Dianiaya, Diikat Lalu Dibawa ke Salah Satu Ram Sawit

Ali Tak Akan Berdamai Atas Pengeroyokan yang Dilakukan Ashari

DUMAI (Surya24.com) - Seorang pekerja di perkebunan sawit diduga dianiaya dan dikeroyok oleh mantan ketua RT bersama dengan tiga orang anaknya. 

Peristiwa dugaan penganiayaan tersebut dialami oleh Ali Sukianto (49) warga jalan Gatot Subroto KM 22  atau jalan lintas Dumai Medan Kelurahan Bangsal Aceh Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai pada Jumat (16/6/2023) lalu sekitar pukul 09.00 WIB. 

Ali Sukianto mengatakan, bahwa dirinya mendapatkan perlakukan penganiayaan oleh mantan ketua RT 10 Jalan Gatot Subroto kelurahan Bangsal Aceh Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai, Ashari Lubis bersama tiga orang anaknya. 

" Saya tidak mau berdamai, tadi keluarga Ashari datang menemui saya mengajak berdamai tapi saya tak akan mau berdamai. Ini menyangkut harga diri saya dan keluarga saya, " tegas Ali, Kamis (22/6/2023). 

Ali menceritakan tanpa ada sebab tiba-tiba Ashari bersama tiga orang anaknya melakukan pengeroyokan saat dirinya dan istrinya berada di kebun sawit tersebut. Ali mengatakan Ashari dan ketiga anaknya sudah punya niat atau perencanaan untuk melakukan penganiayaan, terbukti telah menyiapkan tali untuk mengikat Ali. 

" Setelah melakukan pengeroyokan saya diikat lalu dibawa ke Ram Sawit Bintang Utara. Saya juga menduga ini ada kaitannya dengan Ram Bintang Utara, kenapa setelah menganiaya saya lalu saya dibawa ke Ram itu, " ujar Ali. 

Dikatakannya, kedua tanganya diikat oleh pelaku menggunakan tali, tidak hanya itu para pelaku dikatakannya juga berusaha menutupi wajahnya dengan menggunakan alat seperti kain handuk. 

"Dalam kondisi tangan terikat, mereka menghatam wajah saya dengan menggunakan pohon sawit kecil yang berada didekat lokasi, selain itu saya dipukul dan juga diseret mereka," katanya menjelaskan. 

Dengan kondisi tangan yang masih terikat, dirinya diangkut kedalam mobil berjenis jeep berwarna hitam menuju ke sebuah tempat jual beli tanda buah segar (TBS) buah sawit atau Ram Sawit yang berada di jalan Gatot Subroto atau jalan lintas Dumai Medan tersebut. 

Dijelaskannya kembali, bahwa mantan ketua RT tersebut sempat ingin menempelkan api rokok kewajahnya, namun dihalangi anaknya. 

"Ashari sempat mengatakan kepada saya, apa hebatnya kau, sok hebat kau,"katanya mengulangi perkataan Ashari pada saat dirinya disekap. 

Ali mengatakan dirinya berhasil diselamatkan oleh anggota Bhabinkantibmas Polsek Sungai Sembilan bersama dengan istrinya. 

Terkait penganiayaan tersebut, dirinya belum mengetahui maksud para pelaku terhadap dirinya. 

"Kalau ini terkait lahan sawit yang saya kerjakan, apa salah saya. Saya disini cuma bekerja disuruh mengelola oleh yang punya tanah, kenapa saya diperlakukan seperti seorang maling," ucapnya kesal. 

Terkait dugaan penganiayaan tersebut, dirinya juga telah membuat laporan ke Polsek Sungai Sembilan, dan keempat orang yang diduga pelaku dikatakannya juga sudah diamankan oleh pihak Kepolisian setempat. 

" Saya berharap kepada pihak Kepolisian dapat memproses mereka sesuai dengan undang-undang berlaku," katanya. 

Hingga saat ini, Ali masih merasakan sakit disekitar tubuhnya, ditambah lagi dadanya terasa sakit akibat penganiayaan yang didapatkannya. 

Selain itu, istri Ali, Beni Wati juga mendapatkan tidakan kasar para pelaku yang merupakan mantan Ketua RT 10 jalan Gatot Subroto, Kelurahan Bangsal Aceh Kecamatan Sungai Sembilan oleh Ashari bersama tiga orang anaknya tersebut. 

Dikatakan Wati, dirinya juga sempat dipiting oleh para pelaku yang berusaha mengambil hanphone yang digunakannya untuk merekam pada saat itu. 

"Sampai saat ini leher saya masih sakit, selain itu jari saya ada yang berdarah pada saat itu," katanya. 

Wati menjelaskan, Handphone dan kunci sepeda motor yang dia gunakan bersama suaminya untuk menuju kelokasi disita oleh para pelaku. 

Setelah kejadian itu, Wati langsung menuju kerumahnya untuk memberitahu kepada anak dan saudaranya terkait peristiwa tersebut. 

"Saat mereka melintas didepan rumah, saya langsung berteriak kepada anak saya, itu bapak kalian dibawa didalam mobil," ucapnya. 

Saat itu juga Beni Wati bersama dengan anaknya mencari pertolongan, beruntung ada seorang anggota Bhabinkantibmas Polsek Sungai Sembilan yang saat itu tengah berpatroli. 

Dengan adanya anggota Kepolisian dari Polsek Sungai Sembilan, Polres Dumai tersebut, Wati dan anaknya memberanikan diri untuk mencari suaminya. Mereka berhasil menemukan suaminya masih berada di dalam mobil Jeep berwarna hitam di halaman RAM Sawit yang berada di jalan Gatot Subroto tidak berapa jauh dari jembatan PAM Durolis Dumai. 

"Kami sangat berterima kasih kepada bapak Bhabinkantibmas itu, kalau tidak ada beliau entah bagaimana nasib suami saya," katanya kembali. 

Dirinya juga berharap kepada pelaku yang sudah diamankan pihak Kepolisian untuk dihukum seadil-adilnya sesuai dengan hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia.(cu)