Bagaiamana Pesugihan Penjual Bakso Ketahuan Pembeli Berikut Kisah ASLI BIKIN MERINDING

Ilustrasi (Dok:Net)

JAKARTA (SURYA24.COM)- Pesugihan, istilah yang kerap kali menimbulkan kontroversi dan kepercayaan beragam di masyarakat. Beberapa orang percaya bahwa pesugihan adalah sebuah ritual yang dapat membantu mereka meraih kekayaan secara instan, termasuk dalam dunia jual-beli. Namun, di sisi lain, ada juga yang skeptis dan menganggap pesugihan hanya sebagai sebuah mitos tanpa dasar ilmiah. Artikel ini akan membahas tentang fenomena jualan menggunakan pesugihan, melihat dari sudut pandang yang berbeda.

Apa itu Pesugihan?

Pesugihan merupakan suatu istilah yang merujuk pada praktik spiritual yang digunakan untuk meminta bantuan kepada entitas gaib atau makhluk halus dengan tujuan memperoleh kekayaan atau harta secara cepat dan mudah. Praktik pesugihan biasanya melibatkan ritual tertentu, seperti ritual puasa, berdoa, mengadakan upacara tertentu, atau memberikan sesajen sebagai tanda penghormatan kepada makhluk halus.

Pesugihan dalam Dunia Jual-Beli

Dalam konteks jualan, ada beberapa cerita dan legenda yang mengisahkan bahwa seorang pedagang atau pengusaha berhasil meraih kesuksesan dan kekayaan setelah melakukan pesugihan. Cerita-cerita ini seringkali menarik minat orang-orang yang mencari cara instan untuk sukses dan mencapai kesejahteraan finansial.

Namun, penting untuk diingat bahwa cerita-cerita tersebut tidak memiliki bukti ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan. Kekayaan dan kesuksesan yang dicapai oleh seseorang biasanya melibatkan kerja keras, ketekunan, strategi bisnis yang tepat, serta keahlian dalam mengelola risiko.

Mitos atau Fakta?

Tidak ada bukti empiris yang dapat mengonfirmasi keberadaan pesugihan atau efektivitasnya dalam membantu seseorang meraih kesuksesan dalam jualan. Fenomena ini lebih bersifat mitos dan berdasarkan keyakinan budaya tertentu yang masih berakar kuat di masyarakat. Sebagai manusia rasional, kita perlu menggunakan akal sehat dan sikap skeptis untuk tidak terjebak dalam praktik-praktik yang tidak memiliki dasar ilmiah.

Bahaya Pesugihan

 

Meskipun banyak orang yang mencari pesugihan dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan, mengandalkan praktik semacam ini dapat menimbulkan bahaya yang serius. Beberapa orang yang terjerumus dalam pesugihan seringkali mengalami kerugian finansial yang besar karena mereka cenderung melakukan investasi berisiko tinggi dengan harapan hasil instan. Selain itu, keterlibatan dengan dukun atau okultis yang tidak dapat dipercaya juga dapat membawa masalah sosial dan psikologis yang kompleks.

Tikus Hidup

Mengutip sonora.id, cerita pesugihan seorang juragan bakso kaya raya yang ketahuan oleh pembelinya sendiri berikut ini.

Bagi sebagian orang, bakso merupakan makanan yang kelewat enak. Hampir semua kalangan menyukai makanan satu itu. Selain karena harganya yang terbilang murah, cita rasanya juga cocok dengan lidah orang Indonesia.

Keadaan itu betul-betul membawa beruntung bagi Pak Rudy. Telah sejak lima tahun terakhir, ia membuka sebuah warung bakso di pasar yang letaknya tak jauh dari tempatnya tinggal. Setiap hari, warung baksonya selalu dipenuhi pengunjung.

Tak ayal, di tahun kedua pendiriannya saja, Pak Rudy berhasil membangun banyak cabang bakso yang tersebar di berbagai titik di kabupaten. Ia menamai warung baksonya, “Bakso Pak Rudy”.

 

Di tempatnya tinggal, para tetangga mendapati Pak Rudy sebagai orang yang hidupnya mentereng. Ia memang kaya raya.

Namun, melihat Pak Rudy yang memiliki lebih dari tiga mobil mewah, lengkap dengan bangunan rumah yang super megah, orang-orang berpikir bahwa itu terasa tak masuk akal jika dihasilkan oleh seorang pedagang bakso, meskipun yang mereka maksud adalah pedagang sesukses apapun.

Oleh warga sekitar pula, Pak Rudy dikenal sebagai orang yang tak suka bergaul. Ia lebih sering berada di dalam rumah dan tak menampakkan diri pada acara-acara umum paling penting sekalipun.

Namun, setiap ada kesempatan untuk beramal, Pak Rudy selalu menyumbangkan uangnya. Bersedekah.

Jumlahnya juga tak tanggung-tanggung. Namun tetap saja, ia tak pernah menampakkan diri dalam interaksi sosial orang-orang sekitarnya.

 “Menurutmu apa, sih, yang terjadi sama keluarga Pak Rudy? Mereka kaya raya tapi aneh sekali,” kata Doni. Rumahnya hanya terletak beberapa kaki dari rumah Pak Rudy.

“Aku juga nggak tahu, Don.” Jawab Agus singkat.

 

Ia teman Doni. Warga mengenal Agus sebagai pemuda saleh yang tak terlalu suka bicara.

Agus sering diminta untuk menjadi imam masjid maupun memimpin acara yasinan dalam berbagai kesempatan. Dalam berbagai desas-desus pun, ia memilih untuk tak ikut campur. Menjaga lisan.

Alih-alih menelusuri pertanyaan temannya lebih jauh, Agus lalu menjawab kegelisahan Doni dengan mengajaknya makan di Warung Bakso Pak Rudy.

 “Aku traktir,” kata dia.

Tak menunggu lama, berangkatlah keduanya menuju warung itu. Sesampainya di sana, mereka menyapa Pak Rudy yang sedang menjaga kasir lantas memesan dua porsi bakso.

Sesaat setelah Agus dan Doni sampai di warung, Pak Rudy langsung menghindari mereka. Tampak sekali ia tak mau diajak mengobrol. Ia hanya mempersilakan Agus dan Doni makan dan pergi ke dapur, belakang warungnya.

Bakso datang. Agus dan Doni telah bergairah untuk menikmatinya.

Namun, tak berlangsung lama, di tengah kesempatan makan itu ada sesuatu yang terjadi. Secara tiba-tiba, Agus memuntahkan lahapan bakso yang baru saja ia makan.

 

Ia merasakan ada sesuatu yang mengganjal. Bukan soal rasa, melainkan soal lain.

Sebagai orang saleh, kemampuan merasakan hal-hal semacam itu disebut Agus sebagai “kebeningan batin”.

Melihat temannya, Doni hanya kaget. Namun, ia lantas melakukan sesuatu yang penuh dengan kenekatan: menilik apa yang ada di dalam panci besar tempat Pak Rudy meletakkan baksonya. Kebetulan, saat itu tak ada yang menjaga gerobak bakso di warung itu.

“Jangan!” Kata Agus. Namun tetap saja, Doni tetap melakukan apa yang telah jadi niatannya.

Maka betapa kagetnya Doni, saat melongok ke bawah, ia dapati panci bakso penuh dengan banyak tikus yang masih hidup. Selain itu, secara samar-samar, Doni juga melihat beberapa kertas yang terbuntal plastik dan dimasukkan ke dalam panci.

Ia tak bisa membaca secara rinci apa yang tertera di kertas itu. Sebuah tulisan yang seperti memakai sebuah bahasa dan huruf yang asing. Lebih mirip mantra. Melihat semua dengan mata kepalanya sendiri, sebagaimana Agus, Doni juga mual.

Ia lantas langsung mengajak Agus pulang dan berjanji mengabarkan apa yang telah ia lihat kepada banyak orang. Sejak saat itu, keduanya berjanji pada diri sendiri untuk tak pernah makan

Kesimpulan

Pesugihan sebagai sarana untuk meningkatkan jualan adalah fenomena yang patut disikapi dengan bijak dan kritis. Meskipun terdapat banyak cerita sukses yang beredar, kita tidak boleh melupakan pentingnya kerja keras, kompetensi, dan strategi bisnis yang baik dalam mencapai kesuksesan dalam dunia jual-beli. Penting untuk mengandalkan sumber daya dan potensi yang dimiliki secara rasional dan realistis, serta selalu berpegang pada etika dan moral dalam melakukan bisnis. Jadi, mari kita tingkatkan pengetahuan dan keterampilan kita secara positif untuk mencapai kesuksesan yang hakiki dan berkelanjutan dalam dunia bisnis.

Nb: Tulisan ini hanyalah fiksi. Segala kesamaan nama, tempat, dan kejadian hanyalah kebetulan belaka.