Ini Kata Dokter Tentang Alat Kontrasepsi Bentuk Koyo yang Viral Berikut Adakah Manfaat Masturbasi untuk Wanita?

Ilustrasi (Dok:Net)

JAKARTA (SURYA24.COM)- Pengendalian kelahiran adalah aspek penting dalam perencanaan kehidupan keluarga dan kesehatan reproduksi. Alat kontrasepsi adalah berbagai metode yang digunakan untuk mencegah kehamilan dengan mengatur atau menghentikan proses reproduksi. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak alat kontrasepsi yang telah dikembangkan untuk memberikan pilihan yang lebih luas kepada individu dan pasangan yang ingin mengendalikan pertambahan anggota keluarga mereka. Artikel ini akan membahas beberapa jenis alat kontrasepsi yang paling umum digunakan dan pentingnya pemahaman mendalam sebelum memilih metode yang paling sesuai.

1. Kontrasepsi Hormonal

Ini adalah metode kontrasepsi yang mengandung hormon untuk mengganggu ovulasi, mengubah lendir serviks, atau menghentikan rahim menerima sel telur yang dibuahi. Beberapa jenis kontrasepsi hormonal termasuk pil kontrasepsi, alat kontrasepsi hormonal (IUD), suntikan hormonal, dan implan hormonal. Penggunaan alat kontrasepsi hormonal memerlukan konsistensi dan perhatian terhadap jadwal penggunaan.

2. Alat Kontrasepsi Barier

Alat kontrasepsi barier adalah penghalang fisik yang mencegah sperma bertemu dengan sel telur. Contoh alat kontrasepsi ini adalah kondom pria dan wanita, diafragma, serta spermisida. Keuntungan dari alat kontrasepsi barier adalah bahwa mereka juga dapat membantu mencegah penularan penyakit menular seksual (PMS).

3. Intrauterine Device (IUD)

IUD adalah alat kecil yang dimasukkan ke dalam rahim oleh tenaga medis terlatih. Ada dua jenis IUD: yang mengandung hormon dan yang tidak. IUD bekerja dengan cara menghambat pergerakan sperma menuju sel telur dan mengubah lingkungan rahim sehingga tidak kondusif untuk implantasi.

4. Metode Kontrasepsi Tanpa Hormon dan Non-Barier

Metode ini termasuk metode yang tidak mengandung hormon dan juga bukan alat barier. Salah satu contohnya adalah metode siklus menstruasi, di mana pasangan menghindari hubungan seksual selama periode tertentu dalam siklus wanita yang dianggap subur. Ada juga metode penghitungan suhu tubuh basal dan metode Billings yang melibatkan pemantauan lendir serviks untuk mengidentifikasi periode subur.

5. Sterilisasi

Sterilisasi adalah metode permanen untuk mencegah kehamilan. Pada pria, sterilisasi disebut vasektomi, di mana saluran sperma diikat atau dipotong. Pada wanita, sterilisasi disebut tubektomi, di mana saluran tuba falopi diikat atau dipotong sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan sel telur.

Pentingnya Pemilihan yang Bijak

Pemilihan alat kontrasepsi harus didasarkan pada faktor-faktor seperti preferensi pribadi, kesehatan, efektivitas, dan kondisi medis. Berkonsultasi dengan profesional kesehatan sangat penting sebelum memutuskan metode mana yang paling sesuai. Setiap metode memiliki kelebihan dan keterbatasan, serta risiko dan manfaat tertentu.

Dalam era di mana informasi mudah diakses, penting bagi individu untuk memahami dengan baik berbagai opsi kontrasepsi yang tersedia. Pilihan yang tepat tidak hanya memungkinkan pengendalian kelahiran yang efektif, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan reproduksi. Dengan pemahaman yang matang tentang alat kontrasepsi, individu dan pasangan dapat membuat keputusan yang paling tepat sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai mereka.

Lebih Ampuh?

Pil KB, suntik, dan kondom termasuk alat kontrasepsi paling populer untuk merencanakan kehamilan. Ternyata ada pula alat kontrasepsi yang bentuknya mirip koyo.

Mengutip cnnindonesia.com, alat kontrasepsi ini diyakini sama ampuhnya dengan KB pil, KB suntik, hingga kondom. KB jenis ini juga diklaim lebih unggul dibanding pendahulunya dari segi penggunaan.

Alat kontrasepsi ini memiliki cara pakai yang sama dengan koyo pereda sakit persendian, yakni ditempel di area tertentu di tubuh Anda.

Koyo KB atau dikenal juga dengan sebutan kontrasepsi transdermal adalah lembar lengket yang bisa ditempel di beberapa area tubuh. Misalnya di lengan, punggung, perut bagian bawah, atau area lain di tubuh.

Jenis KB ini masuk golongan alat kontrasepsi hormonal. Pasalnya, KB jenis ini bisa mengirim hormon yang mirip pil KB ke sistem tubuh sehingga efek yang ditimbulkan pun akan sama. Bedanya, jika pil harus diminum setiap hari, koyo tidak perlu dan jauh lebih praktis.

Saat ditempel, koyo ini akan bekerja dengan mengirimkan hormon estrogen dan progestin lewat kulit ke aliran darah. Hormon ini akan menjaga indung telur melepaskan telur saat masa subur. Dia juga akan mengentalkan lendir serviks, agar sperma yang masuk tidak bergerak dengan leluasa.

Efektivitas alat kontrasepsi yang bentuknya mirip koyo ini bisa mencapai 99 persen menunda kehamilan. Dengan catatan, koyo harus dipasang dengan benar.

Alat kontrasepsi bentuk koyo tidak bisa digunakan sekali lalu dibuang. Bagi Anda yang pertama kali menggunakan KB jenis ini harus menempelkannya selama kurang lebih tujuh hari.

Setelahnya, Anda juga harus melanjutkan penggunaan dengan menempel koyo baru di hari ke-8. Setelah itu, koyo bisa diganti seminggu sekali, setiap bulannya selama tiga minggu berturut-turut. Koyo KB hanya boleh dilepas dalam waktu seminggu setiap bulannya.

Pada jeda satu minggu tanpa koyo KB, Anda akan mengalami pendarahan yang mirip menstruasi, namun tidak semua wanita akan mengalami hal ini.

KB koyo juga bebas diletakkan di area tubuh manapun. Hal yang pasti KB ini harus ditempel di area tubuh yang kering dan bersih serta tidak terlalu banyak rambut dan kulit yang iritasi.

Tanggapan Dokter Boyke

Seorang warganet membagikan video yang menunjukkan alat kontrasepsi berbentuk koyo atau plester. Video tersebut dibagikan akun Instagram ini, Minggu (18/6/2023). Dalam unggahan tersebut, tampak pengunggah memasang koyo yang ia sebut merupakan alat kontrasepsi atau keluarga berencana (KB). "KB dalam bentuk koyo?" tulis pengunggah. Unggahan tersebut lantas mendapatkan beragam komentar dari warganet lainnya. 

Beberapa dari mereka meragukan fungsi koyo tersebut. "Masa? Jadi kader selama ini gak pernah dikasih tau tim PLKB kalau ada KB ini," kata akun @putrii***. "kalian percaya?? Gw si kaga," ujar pemilik akun @ininoval***. 

Sementara akun @jhee**** mengaku pernah memakai alat kontrasepsi tersebut yang berasal dari Singapura. 

Menurutnya, koyo ini termasuk alat kontrasepsi hormonal yang banyak beredar di luar negeri. Hingga Senin (14/8/2023), video tersebut disukai oleh 54.616 pengguna Instagram. 

Lantas, benarkah alat kotrasepsi berbentuk koyo ini berfungsi mencegah kehamilan?

 Penjelasan dokter  Dokter spesialis ginekologi dan seksolog Boyke Dian Nugraha menyebutkan bahwa memang ada alat kontrasepsi berbentuk seperti koyo, plester, tambalan, atau patch. 

Ia menjelaskan, alat KB bentuk koyo ini berisi hormon-hormon kewanitaan. Manfaatnya sama dengan alat kontrasepsi lain seperti pil KB. "Isinya (hormon) estrogen dan progesteron seperti pil KB aja. Hanya zat aktifnya diserap melalui kulit," jelasnya kepada Kompas.com, Senin (14/8/2023). 

Boyke melanjutkan, koyo ini bekerja dengan cara melepaskan hormon estrogen dan progesteron ke kulit. Hormon tersebut dapat mencegah pelepasan sel telur ke rahim. 

"Sama seperti pil KB mencegah terjadinya pembuahan dengan mengentalkan lendir serviks sehingga pembuahan menjadi sulit," tambahnya.

Untuk memakai alat kontrasepsi koyo, pengguna dapat menempelkannya di kulit bagian mana pun. Tidak harus di dekat alat kelamin. 

Meski begitu, Boyke memastikan koyo ini tetap berfungsi karena hormon tadi bisa terserap dengan baik di kulit walau ditempel jauh dari alat kelamin. 

Terkait kemampuannya mencegah kehamilan, ia juga memastikan koyo ini mampu menjadi alat kontrasepsi bagi wanita. "Efektiflah pasti. Sudah ada penelitiannya sebelum dipakai masyarakat," tegas dia. 

Cara pakai alat kontrasepsi koyo Dilansir dari situs Layanan Kesehatan Nasional AS (NHS), alat kontrasepsi koyo ini bisa ditempelkan di bagian kulit mana pun. Perlu diperhatikan, kulit yang ditempel sebaiknya dalam keadaan bersih, kering, dan tidak terlalu berbulu.

 Koyo ini tidak boleh dipasang di kulit yang sakit atau teriritasi, di lekukan yang mudah terlepas, ataupun di dada. 

Berikut cara pemakaiannya: 

Tempelkan koyo di kulit selama seminggu. 

Ganti koyo baru setiap hari kedelapan. 

Lakukan selama tiga minggu berturut-turut. Kemudian, beri jeda seminggu tanpa pemakaian koyo. 

Selanjutnya, pasang koyo dan mulai siklus pemakaian selama empat minggu. Koyo tersebut tahan air sehingga seharusnya dapat dipakai saat mandi, berenang, dan olahraga. 

Namun, penggunanya berpotensi mengalami peningkatan tekanan darah dan efek samping berupa sakit kepala. Meski koyo ini dapat dipakai untuk mencegah kehamilan, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kondisi tubuh dapat menggunakannya.

Efek samping

Selain manfaat dan penggunaannya yang cukup mudah, alat kontrasepsi bentuk koyo ini juga memiliki beberapa efek samping.

 

Meskipun tidak semua wanita akan mengalaminya, berikut beberapa efek samping yang mungkin muncul saat menggunakan koyo KB:

- sakit kepala,

- payudara bengkak,

- mual dan muntah,

- ruam merah pada area yang ditempel koyo,

- perubahan suasana hati,

- kram saat menstruasi.

Hal terbaik yang perlu Anda lakukan sebelum menggunakan alat kontrasepsi bentuk koyo ini adalah konsultasi ke dokter agar semua efek samping ini bisa dicegah.

Apa Saja Manfaat Masturbasi untuk Wanita?

Mengutip cnnindonesia.com, topik masturbasi pada wanita ramai diperbincangkan di media sosial. Apa saja sebenarnya manfaat masturbasi untuk wanita?

Masturbasi merupakan salah satu bentuk pemuasan seksual yang paling aman. Masturbasi bisa dilakukan oleh diri sendiri dan diklaim dapat memberikan kenikmatan yang sama seperti penetrasi.

 

Jika dilakukan dengan benar, masturbasi bisa mendatangkan aneka manfaat kesehatan.

"Masturbasi adalah salah satu bentuk seks paling aman, selama Anda tidak berbagi sex toys dan rajin membersihkannya," kata Susan Milstein, edukator seks dan profesor kesehatan di Texas A&M University, seperti dilaporkan Insider.

Tapi, masturbasi pada wanita agak sedikit berbeda. Kebanyakan wanita merasakan kesenangan dari stimulasi klitoris.

Studi pada 2017 yang diterbitkan di Journal of Sex & Marital Therapy menemukan, 37 persen wanita perlu stimulasi klitoris untuk mencapai orgasme, sedangkan hanya 18 persen yang cukup dengan penetrasi.

Manfaat masturbasi buat wanita

Masturbasi tidak hanya milik kaum Adam. Wanita juga melakukan masturbasi dan bisa mendapatkan manfaatnya. Apa saja?

1. Mengenal tubuh sendiri

Mengenal tubuh sendiri adalah salah satu manfaat masturbasi pada wanita yang utama.

 

Setiap tubuh wanita memiliki keunikannya sendiri-sendiri. Anda perlu mengenal tubuh sendiri untuk menemukan stimulasi yang pas.

Masturbasi memberikan kesempatan untuk mengenal tubuh, terutama titik-titik stimulasi yang menyenangkan. Saat sudah memiliki informasi ini, Anda bisa mengkomunikasikan dengan pasangan kelak.

"Anda bisa belajar tentang tubuh Anda sebelum Anda berhubungan seks dengan pasangan dan Anda bisa menunjukkan pada si dia apa yang Anda suka," kata Ellen Kate Friedrichs, edukator seksual, dikutip dari Seventeen.

2. Lebih banyak orgasme

Masturbasi bisa membantu wanita mendapatkan orgasme di hubungan seks yang sesungguhnya.

Milstein berkata, wanita kerap harus berjuang keras untuk menemukan preferensi mereka. Dengan masturbasi, mereka mengenal tubuh dan apa yang disukai, lalu dikomunikasikan dengan pasangan.

Studi kecil pada 2014 menemukan, 35 persen wanita yang mencapai klimaks dengan teratur juga melakukan masturbasi.

3. Mengurangi kram selama haid

Selama haid, rahim berkontraksi untuk melepas lapisannya. Wanita kerap merasakan kram yang menyakitkan akibat kontraksi ini.

Orgasme dari aktivitas masturbasi akan meningkatkan aliran darah ke alat kelamin dan melepaskan endorfin yang bisa meredakan kram.

4. Alternatif aktivitas seks saat hamil

Ibu hamil kadang merasa tidak nyaman berhubungan intim dengan suami. Masturbasi pun bisa jadi alternatif.

Ada keuntungannya, sebab aktivitas ini tidak menimbulkan kekhawatiran akan keamanan janin.***