Bikin Miris, 6 Orang Kehilangan Nyawa Gegara Main Game

(dok tangkapan layar/liputan6.com)

JAKARTA (SURYA24.COM)-Permainan video telah menjadi bagian penting dari kehidupan modern, dan dianggap sebagai bentuk hiburan yang menyenangkan bagi banyak orang. Namun, terlalu sering bermain game dapat memiliki efek negatif pada kesehatan fisik dan mental. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa efek negatif yang mungkin timbul dari bermain game.

Ketergantungan

 Salah satu efek negatif terbesar dari bermain game adalah ketergantungan. Terlalu sering bermain game dapat menyebabkan seseorang menjadi kecanduan, dan sulit untuk berhenti meskipun telah mengalami dampak negatif pada kesehatan dan kehidupan sosial mereka. Ketergantungan pada game juga dapat mempengaruhi kinerja akademik dan pekerjaan.

Masalah kesehatan fisik

Bermain game terlalu lama dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik seperti sakit leher, sakit punggung, dan masalah mata. Terlalu lama duduk dan fokus pada layar game dapat menyebabkan ketegangan otot dan berdampak negatif pada postur tubuh.

Masalah kesehatan mental

Terlalu sering bermain game juga dapat berdampak negatif pada kesehatan mental seseorang. Bermain game selama berjam-jam dapat menyebabkan kelelahan mental dan kecemasan. Game yang intens dan menantang juga dapat memicu emosi negatif seperti kemarahan dan frustrasi, yang pada gilirannya dapat memperburuk kesehatan mental.

Dampak sosial

Bermain game terlalu sering dapat mengambil waktu dari interaksi sosial dengan orang lain, baik keluarga maupun teman. Ini dapat menyebabkan perasaan isolasi dan kesepian, yang pada akhirnya dapat memengaruhi kesehatan mental.

Masalah keuangan

Bermain game juga dapat menjadi sumber masalah keuangan jika seseorang terlalu sering membeli item dalam game dengan uang sungguhan. Hal ini dapat menyebabkan hutang dan mengakibatkan masalah keuangan jangka panjang.

Bikin Miris

Ternyata bermain game secara terus-menerus, dapat membuat seseorang menjadi kecanduan dan sulit untuk menghentikan kegiatan tersebut. Hal ini dapat mengganggu keseimbangan dalam hidup, termasuk kegiatan sosial, pekerjaan, dan belajar. Namun sebagai media yang relatif baru, mereka mendapat sorotan ekstrem di media karena kekerasan yang digambarkan di banyak game.

Bermain game yang terlalu lama dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan isolasi sosial. Hal ini dapat terjadi jika seseorang terlalu fokus pada dunia maya, dan mengabaikan interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga sangat disayangkan ketika ada orang yang kehilangan nyawanya, dikarenakan asik bermain game. 

Beberapa kasus terjadi, ketika pemain game bermain terus-menerus selama berjam-jam tanpa istirahat yang cukup, sehingga menyebabkan kelelahan yang parah dan akhirnya mengakibatkan kematian. Berikut ini beberapa potret orang yang kehilangan nyawa karena bermain game yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (6/5/2023). 

1. Johnathan Fair

Dampak negatif dari bermain game, membuat beberapa orang ini kehilangan nyawanya. Sumber: nypost.com

Skylar Mendez adalah anak yang berusia empat tahun, yang meninggal dunia ketika diasuh oleh pacar kakaknya Johnathan Fair. Setelah kematiannya, keluarga Skylar melakukan otopsi dan terungkap bahwa dia telah dipukuli secara brutal sampai mati.

Fair didakwa dengan pembunuhan dan saat ini ditahan dengan jaminan $5 juta. Pihak berwenang menyatakan bahwa mereka yakin Fair memukuli anak tersebut, karena dia menumpahkan jus di Xbox-nya. Jika terbukti bersalah, dia bisa menghadapi 60 tahun penjara seumur hidup.

2. Malik Terrell

Malik Terrell adalah seorang pria berusia 21 tahun yang tinggal di Milwaukee. Saudara laki-laki Terrell percaya bahwa Dennis King yang berusia 15 tahun, telah bersekongkol dengan anak laki-laki lain untuk mencuri sistem video game mereka.

Kakak beradik ini menanyai King tentang sistem permainan mereka yang hilang, dan mulai memukuli King agar dia mengaku. Malik Terrell memukuli kepala King dengan palu dan menikam lehernya. Kemudian mereka menggunakan gerobak sampah, untuk memindahkan tubuh King ke sebuah rumah kosong dan membakar mayatnya.

3. Alexandra Tobias

Alexandra Tobias dan putranya yang berusia tiga bulan, Dylan Lee Edmondson, tinggal bersama di Jacksonville, Florida. Dylan mulai menangis saat Alexandra bermain FarmVille, yang menyebabkan Alexandra menjadi marah.

 

Dia mengambil bayi itu dan mulai mengguncangnya dengan keras, dan tak sampai situ, Alexandra Tobias kemudian pergi ke luar dan menikmati sebatang rokok, sebelum kembali ke dalam untuk menggoyang bayinya lagi. Tanpa diketahui anaknya meninggal karena trauma kepala.

4. Hsieh

Di sebuah warnet di Taiwan, seorang pria berusia 32 tahun yang ditemukan telah meregang nyawa di warnet. Hsieh bisa menghabiskan waktu begitu lama tanpa pulang, karena ia memang memiliki kebiasaan menginap di warnet. Menurut pengakuan salah seorang pelanggan warnet, Hsieh memiliki kebiasaan bermain di warnet tersebut selama berhari-hari.

Setelah tertidur dan dibawa ke rumah sakit, pria ini kemudian dinyatakan meninggal. Diyakini bahwa Hsieh mengalami henti jantung karena kelelahan. Seorang petugas warnet mengatakan kepada wartawan: “Hsieh adalah pelanggan tetap di sini dan selalu bermain selama beberapa hari berturut-turut. Saat lelah, dia akan tidur telungkup di atas meja atau tertidur dengan posisi merosot di kursinya. Itu sebabnya kami tidak menyadari kondisinya pada awalnya."

5. Patricia Waible

Patricia Waible, pembantu perawat di rumah sakit VA yang bertanggung jawab untuk memeriksa dokter hewan Vietnam, Bill Nutter. Dia memiliki masalah jantung yang membuatnya berisiko tinggi terkena serangan jantung. Sehingga Patricia harus senantiasa harus mengawasi supaya bisa memberikan pertolongan, ketika kondisi jantung Bill memburuk.

Namun pada suatu kesempatan, Patricia malah terlalu sibuk bermain game hingga berjam-jam lamanya. Kelalaian Patricia tersebut lantas berujung pada meninggalnya Bill. Sesudah insiden tersebut, Patricia tidak lagi diperbolehkan menjadi perawat dan dipindahkan ke divisi kafetaria rumah sakit.

6. Pavel Mateev

Seorang bocah Rusia berusia 15 tahun bernama Pavel Mateev sangat menyukai video game. Beberapa orang mungkin mengatakan dia kecanduan mereka. Suatu hari, Pavel menghabiskan waktu berjam-jam di depan komputer saat memainkan game yang dibelikan oleh ibunya. Saat Pavel mengalami kekalahan dalam game, Pavel yang merasa kesal kemudian bergegas pergi ke luar rumah, kemudian melukai kepalanya sendiri dengan gergaji mesin.

Kesimpulan

Dapat disimpulkan meskipun bermain game dapat menjadi bentuk hiburan yang menyenangkan, terlalu sering bermain game dapat menyebabkan efek negatif pada kesehatan fisik dan mental seseorang. Oleh karena itu, penting untuk mengambil waktu untuk beristirahat dan membatasi waktu bermain game agar tidak berdampak negatif pada kesehatan dan kehidupan sosial seseorang.***