Motor Kamu Ingin Aman? Ini Tips Pelaku Curanmor Berikut 5 Motor Favorit Incaran Maling

ahanan kasus curanmor di Mapolsek Tambora (Foto: dok. Istimewa/detik.com)

JAKARTA (SURYA24.COM)-  Curanmor, singkatan dari "Curas" (Curian Motor), adalah tindakan kriminalitas yang meresahkan masyarakat di jalanan. Kejahatan ini melibatkan pencurian sepeda motor dengan berbagai metode, termasuk pemakaian kunci palsu, penggunaan kekerasan, atau trik cerdik lainnya. Fenomena curanmor telah menjadi masalah serius di banyak negara, termasuk Indonesia. Dalam artikel ini, kami akan membahas lebih lanjut tentang fenomena curanmor, penyebabnya, dan upaya untuk mengatasinya.

I. Penyebab Curanmor

Nilai Ekonomi

Salah satu penyebab utama curanmor adalah nilai ekonomi dari sepeda motor. Sepeda motor merupakan sarana transportasi yang sangat populer di Indonesia karena kemampuannya untuk melewati kemacetan dan harganya yang relatif terjangkau. Harga motor yang tinggi dan permintaan yang tinggi menjadikan sepeda motor sebagai target yang menarik bagi para pencuri.

Ketiadaan Keamanan yang Memadai

Beberapa daerah, terutama di perkotaan, seringkali kekurangan sistem keamanan yang memadai untuk melindungi kendaraan bermotor. Kurangnya tempat parkir yang aman, kurangnya pengawasan, dan perangkat anti-maling yang tidak efektif dapat mempermudah aksi para pencuri.

Kebutuhan Narkoba dan Kemiskinan

Para pelaku curanmor sering kali terlibat dalam kegiatan kriminal lainnya, termasuk penyalahgunaan narkoba. Mereka mencuri sepeda motor untuk mendapatkan uang cepat guna memenuhi kebutuhan narkoba atau mengatasi kemiskinan.

II. Dampak Curanmor

Kerugian Ekonomi

Curanmor menyebabkan kerugian finansial bagi para korban yang harus mengganti kendaraan yang hilang atau rusak. Selain itu, perusahaan asuransi juga harus menanggung beban klaim yang tinggi akibat kejahatan ini.

Rasa Tidak Aman

Korban curanmor sering mengalami trauma psikologis akibat tindakan kriminal yang mereka alami. Selain itu, masyarakat umum juga merasa tidak aman karena keberadaan para pencuri yang dapat beraksi kapan saja.

Penurunan Investasi

Maraknya curanmor dapat mengurangi minat masyarakat untuk berinvestasi di suatu daerah karena citra negatif mengenai tingkat keamanan.

Kunci Stang Kanan Mitos atau Fakta?

Mengunci setang motor ke kanan (ke arah berlawanan) disebut-sebut membuat motor lebih aman dari pencurian, atau setidaknya lebih menyulitkan untuk dibobol. Benarkah demikian?

Kapolsek Tambora Kompol Putra Pratama membagikan potongan video wawancara dengan salah seorang tahanan di Mapolsek Tambora. Tahanan ini merupakan seorang residivis curanmor.

Dalam video tersebut seperti dilansir detik.com, , residivis ini ditanya mengenai sejumlah hal mengenai curanmor. Mulai soal motor apa yang paling sering dicuri hingga adakah bedanya jika motor dikunci setang kiri dan kanan?

 

Sejak umur berapa melakukan pencurian kendaraan bermotor?

Sejak umur 17 tahun.

Motor apa kira-kira yang sering dicuri?

Kalau motor yang sering dicuri itu motor Vario, Scoopy, sama BeAT, Pak.

Kenapa motor itu yang sering dicuri?

Karena motor itu pengamanannya sangat mudah ya untuk dijebol, sangat mudah untuk diambil ya.

Bagaimana caranya?

Caranya cuma pakai kunci T (kunci letter T yang sudah dimodifikasi oleh pelaku curanmor) sama buka tutupnya, itu doang udah bisa diambil, dibandingkan motor yang lain.

Apa bedanya jika motor dikunci setang ke kiri dan ke kanan (terkait aspek keamanan)?

Kalau bedanya kunci setang ke kiri dan ke kanan itu sebenarnya sama saja kita ngambilnya, sama-sama enak. Cuma agak susah, nyangkut sedikit doang kalau setang kanan itu.

Apa pesan untuk pemilik motor yang Anda sebutkan tadi?

Pesannya biar aman gitu? Ya pasang kunci ganda gitu kan, sama pasang remote (remote pengaman dengan alarm).

 

Sama juga mengimbau untuk masyarakat, ya naro motornya juga jangan asal-asal. Kalau bisa itu diparkirkan (diparkir di tempat resmi atau di tempat yang aman) sama ditambah kunci ganda lagi biar aman.

Kompol Putra mengatakan pengakuan dari residivis curanmor ini diharapkan bisa mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Putra menegaskan, kejahatan terjadi tidak hanya karena ada niat dari pelaku, tapi karena ada kesempatan dan kondisi lingkungan yang mendukung.

Putra mengingatkan, pencegahan kejahatan curanmor harus dilakukan dari hulu sampai hilir.

"Dari hilir, masyarakat sebagai konsumen pengguna sepeda motor terutama pemilik motor yang menjadi target/sasaran utama pelaku, harus mengetahui dan menyadari bahwa motor yang ia beli memiliki security system standar pabrikan yang sangat lemah, sehingga pemilik motor harus secara swadaya menambah kunci ganda SNI, alarm, dan GPS untuk antisipasi jika hilang masih bisa dilacak," katanya.

"Motor agar diparkir di garasi atau tempat parkir yang seharusnya. Motor tidak boleh diparkir di gang atau di jalan umum karena gang/jalan umum adalah milik bersama yang mudah diakses oleh orang lain termasuk pelaku kejahatan," sambung Putra.

Kompol Putra juga mengatakan pengakuan residivis curanmor ini bisa menjadi bahan evaluasi bagi pabrikan roda dua. Pabrikan roda dua harus membenahi bahkan meningkatkan fitur keamanan yang tertanam di sepeda motor.

"Mereka (pabrikan) wajib memperbaiki fitur keamanan sepeda motor yang mereka produksi dan jual ke masyarakat. Setiap kelemahan sistem yang ditemukan penjahat pada motor yang diproduksi, maka mereka harus melakukan perbaikan secara terus menerus atau menjadi sebuah siklus," ujarnya.

5 Motor Favorit 

Sementara itu mengutip cnnindonesia.com, ada lima model sepeda motor merek Jepang di Indonesia yang dianggap memiliki sistem keamanan paling lemah. Hal ini diungkap kepolisian berdasarkan keterangan dari para pelaku pencurian.

Lima model motor tersebut adalah Honda Beat, Honda Vario, Honda Scoopy, Yamaha Mio, dan Yamaha Nmax.

"Berdasarkan keterangan dari para pelaku maka masyarakat harus tahu bahwa jenis sepeda motor yang selalu dijadikan sasaran pelaku pencurian," kata Kapolsek Tambora Komisaris Putra Pratama dalam keterangan tertulisnya dikutip Selasa (1/8).

Putra menerangkan para pelaku pencurian ini menilai lima motor tersebut memiliki sistem keamanan yang sangat lemah sehingga selalu dijadikan target operasi.

"Selain karena jenis kendaraan ini paling banyak digunakan masyarakat, hal ini disebabkan karena jenis kendaraan itulah yang fitur keamanan atau security system kendaraannya paling lemah," ungkap Putra.

Maka dari itu Putra beranggapan fitur keamanan yang tertanam pada sepeda motor semakin tak berguna. Fitur yang dimaksud ini adalah penutup lubang kunci bermagnet, atau pada produk motor Honda dinamakan Secure Key Shutter (SKS).

Bagi polisi fitur demikian makin mudah diakali penjahat, bahkan dapat dibobol dengan durasi sangat singkat, di bawah lima detik.

"Dari rekaman tersebut terlihat begitu mudahnya para pelaku mencuri sepeda motor hanya dalam hitungan detik. Saat ini, waktu yang dibutuhkan para penjahat ini untuk mencuri sepeda motor malah semakin cepat di bawah 5 detik," ucap Putra.

Putra mengatakan para pelaku kejahatan kasus pencurian motor ini akan membuka penutup kunci roda dua memakai alat berupa magnet yang kini dijual bebas.

 

"Fitur keamanan motor dengan tutup lobang kunci menjadi tidak berguna karena sangat mudah dibuka dengan bantuan alat biasa berupa magnet yang dijual bebas," ucap Putra.

Polres Jakarta Barat sebelumnya telah mengungkap kasus pencurian sepeda motor. Sepanjang Januari hingga Juli 2023, Polsek Tambora mengklaim menangkap 49 pelaku, termasuk enam enam orang yang diringkus pada Sabtu (29/7).

Berdasarkan pengakuan para tersangka, lokasi mereka biasa beroperasi sebagian besar dilakukan di Kota Tangerang, wilayah Jakarta Selatan, Depok, Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang, dan Bogor.

Respons Honda 

Ditempat terpisah Astra Honda Motor (AHM) merespons kepolisian yang menilai banyak sepeda motor tidak dilengkapi sistem keamanan yang mampu mengecoh para pelaku pencurian. Sistem keamanan yang dimaksud yaitu Secure Key Shutter (SKS) seperti tersemat pada sejumlah sepeda motor Honda dan Yamaha.

Sistem keamanan yang disinggung kepolisian ini adalah menggunakan penutup dan dilengkapi magnet yang diaktifkan secara manual.

 

"Sepeda motor Honda sebenarnya telah dilengkapi beragam fitur keamanan yang disebut Secure Key Shutter. Teknologinya pun terus di-update. Pada beberapa model motor, telah diaplikasikan teknologi terbaru seperti fitur keyless, smart key, maupun terkoneksi alarm antimaling," kata Ahmad Muhibbuddin GM Corporate Communication Astra Honda Motor (AHM) melalui pesan singkat, dilansir cnnindonesia.com Selasa (1/8).

Menurut Muhib, perusahaan sepeda motor seperti Honda terus berinovasi untuk mencegah aksi pencurian motor, bertujuan untuk menyulitkan para pelaku.

"Tidak menutup kemungkinan hal ini akan terus dikembangkan di masa mendatang," katanya.

Dijelaskan Muhib, maraknya aksi pencurian sepeda motor saat ini juga harus diwaspadai pemilik roda dua dengan cara menggandakan kunci pengaman. Sebab pencuri selalu mempunyai cara dalam melakukan aksinya.

"Namun, para pemiliknya juga harus tetap waspada dan berhati-hati dalam menjaga sepeda motornya. Tempat parkir dipastikan aman dan tidak meninggalkan kunci pada motor," kata dia.

Sebelumnya, Kapolsek Tambora Komisaris Putra Pratama bilang jika sistem keamanan penutup lubang kunci bermagnet sangat mudah dibobol dalam hitungan detik.

"Dari rekaman terlihat begitu mudahnya para pelaku mencuri sepeda motor hanya dalam hitungan detik. Saat ini, waktu yang dibutuhkan para penjahat ini untuk mencuri sepeda motor malah semakin cepat di bawah 5 detik," kata Putra dalam keterangan tertulisnya dikutip Selasa (1/8).

Ia mengatakan para pelaku kejahatan kasus pencurian motor ini biasanya membuka penutup kunci roda dua memakai alat yang dijual bebas.

Putra menambahkan upaya pencegahan pencurian motor juga harus dilakukan dari hulu yaitu tempat sepeda motor ini diproduksi. Ia menyebut pabrikan yang memproduksi roda dua harus ikut bertanggung jawab.

Putra meminta pabrikan roda dua memperbaiki fitur keamanan sepeda motor yang diproduksi dan dijual ke masyarakat.

"Setiap kelemahan security system yang ditemukan oleh penjahat pada sepeda motor yang mereka produksi, maka mereka harus melakukan perbaikan secara terus menerus atau menjadi sebuah siklus perbaikan yang terus menerus," kata dia.

Kesimpulan

Curanmor merupakan masalah serius yang perlu segera ditangani. Dengan langkah-langkah preventif dan penegakan hukum yang tegas, serta peran aktif dari seluruh elemen masyarakat, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan bebas dari kejahatan. Dalam upaya ini, peran pemerintah, aparat keamanan, dan partisipasi aktif masyarakat adalah kunci untuk mencapai hasil yang positif.***