Dianggap Berani Menolak Omnibuslaw UU Ciptaker Ribuan Sopir Angkot di Jabar dan Buruh di Jogja Dukung Anies Presiden 2024

Sopir angkot deklarasi dukung Anies Baswedan di Kota Bandung/Net

JAKARTA (SURYA24.COM)-  Ribuan sopir angkot dari berbagai kabupaten di Jawa Barat berkumpul di Lapangan Permata, Kelurahan Babakan Ciparay, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, Rabu (12/7).

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Federasi Serikat Pekerja Transport Indonesia (F-SPTI), Anna Sumarna mengurai para sopir datang bersama angkot mereka untuk menyatakan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai capres 2024-2029.

Kang Anna, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa DPD F-SPTI adalah wadah para pengemudi angkutan umum dan ojek pangkalan. Dari lima juta pekerja transportasi di Jawa Barat, sebanyak 49 ribu merupakan anggota dari F-SPTI.

“Dengan ini, DPD F-SPTI yang tergabung dalam di bawah Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai capres 2024,” ujarnya dalam deklarasi siang tadi dilansir Kantor Berita Politik RMOL.

Dia menjelaskan bahwa dukungan kepada Anies adalah hasil rapimda FSPTI di Jawa Barat yang digelar di Taman Gantung, Stasiun Hall Bandung pada 17 Mei 2023.

Rapimda itu menghasilkan dua keputusan. Pertama adalah tuntutan agar pemerintah mencabut UU 6/2023 tentang Cipta Kerja. Kedua, menuntut agar pekerja transportasi di semua sektor pekerjaan mendapat upah tetap yang layak seperti buruh atau pekerja lainnya.

Poin kedua ini mirip dengan apa yang telah diberlakukan di Jakarta di era Anies Baswedan. Selain itu, Anies juga dianggap satu-satunya tokoh pemimpin yang berani menolak Omnibuslaw UU Ciptaker.

"Pak Anies telah terbukti peduli dengan pekerja transportasi. Selama menjadi Gubernur DKI Jakarta, di menaikkan upah sopir angkot setara dengan upah pekerja lainnya," tutup Anna. 

Ribuan Buruh di Jogja

Sementara itu ribuan buruh dari berbagai Serikat Pekerja berkumpul di Gelanggang Olah Raga (GOR) Tridadi, Sleman, Minggu (9/7/2023). Mereka menyatakan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai Presiden 2024.

 

Para buruh yang didominasi kaum perempuan ini sudah berkumpul sejak pagi di GOR Tridadi. Mereka mengikuti Forum Group Diskusi (FGD) yang digelar Aliansi Buruh Yogyakarta.

Dikutip dari harianyogyakarta.com, Ketua kegiatan FGD Ruswadi, ada lebih dari 1.000 peserta yang hadir mewakili seluruh elemen buruh. Mulai dari buruh garmen, buruh tani dan tembakau, nelayan, Ojol dan pekerja UKM.

"Aliansi Buruh Yogyakarta berkumpul untuk merespon kondisi mereka karena kebijakan Omnibuslaw dan RUU Kesehatan telah merugikan nasib mereka," ujar Ruswadi di sela kegiatan.

Dalam orasinya Ruswadi juga menilai kinerja Anies Baswedan saat menaikkan upah pekerja di DKI dengan tidak mengacu pada Omnibuslaw. Selain itu, Anies juga mengeluarkan kebijakan naik bus gratis, pendidikan dan sembako yang disubsidi.

"Kami mendesak kepada Pimpinan DPP Konfederasi maupun Federasi di Jakarta untuk segera mendeklarasikan dan mendukung Anies Baswedan sebagai Calon Presiden Periode 2024-2029," ujar Ruswadi.

Dia menjelaskan, Aliansi Buruh Yogyakarta terdiri dari DPD KSPSI, PD FSP NIBA, GIP, PD TSK, PD PGSI, PD Parekraf, FBI, DPD SPN, dan KSBSI. Dalam kegiatan tersebut mereka juga mengeluarkan lima tuntutan kepada pemerintah.

Kelima tuntutan tersebut meliputi Pembatalan dan Pencabutan UU No. 6 tahun 2023 tentang Cipta Kerja serta pencabutan Permenaker No. 5 Tahun 2023. Para buruh juga mendesak peninjauan kembali RUU Kesehatan yang mengkategorikan tembakau setara narkotika dan psikotropika.

Keempat, aliansi buruh menuntut terciptanya perluasan lapangan kerja tanpa memangkas atau mengurangi kesejahteraan buruh yang sudah ada dan terakhir  mereka mendesak pemerintah untuk menghentikan dan membatasi keberadaan Tenaga Kerja Asing (TKA) di Indonesia.

Pada kesempatan FDG Aliansi Buruh Yogyakarta ini hadir sejumlah calon DPRD dan DPR RI yang pro dengan suara buruh. Salah satunya Ketua KSBSI, Feldynata Kusuma yang maju lewat Parta Demokrat.

Menurut Feldy, semua elemen buruh yang hadir di sini harus menyatukan langkah dan tujuan kita guna kemenangan kita dalam konstestasi politik pemilihan presiden dan kepala daerah. "Pilihlah pemimpin dan wakil-wakil rakyat yang peduli dengan nasih buruh," katanya.***