerjakan sholat tarawih dengan 23 rakaat, sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Soekarno juga membaca surat-surat pendek dari Al-Quran dengan suara yang merdu dan fasih.

Sholat tarawih ala Soekarno ini menjadi sebuah peristiwa yang sangat berkesan bagi rakyat Indonesia. Mereka merasakan kehangatan dan kebersamaan dengan pemimpin mereka dalam beribadah kepada Allah SWT.

Mereka juga merasakan kecintaan dan kepedulian Soekarno terhadap Islam dan umatnya. Sholat tarawih ala Soekarno ini juga menjadi sebuah bukti bahwa Soekarno adalah seorang pemimpin yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.

Dia tidak hanya mengajarkan rakyatnya tentang nilai-nilai Pancasila, tetapi juga tentang nilai-nilai Islam. Tidak hanya membangun negara ini secara fisik, tetapi juga secara rohani.

Cerita ini menunjukkan bahwa Soekarno adalah seorang presiden yang layak dihormati dan dicintai oleh rakyatnya.

Semoga cerita ini dapat menginspirasi kita untuk terus beribadah kepada Allah SWT dan mencintai negeri ini dengan sepenuh hati.***