MIRIS Tabungan Siswa SD Rp 112 Juta Raib Dipinjam Komite dan Guru, Kok Bisa?

Dok kompas.com

JAKARTA (SURYA24.COM)- Pendidikan adalah aspek penting dalam pembentukan generasi penerus bangsa yang berkualitas. Di balik kesuksesan pendidikan, terdapat peran penting yang dimainkan oleh guru dan komite sekolah. Guru sebagai tenaga pendidik dan komite sekolah sebagai mitra penting dalam pengelolaan sekolah memiliki tanggung jawab yang besar dalam mencapai tujuan pendidikan yang baik. Dalam artikel ini, kita akan membahas peran guru dan komite sekolah dalam pendidikan di Indonesia. 

Namun ada peristiwa menarik seputar pean guru dan komite sekolah seputar pendidikan. Ya, itu tadi dikabarkan bahwa ratusan uang tabungan siswa  raib dipinjam dua institusi itu. Akan tetapi sdebelum mengetahui kronologisnya maka tidak salah mengetahui peran guru dan komite sebagai menambah wawasan.

Guru adalah sosok yang berperan langsung dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Mereka bertugas mengajar, membimbing, dan mendidik peserta didik. Peran guru sangat penting dalam membantu peserta didik mencapai potensi terbaik mereka. Berikut adalah beberapa peran penting yang dimainkan oleh guru:

Pendamping dan Fasilitator Pembelajaran: 

Guru menjadi pendamping yang setia bagi peserta didik dalam proses pembelajaran. Mereka membantu peserta didik dalam memahami materi pelajaran, memberikan penjelasan yang jelas, dan menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk mendukung pembelajaran.

Motivator:

 Guru memiliki peran penting dalam memotivasi peserta didik. Mereka mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi, mengembangkan minat mereka, dan membangun sikap positif terhadap belajar.

Penilai:

 Guru bertanggung jawab dalam menilai kemajuan peserta didik. Mereka memberikan tugas, ujian, dan tugas proyek untuk mengukur pemahaman dan keterampilan peserta didik. Penilaian yang adil dan obyektif membantu guru dalam memberikan umpan balik yang diperlukan untuk pengembangan peserta didik.

Sementara itu, komite sekolah merupakan wadah partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sekolah. Komite sekolah terdiri dari orang tua siswa, guru, dan masyarakat sekitar. Berikut adalah peran penting yang dimainkan oleh komite sekolah:

Pengawas dan Penyedia Sarana Prasarana:

 Komite sekolah berperan dalam mengawasi pelaksanaan program pendidikan di sekolah. Mereka memastikan bahwa sekolah menyediakan fasilitas dan sarana yang memadai untuk kegiatan belajar-mengajar, termasuk ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, dan fasilitas olahraga.

Mitra Guru dalam Pengembangan Kurikulum: 

Komite sekolah berkolaborasi dengan guru dalam mengembangkan kurikulum sekolah. Mereka memberikan masukan berdasarkan kebutuhan dan harapan masyarakat, serta memberikan panduan dalam menentukan mata pelajaran yang relevan dan metode pengajaran yang efektif.

Menghubungkan Sekolah dengan Masyarakat:

 Komite sekolah berfungsi sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat. Mereka mengorganisir kegiatan-kegiatan sosial, budaya, atau kegiatan lainnya yang melibatkan partisipasi masyarakat. Hal ini bert

Kronologis Raibnya Uang Yabungan Murid

Tabungan 17 murid SDN 2 Kondangjajar, Kecamatan Cijulung, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat yang mencapai Rp 112 juta raib. 

Hal itu diketahui saat orangtua murid meminta uang tabungan tersebut ketika anaknya tamat dari sekolah tersebut.  Pihak sekolah sempat beralasan uang tabungan murid tersebut tidak hilang, namun disimpan di sebuah koperasi di Cijulung. Tetapi koperasi tersebut mengalami kolaps. 

Kronologi raibnya tabungan murid SD Rp 112 juta Dikutip dari Kompas.com (16/6/2023), tabungan yang raib dan belum dikembalikan oleh pihak sekolah mencapai Rp 112.576.000.  Tabungan tersebut adalah milik 17 murid yang menabung sejak kelas 1 dan saat ini sudah tamat kelas 6 di SDN 2 Kondangjajar. Raibnya tabungan murid tersebut pertama kali diketahui dari salah satu wali murid bernama Widiansyah. 

Saat itu dia meminta tabungan anaknya yang mencapai Rp 45 juta.  Namun saat diminta Widiansyah, uang tabungan anaknya tersebut belum diberikan pihak sekolah. 

"Sekarang sudah pelepasan siswa tapi belum ada sepeser pun. Orangtua yang lain juga sama belum menerima," ujar Widiansyah. 

Sekolah tidak ada uang 

Widiansyah dan sejumlah wali murid lainnya kemudian menanyakan ke pihak sekolah perihal uang tabungan murid tersebut.  Mereka mendapatkan jawaban bahwa sekolah tak memiliki uang untuk mengembalikan tabungan tersebut. Widiansyah sudah mencoba menanyakan sebanyak tiga kali, namun dirinya tetap mendapatkan jawaban bahwa sekolah tak memiliki uang.

 "Tapi, jawaban dari pihak sekolah katanya tidak ada uang. Berarti, selama di SD itu sering pinjam. Itu jawaban dari kepala sekolah dan pihak guru," kata Widiansyah. 

Rincian uang tabungan murid yang belum dikembalikan Berikut ini rincian tabungan murid SDN 2 Kondangjajar yang beum dikembalikan: Aditya senilai Rp 4.272.000 Adan senilai Rp 4.188.000 Atipa senilai Rp 4.192.000 Hilman senilai Rp 3.570.000 Ibrahim senilai Rp 2.211.000 Luri senilai Rp 1.325.000 M. Aditia senilai Rp 6.050.000 M. Ihwan senilai Rp 4.670.000 Meisya senilai Rp 3.955.000 Nazwa senilai Rp 5.310.000 Putri senilai Rp 11.725.000 Rafa senilai Rp 2.749.000 Refal senilai Rp 45.000.000. Rizkylah senilai Rp 5.454.000 Sawa senilai Rp 5.660.000 M. Firli senilai Rp 600.000 Nirwan senilai Rp 1.700.000. Baca juga: 17 Murid SD di Pangandaran Menabung Rp 112 Juta, 

Saat Lulus Uangnya Tidak Ada 

Uang tabungan dipinjam guru yang sudah pensiun Pihak sekolah kemudian mengatakan bahwa uang tabungan murid tersebut berada di koperasi dan dipegang oleh seorang guru yang telah pensiun. 

Dari total uang tabungan yang berjumlah Rp 112.576.000 tersebut berikut rinciannya: Dipinjam guru atas nama Pak Ling sebesar Rp 8.968.000. Dipinjam guru yang sudah pensiun atas nama Ibu Ening sebsar Rp 54.649.600. Dipinjam komite sekolah sebesar Rp 31.910.400. Di luar daftar uang tabungan tersebut berada di koperasi di Cijulang.