Masih Ingat Rumor Soeharto Memancing Ada Marinir Sediakan Ikan di Bawah Kapal, Benarkah?

Ilustrasi (Dok:Net)

JAKARTA (SURYA24.COM)-Soeharto, yang dikenal sebagai Presiden kedua Indonesia, adalah salah satu tokoh paling kontroversial dalam sejarah modern negara ini. Paling tidak bannyak isu, rumor dan sebagainya yang berseliweran saat berkuasa. Dan itu dibicarakan dsebagian besar masyarakat secara tertutup atau berbisik-bisi k. Dia memerintah Indonesia selama lebih dari tiga dekade, dari tahun 1967 hingga pengunduran dirinya pada tahun 1998. Artikel ini akan menggambarkan perjalanan kehidupan Soeharto, kebijakan politiknya, dan dampaknya terhadap Indonesia.

Seperti diketahui Soeharto lahir pada tanggal 8 Juni 1921 di sebuah desa kecil di Pulau Jawa, Indonesia. Karir militernya dimulai selama masa penjajahan Belanda, dan dia menjadi salah satu pemimpin perlawanan melawan penjajah. Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, Soeharto menjadi salah satu tokoh penting dalam Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Ditanya Harmoko 

Dikutip dari merdeka.com, seperti diketahui Presiden Soeharto hobi memancing ikan di laut. Penguasa Orde Baru ini pun jarang pulang tanpa membawa hasil tangkapan yang besar.

Karena hasil tangkapannya selalu banyak, beredar rumor kalau Pak Harto memancing, di bawah kapal selalu ada Marinir TNI AL yang menyelam. Mereka bertugas memasang ikan ke kail presiden.

Adalah Harmoko, wartawan yang kemudian menjadi menteri penerangan era Orde Baru ikut penasaran dengan rumor tersebut. Iseng-iseng dia bertanya pada Soeharto.

"Pak ini ada cerita yang berkembang di masyarakat. Katanya jika Bapak memancing, di bawah ada Marinir yang menyediakan ikan untuk umpan pancing," tanya Harmoko seperti ditulis dalam buku Pak Harto The Untold Stories.

Apa jawaban Presiden Soeharto? "Lihat saja nanti," katanya pendek.

Diajak Memancing

Harmoko berkisah sekitar tahun 1987 dia pergi memancing bersama Pak Harto dan pejabat lainnya seperti Fuad Hasan, Bustanul Arifin, serta Ismail Saleh.

Saat itulah Harmoko mendapat jawaban atas rumor yang beredar di masyarakat tersebut. Dia berkesempatan melihat dengan matanya sendiri.

"Pak Harto sering mendapat ikan karena beliau sabar dan memang pandai memancing," kata Harmoko.

Jadi bukan karena ada marinir yang menyodorkan ikan, kata Harmoko.

Menurutnya yang berada di bawah kapal malah rumpon, tempat ikan berkembang biak. Rumpon itu dibuat dari becak-becak bekas yang dibuang ke laut. Mungkin itu penyebabnya banyak ikan besar untuk ditangkap.

Kesimpulan:

Soeharto adalah sosok yang kontroversial dalam sejarah Indonesia. Kepemimpinannya selama tiga dekade menghadirkan stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga diwarnai dengan dugaan pelanggaran hak asasi manusia dann korupsi. Warisannya yang kompleks terus mempengaruhi Indonesia hingga saat ini. Sebagai bangsa yang berjuang untuk mencapai kemajuan dan keadilan, penting bagi Indonesia untuk mempelajari dan menghargai sejarahnya dengan objektif dan mengambil pelajaran yang berharga untuk masa depan lebih baik.***