Jarang Diketahui Orang Warga Dusun di Indonesia Ini Tak Pernah Melihat Matahari Terbit dan Terbenam Berikut 6 Daerah di Jabodetabek yang Namanya Ada Kayu

Foto/iNews TV/Kismaya Wibowo

JAKARTA (SURYA24.COM)- Ada yang unik di Dusun Wota Wati, Desa Pucung, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Warga di dusun yang ada di tepian Bengawan Solo purba tersebut, tak pernah melihat matahari terbit dan terbenam. 

Terganggu Lokasinya yang berada di lembah, dan kelilingi perbukitan, membuat warga di desa ini baru akan melihat matahari pada pukul 08.00 WIB. Pada sore hari, sinar matahari sudah tak dapat dilihat lagi pada pukul 15.00 WIB. Setiap hari, hanya sekitar tujuh jam saja warga Dusun Wota Wati menikmati sinar matahari. Itupun dengan catatan kondisi cuaca cerah. 

Mengutip sindonews.com, perbukitan yang mengapit wilayah Dusun Wota Wati, membuat sinar matahari sulit menembusnya. Baca Juga Mencekam! Bentrok Pecah di Lamongan saat Polisi Bubarkan Konvoi Pendekar, Begini Penampakannya Kondisi dusun yang tak pernah melihat matahari terbit dan terbenam ini, menjadi viral di media sosial. Dusun berpenghuni sekitar 500 jiwa tersebut, menarik perhatian banyak orang untuk mengunjunginya. 

Kawasan hutan yang masih lestari, dan area persawahan yang menghijau, serta keramahan warganya, membuat siapa saja yang berkunjung di Dusun Wota Wati akan merasakan kedamaian dan keheningan yang luar biasa. 

Salah satu warga Dusun Wota Wati, Turijan mengaku baru melihat matahari terbit di atas pukul 08.00 WIB, dan sekitar pukul 15.00 WIB, matahari sudah tidak terlihat lagi.

 "Dahulu katanya daerah sini merupakan aliran Bengawan Solo purba, namun telah mengering," ungkapnya. 

Setelah air Bengawan Solo purba tersebut mengering, akhirnya warga membuka lahan pertanian disusul kemudian pembangunan permukiman penduduk, hingga kini akhirnya menjadi Dusun Wota Wati yang unik dan menarik. 

Kepala Dusun Wota Wati, Roby Sugihastanto mengatakan, di Dusun Wota Wati terdapat empat RT, dan dihuni oleh 80 kepala keluarga. "Rata-rata penduduk di sini, bekerja sebagai petani," ungkapnya. 

Dia mengaku, warga sudah biasa dengan kondisi alam yang terlambat mendapatkan sinar matahari, dan hal itu menjadi berkah tersendiri bagi warga. "Setiap harinya, kami tetap pergi ke ladang untuk melakukan aktivitas pertanian seperti biasanya," ungkapnya. 

Dusun Wota Wati berjarak sekitar 75 km dari pusat Kota Yogyakarta. Untuk mengunjunginya, dibutuhkan waktu perjalanan sekitar 2,5-3 jam. Sebelum masuk ke wilayah dusun, jalur yang dilalui berada di hutan jati yang sangat asri. 

Nomor 3 dan 4 Sama Persis 

Seperti diketahui sejumlah daerah di Jabodetabek memiliki nama yang unik. Beberapa daerah disematkan dengan nama yang ada kayunya. Asal usul penyematan kayu pada nama beberapa daerah di Jabodetabek tak lepas dari kondisi daerah itu di masa lampau. Misalnya, nama Utan Kayu, yang merupakan salah satu nama kelurahan di Kecamatan Matraman, Jakarta Timur. Zaenuddin HM, dalam bukunya “212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe,” setebal 377 halaman, yang diterbitkan Ufuk Press pada Oktober 2012, menyebutkan, dahulu kawasan Utan Kayu memang berbentuk hutan yang menjadi basis tentara Mataram saat hendak menyerang Batavia. 

Hutan lebat itu menjadi sumber kayu membangun perumahan maupun perkampungan para tentara yang mengepung Batavia. Saking lebatnya hutan tersebut maka oleh masyarakat pada zaman penjajahan menjulukinya Hutan Kayu, yang akhirnya disingkat Utan Kayu. 

Dirangkum dari berbagai sumber, Senin (24/7/2023), berikut daerah di Jabodetabek yang namanya ada kayu: 

  1. Kelurahan Utan Kayu Utara 

Kelurahan Utan Kayu Utara berada di Kecamatan Matraman, Jakarta Timur. Utan Kayu Utara terdiri dari 10 Rukun Warga dan 134 Rukun Tetangga dengan luas wilayah sebesar 107,4 Ha. 

Batas Wilayah: 

Utara: Jalan Nanas, Kayumanis, Galur Sari Kelurahan Utan Kayu Utara. 

Timur: Jalan A Yani (By Pass) Kelurahan Pisangan Timur. Selatan: Jalan Pisangan Baru Utara Kelurahan Pisangan Baru. Barat: Jalan Kayumanis Timur Kelurahan Kayu Manis. 

  1. Kelurahan Utan Kayu Selatan 

Kelurahan Utan Kayu Selatan berada di Kecamatan Matraman, Jakarta Timur. Utan Kayu Selatan memiliki 14 Rukun Warga dan 173 Rukun Tetangga dengan luas wilayah sebesar 112,22 Ha. Batas Wilayah: 

Utara: Berbatasan dengan Jakarta Pusat. 

Selatan: Berbatasan dengan Kelurahan Pisangan Baru.

 Barat: Berbatasan dengan Kelurahan Palmeriam. 

Timur : Berbatasan dengan Kel.Utan Kayu Selatan dan Utan Kayu Utara.

  1. Kelurahan Kayu Manis

Kelurahan Kayu Manis juga berada di Kacamatan Matraman, Jakarta Timur, yang memiliki jumlah Rukun Warga 9, jumlah Rukun Tetangga 133, jumlah Kartu Kerluarga 10.583, jumlah penduduk 31.193 jiwa, dengan luas wilayah 35 ha. 

Batas Wilayah; 

Utara : Berbatasan dengan Jakarta Pusat. 

Selatan: Berbatasan dengan Kelurahan Pisangan Baru. Barat : Berbatasan dengan Kelurahan Palmeriam. 

Timur: Berbatasan dengan Kelurahan Utan Kayu Selatan dan Utan Kayu Utara. 

  1. Kelurahan Kayu Manis Bogor 

Kelurahan Kayumanis merupakan bagian dari daerah perluasan Kota Bogor yang ada di Kabupaten Bogor. Sebelumnya Kayu Manis bagian dari Kecamatan Semplak yang merupakan pemekaran dari Desa Cibadak sekitar Tahun 1982. 

Terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1995 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bogor dan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor, maka 46 desa yang ada di Kabupaten Bogor masuk menjadi wilayah Kota Bogor, termasuk Kelurahan Kayumanis. Kayu Manis sebelumnya bagian dari Kecamatan Semplak dan kini masuk wilayah Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor. Kelurahan Kayumanis memiliki luas 244 meter persegi yang terdiri dari 12 RW dan 53 RT. 

Batas Wilayah: 

Utara: Berbatasan dengan Desa Cimanggis. 

Selatan: Berbatasan dengan Kelurahan Cibadak. 

Barat: Berbatasan dengan Desa parakan Raya dan Kelurahan Curug. 

Timur: Berbatasan dengan Kelurahan Mekarwangi. 

  1. Kelurahan Kayu Putih 

Kelurahan Kayu Putih berada di Kecamatan Kayu Putih, Jakarta Timur. Kayu Putih memiliki 17 Rukun Warga dan 180 Rukun Tetangga dengan luas wilayah 437.15 Ha. 

Batas Wilayah: Utara: Kelurahan Kelapa Gading 

Timur: Pulogadung 

Selatan: Kelurahan Rawamangun 

Barat: Rawasari 

Potensi: - Jakarta Internasional Equestrian Park - Pasar Ampera Kampung Ambon - Waduk Ria Rio - Taman Pintar Jakarta 

  1. Kelurahan Kayuringin Jaya Bekasi

 Kota Bekasi memiliki 12 kecamatan dan 56 kelurahan. Salah satu wilayah di Kecamatan Bekasi Selatan, juga punya nama yang ada kayunya, yaitu Kelurahan Kayuringin Jaya yang tepatnya berada di Perunnas 2 Bekasi.

 Kelurahan Kayuringin Jaya berpenduduk sekitar 58.182 jiwa, dimana mayoritas warga Bekasi asli dari suku Betawi, suku Sunda, dan Jawa. Berada di pinggiran kota, Kayuringin Jaya termasuk salah satu wilayah strategis untuk membuka ladang pertanian dan usaha di pinggir jalan karena tempatnya yang ramai.***