Melalui Peduli Sampah, Mampu Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Riau

Corporate Secretary PHR Rudi Ariffianto (dua dari kanan) dan Manager CSR PHR WK Rokan Pinto Budi Bowo Laksono (Kanan) saat meninjau Budi Daya Maggot dan Azolla di Bank Sampah binaan PHR Ibnu Al mubarok, Rumbai, Pekanbaru.

PEKANBARU  (Surya24.com) - Hari Peduli Sampah Nasional yang jatuh pada 21 Februari jadi momentum untuk merefleksikan kembali pentingnya menjaga lingkungan hidup dari timbulan sampah. PHR dalam hal ini terus konsisten mengambil peran menjaga lingkungan hidup dan ekosistem berkelanjutan di tengah masyarakat, salah satu upayanya melalui pengelolaan sampah lewat program ‘Bank Sampah’. 

 Melalui sejumlah program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), perusahaan hulu migas terkemuka di Indonesia ini terus berupaya memperhatikan aspek lingkungan di tengah operasi yang andal dan selamat dalam menjaga ketahanan energi nasional. 

 Selaras dengan tema hari peduli sampah nasional 2024 ‘Atasi Sampah Plastik dengan Cara Produktif’, PHR berkomitmen melalui program TJSL terus mendorong peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan lewat pengelolaan sampah yang baik dan efektif lewat program Bank Sampah. 

 “Isu penanganan sampah sudah semestinya menjadi tanggung jawab kita semua. Sehari-hari tentu kita dihadapkan oleh situasi di mana sampah secara individu pasti kita produksi. Penanganan sampah juga tidak perlu menunggu pihak tertentu menanggulanginya, dalam skala kecil sebenarnya kita punya peran masing-masing,” kata Manager Corporate Social Responsibility PHR WK Rokan Pinto Budi Bowo Laksono, Kamis (22/2/2024). 

 Dalam kesempatan ini, PHR bersama mitra pelaksana Lembaga Pengembangan Permberdayaan Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) kembali menggelar pelatihan manajemen dan tata kelola Bank Sampah untuk kelompok masyarakat pengelola Bank Sampah binaan PHR serta sejumlah sekolah Muhammadiyah di Kota Pekanbaru. 

 Kelompok masyarakat dibekali ilmu pengetahuan bagaimana cara mengelola sampah menjadi sumber ekonomi dan bernilai tinggi. Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, rata-rata timbulan sampah di Provinsi Riau pada tahun 2023 tercatat sebesar 1.048 ton per hari. Jumlah rata-rata timbulan sampah terus meningkat dari tahun 2022 sebesar 951 ton dan 650 ton pada tahun 2021.

 Sementara itu, beradasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) per 6 Februari 2024, di tingkat nasional, data timbulan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga di tahun 2023, ada 17,4 juta ton per tahun total timbulan sampah , di mana 8,8 juta ton per tahun atau 50,48% merupakan sampah yang ditangani, dan sebanyak 5,8 juta ton per tahun atau 33,53% merupakan sampah yang tidak terkelola. Namun, hanya 2,7 juta ton per tahun atau 15,99% jumlah pengurangan sampah. 

 Ketua Perkumpulan Pengelola Sampah dan Bank Sampah Nusantara (Perbanus) Prama Widayat dalam pelatihan itu menilai, konsep Bank Sampah cukup efektif dan menjadi salah satu solusi menghindari tumpukan sampah tak terkelola. Dengan menggunakan menerapkan konsep daur ulang, mengurangi segala sesuatu yang memunculkan sampah, dan mengelola kembali sampah menjadi suatu produk yang bermanfaat. 

 “Masyarakat bisa membawa sampah yang sudah terpilah dari rumah ke Bank Sampah atau juga sebagian sampahnya diangkut ke TPS3R oleh petugas pengangkutan,” paparnya kepada peserta pelatihan manajemen dan pengelolaan Bank Sampah. 

 Untuk diketahui, Pertamina secara keseluruhan saat ini sudah menggalakkan kampanye pengelolaan sampah dengan menerapkan konsep 4R, yakni Reduce (pengurangan pemakaian), Reuse (pemakaian ulang), Recycle (daur ulang sampah) dan Recovery (perolehan energi). Diharapkan, melalui penerapan konsep ini bisa mendatangkan dampak baik perekonomian yang berkelanjutan di masyarakat.

 Pelatihan ini turut menghadirkan Sub Koordinator Pengelolaan Limbah Padat Domestik Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Riau Sofia Seffen . (cu)