Inggris Heboh Gegara Bayi Lahir dengan 3 DNA, Kok Bisa?

(Dok:Net)

JAKARTA (SURYA24.COM)- DNA, atau Deoxyribonucleic Acid, adalah molekul besar berbentuk heliks yang menyimpan informasi genetik dalam sel semua organisme hidup. DNA terdiri dari empat jenis nukleotida: adenin (A), sitosin (C), guanin (G), dan timin (T), yang tersusun dalam urutan tertentu untuk membentuk kode genetik yang unik untuk setiap individu.

Fungsi utama DNA adalah sebagai pengkode informasi genetik yang diturunkan dari orang tua ke anak. DNA ini ditemukan di inti sel pada eukariota, dan dalam sitoplasma pada prokariota. Setiap organisme hidup memiliki DNA yang berbeda dan unik, dan DNA ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi individu dalam ilmu forensik dan pengujian paternal.

Proses replikasi DNA terjadi ketika sel membelah dan membentuk dua salinan identik dari DNA asli. Proses ini memastikan bahwa setiap sel yang terbentuk memiliki salinan yang sama dari DNA. Selain itu, DNA juga dapat mengalami mutasi, yaitu perubahan dalam urutan nukleotida yang dapat terjadi secara alami atau akibat paparan faktor lingkungan seperti radiasi dan bahan kimia.

Pemahaman tentang struktur dan fungsi DNA telah membawa perubahan besar dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam bidang medis, pemahaman tentang DNA telah memungkinkan perkembangan tes genetik yang dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit genetik dan memprediksi risiko terjadinya penyakit tertentu. Dalam bidang pertanian, teknologi DNA telah memungkinkan perkembangan tanaman transgenik dan pengembangan bibit unggul untuk meningkatkan produksi tanaman.

Dalam kesimpulannya, DNA merupakan molekul penting dalam kehidupan dan perkembangan makhluk hidup. Melalui penelitian dan pemahaman tentang DNA, kita dapat memperoleh wawasan yang lebih besar tentang fungsi genetik dan potensi untuk mengembangkan berbagai aplikasi baru dalam bidang medis, pertanian, dan teknologi.

3 DNA

 Seperti dikemukan diatas seputar DNA, nah Inggris heboh gegara seorang bayi dilaporkan memiliki 3 DNA.

Dikabakan seorang bayi di Inggris lahir dengan tiga DNA, Rabu (10/5/2023). Kabar itu dikonfirmasi oleh otoritas kesuburan yang mengungkapkan bahwa tiga DNA si bayi terdiri dari sang ibu, ayah, dan seorang pendonor wanita. Dilansir dari Guardian, lebih dari 99,8 persen DNA itu berasal dari kedua orang tuanya. Sisanya, sekitar 0,1 diperoleh dari pendonor.

Dikutip dari kompas.com, pendonor tidak dianggap sebagai orang tua sang bayi. Lantas, bagaimana bisa seorang bayi lahir dengan tiga DNA? Baca juga: Mengenal Kondisi Asam Lambung pada Anak-anak dan Bayi Penyebab bayi lahir dengan tiga DNA Masih dari sumber yang sama, bayi lahir dengan tiga DNA disebaban karena sang dokter melakukan prosedur fertilisasi in vitro (IVF). 

Diberitakan AP News, teknik IVF bertujuan untuk mencegah penyakit yang disebabkan karena mitokondria bermasalah. Mitokondria adalah kompartemen kecil di dalam sel tubuh yang mengubah makanan menjadi energi. Miktokondria yang bermasalah bisa mengakibatkan pengecilan otot, epilepsi, jantung, kerusakan otak, dan cacat intelektual.

 Penyakit ini kerap diturunkan oleh sang ibu kepada bayi mereka. Baca juga: Mengenal Craniopagus Parasiticus, Kelainan Bawaan Bayi Lahir dengan Dua Kepala yang Melekat Perawatan donasi miktokondria Donasi mitokondria dilakukan menggunakan jaringan dari sel telur pendonor sehat untuk membuat embrio IVF. 

Embrio yang merupakan gabungan dari spema dan sel telur orang tua kandung itu ditambah sejumlah kecil materi genetik dari pendonor, besarnya sekitar 37 gen. Embrio itu kemudian dipindahkan ke dalam rahim sang ibu. Pencetus penelitian ini adalah para dokter di Newcastle Fertility Centre.

 Akan tetapi, teknik donasi mitokondria sempat ditentang oleh sejumlah ahli. Mereka berpendapat, mengutak-atik kode genetik DNA bisa menjadi bumerang bagi orang tua dan sang bayi. Oleh sebab itu, seorang ahli sel punca di Francis Crick Institute, Robin Lovel Badge mengatakan, sangat penting untuk memantau perkembangan bayi di masa depan. 

Bukan pertama kali terjadi di dunia

 Sebelumnya, dokter di Amerika Serikat pernah mengumumkan kelahiran bayi pertama di dunia yang menggunakan teknik donasi mitokondria. Kelahiran itu terjadi di negara Amerika Utara, Meksiko pada 2016. Sebelum melewati perawatan tersebut, sang ibu dilaporkan telah mengalami keguguran sebanyak 4 kali dan dua anaknya meninggal dunia. 

Kemajuan di bidang kesehatan ini membuat parlemen mengubah undang-undang pada 2015. Mereka mengizinkan prosedur itu untuk dilakukan. Dua tahun kemudian, klinik Newcastle menjadi pusat nasional pertama dan satu-satunya yang memiliki izin untuk melakukannya. Persetujuan diberikan berdasarkan kasus per kasus oleh Human Fertilization and Embryology Authority (HFEA) Inggris, yang telah memberikan lampu hijau untuk setidaknya pada 30 kasus.***