Menurut Sain Begini yang Terjadi saat Manusia Sakaratul Maut Berikut Pandangan Agama

Ilustrasi (Dok:Net)

JAKARTA (SURYA24.COM)- Sakaratul maut adalah tahap penting dalam kehidupan setiap individu. Ini adalah saat-saat terakhir seseorang di dunia ini sebelum menghadapi kematian. Artikel ini akan menjelaskan makna, persiapan, dan pengaruh sakaratul maut dalam kehidupan manusia.

Makna Sakaratul Maut:

Sakaratul maut berasal dari bahasa Arab, yang secara harfiah berarti "sakarat kematian" atau "tahap-tahap kesulitan menjelang kematian." Ini adalah saat-saat ketika seseorang menghadapi kematian, dan tubuhnya merasakan berbagai perubahan fisik dan emosi.

Tanda-Tanda Sakaratul Maut:

Sakaratul maut dapat menampilkan berbagai tanda dan gejala, meskipun pengalaman ini dapat bervariasi antara individu. Beberapa tanda umum meliputi:

Pelebaran Pupil Mata: Pupil mata dapat menjadi lebih besar dan tidak responsif terhadap cahaya.

Pernafasan yang Tidak Teratur: Pernafasan mungkin menjadi tidak teratur, dengan periode apnea (berhenti bernafas) yang semakin lama.

Perubahan Suhu Tubuh: Suhu tubuh dapat menjadi lebih dingin, dan kulit menjadi pucat dan lembab.

Kelemahan dan Keletihan: Kelemahan dan keletihan fisik yang signifikan biasanya terjadi.

Kesadaran yang Menurun: Kesadaran sering kali berkurang secara progresif, dan seseorang mungkin tidak responsif atau hanya bisa menjawab dengan sangat lambat.

Pengaruh Sakaratul Maut:

Sakaratul maut memiliki pengaruh yang mendalam pada individu dan orang-orang di sekitarnya. Beberapa dampaknya meliputi:

Pengalaman Keagamaan: Sakaratul maut sering kali menjadi momen mendalam dalam pengalaman keagamaan seseorang. Ini adalah saat-saat di mana individu dapat merenung tentang arti hidup dan kematian.

Dapat disimpulkan sakaratul maut adalah tahap yang tak terhindarkan dalam kehidupan setiap individu. Meskipun bisa menjadi saat yang sulit dan penuh tantangan, ini juga dapat menjadi kesempatan untuk pertobatan, perdamaian, dan refleksi yang dalam. Penting bagi kita untuk menghormati dan mendukung individu yang sakaratul maut dan untuk menjalani proses ini dengan penuh kebijaksanaan dan belas kasihan. Dengan begitu, kita dapat menghormati kehidupan dan kematian sebagai bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan manusia.

Pandangan Ilmu Pengetahuan

Misteri tentang apa yang terjadi saat manusia menghadapi sakaratul maut sedikit demi sedikit mulai terkuak. Menurut penelitian, orang sekarat akan memasuki dimensi realitas baru. Momen sekarat atau dikenal near-death experience (NDE) sering kali dikatakan sebagai persepsi terpisah dari tubuh.

 Peristiwa ini dicatat secara konsisten, menunjukkan bahwa NDE bukanlah fenomena budaya. Penelitian terbaru, yang mengamati pria dan wanita yang mengalami serangan jantung saat berada di rumah sakit, menemukan 11 persen dari mereka yang selamat melaporkan bahwa sebenarnya dalam keadaan sadar. Selain itu, dari 85 persen yang menerima pemantauan otak selama CPR, hampir 40 persen memiliki aktivitas otak yang kembali normal, atau hampir normal, dari keadaan garis datar, bahkan setelah satu jam setelah CPR.

Sakaratul Maut Pembacaan Electroencephalogram (EEG) untuk mengukur aktivitas otak mencatat lonjakan gelombang gamma, delta, theta, alpha, dan beta yang terkait dengan fungsi mental yang lebih tinggi. Para peneliti berpendapat bahwa ketika seseorang sekarat , otak akan menghilangkan sistem pengereman alami, yang mungkin membuka akses ke dimensi realitas baru, termasuk menampilkan semua ingatan. Semua kenangan yang tersimpan dari masa kanak-kanak hingga jelang kematian , yang dievaluasi dari perspektif moralitas akan muncul.

 Dengan kata lain, tiap momen dalam kehidupan akan melintas di depan mata. Meskipun para ilmuwan belum memahami tujuan evolusi dari peristiwa ini, mereka mengatakan hal ini membuka pintu bagi eksplorasi sistematis tentang apa yang terjadi ketika seseorang meninggal. 

Ini adalah penelitian besar pertama yang menunjukkan bahwa ingatan dan perubahan gelombang otak ini merupakan tanda-tanda universal. Elemen dari apa yang disebut pengalaman mendekati kematian. 

"Penelitian kami menemukan bahwa otak dapat menunjukkan tanda-tanda pemulihan listrik lama setelah CPR berlangsung," kata Dr Sam Parnia, profesor madya di Departemen Kedokteran di Universitas New York dikutip dari Metro dilansir sindonews.com, Senin (18/9/2023). "Temuan ini juga dapat memandu perancangan cara-cara baru untuk menghidupkan kembali jantung atau mencegah cedera otak dan mempunyai implikasi terhadap transplantasi," ucapnya.

 Penelitian tersebut bekerjasama dengan 25 rumah sakit yang sebagian besar berada di AS dan Inggris, menganalisis 567 pasien, 53 – 9,3 persen di antaranya selamat. 

Keinginan dan Kondisi Manusia

Pada saat maut menghampiri manusia, ia akan mengharap kembali ke dunia. Seandainya ia orang kafir , bisa jadi ia berharap masuk Islam. Kalau ia banyak dosanya, ia berharap untuk tobat . 

Allah berfirman: ??????? ????? ????? ?????????? ????????? ????? ????? ?????????? ???????? ???????? ???????? ?????? ???????? ? ?????? ? ???????? ???????? ???? ?????????? ? ?????? ??????????? ???????? ?????? ?????? ???????????

(Demikianlah keadaan orang orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal saleh terhadap yang telah aku tinggalkan? Sekali kali tidak. Sesungguhnya ilu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan? (QS Al-Mukminun 99-100)

Syaikh Umar Sulaiman al Asygar dalam bukunya berjudul Ensiklopedia Kiamat memaparkan iman tidak diterima lagi jika maut telah datang, dan tobat akan sia-sia jika sekarat telah sampai di kerongkongan. 

Allah berfiiman:

 ???????? ??????????? ????? ??????? ?????????? ??????????? ???????? ??????????? ????? ?????????? ???? ??????? ???????????? ??????? ??????? ?????????? ? ??????? ??????? ???????? ???????? ?????????? ??????????? ?????????? ??????????? ????????????? ??????? ????? ?????? ?????????? ????????? ????? ?????? ?????? ?????? ????? ????????? ?????????? ?????? ???????? ? ?????????? ??????????? ?????? ???????? ???????? 

“Sesungguhnya tobat di visi Allah hanyalah tobat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertobat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah tobatnya. Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana. Dan tidaklah tobat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan, 'Sesungguhnya saya bertobat sekarang'. Dan tidak (pula diterima tobat) orang orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih” (QS An-Nisa' : 17-18) 

Ibn Katsir menuturkan hadis yang menunjukkan bahwa tobat seorang hamba dapat diterima jika maut telah datang selama belum sampai tenggorokan: “Sesungguhnya Allah menerima tobat seorang hamba selama sekarat belum sampai tenggorokan.” (Diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ibn Majah) 

Setiap orang yang tobat sebelum mati, maka ia telah benar-benar bertobat asal ikhlas dan serius. Terkadang seseorang tidak dapat bertobat pada saat sekarat, dan karenanya seyogyanya ia menyegerakan tobat sebelum ajal menjelang. 

Lakukanlah tobat dengan penuh harapan pada dirimu sebelum datang maut dan sebelum mulut terkunci. Bersegeralah tobat, wahai jiwa-jiwa yang tertutup, karena tobat adalah harta karun bagi orang yang kembali dan berbuat baik. ***