Jabat Ketua Caratecer KNPI Kampar, Abu Nazar Siap Gelar Musda Untuk Ketua Definitif

Sekretaris Caretaker DPD KNPI Riau kubu Noer Fajriyansah, Rahmat Jevary Juniardo dan Abu Nazar serta sejumlah tim yang disebut sebagai caretaker menggelar konferensi pers, Rabu (9/9/2020) sore di Burbaks Cafe, di Jalan Ahmad Yani, Bangkinang.

BANGKINANG (Surya24.Com) - Simpang siurnya informasi yang menyebutkan bahwa Abu Nazar telah terpilih dalam musyawarah daerah (Musda) sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Kampar terjawab sudah.

Sekretaris Caretaker DPD KNPI Riau kubu Noer Fajriyansah, Rahmat Jevary Juniardo dan Abu Nazar serta sejumlah tim yang disebut sebagai caretaker menggelar konferensi pers, Rabu (9/9/2020) sore di Burbaks Cafe, di Jalan Ahmad Yani, Bangkinang.

Anggota tim caretaker Musda DPD KNPI Kampar yang turut mendampingi Ardo, sapaan akrab Rahmat Jevary Juniardo dan Abu Nazar diantaranya Yusroni Tarigan, Yurnalis alias Aliet Panglima Melayu dan Arul Kampai.

Kepada awak media Ardo menyampaikan bahwa konferensi pers ini digelar dalam rangka melakukan klarifikasi terhadap pemberitaan di media bahwa Abu Nazar telah terpilih sebagai Ketua DPD KNPI Kampar dalam Musda versi Noer Fajriyansah di salah satu kafe di Pekanbaru beberapa hari lalu. 

"Tegas saya sampaikan bahwa Abu Nazar tak pernah melaksanakan Musda. Beliau hanya melakukan konsolidasi yang salah diartikan kawan-kawan," tegas Ardo yang juga merupakan mantan Ketua DPD KNPI Kampar periode 2015-2018.

Ia juga membantah pernyataan segelintir pihak bahwa Abu Nazar melaksanakan Musda hanya mencari sensasi. 

Namun demikian Ardo menegaskan bahwa Abu Nazar berdaulat kepada KNPI Pimpinan Ketua DPP Noer Fajriyansah yang diklaimnya adalah kepengurusan yang sah dan diakui pemerintah.

"Alhamdulillah SK Menkum HAM sudah ada dan yang diakui pemerintah karena mempunyai SK Menkum HAM," tegas mantan anggota DPRD Kampar ini. 

Kepengurusan DPP KNPI sesuai lampiran Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor : AHU-0000037.AH.01.08.Tahun 2019 tentang Persetujuan Perubahan Badan Hukum Perkumpulan Perkumpulan Komite Nasional Pemuda Indonesia, sudah sangat jelas.

Ketua Umum Noer Fajrieansyah, Sekretaris Jenderal Addin Jauharudin, Bendahara Umum Twedy Noviady Ginting, Ketua Majelis Pemuda Indonesia (MPI) Muhammad Rifai Darus SH dan Sekretaris MPI Sirajudin Abdul Wahab SH.

Ditetapkan di Jakarta tanggal 17 Januari 2019, ditandatangani oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Cahyo Rahadian Muzhar SH, LLM, atas nama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, ungkap Ardo.

Ardo juga mengakui bahwa di tingkat pusat Memang terjadi dualisme kepengurusan KNPI. Ia secara pribadi sudah berupaya meredakan gejolak termasuk saat digelarnya Musda DPD KNPI Kampar oleh kubu Haris Pratama beberapa waktu lalu dan dengan hasil terpilihnya Febio Anggriawan alias Anggi sebagai Ketua DPD.

"Saya pribadi berusaha mereda. Tapi apalah daya animo pemuda untuk ber KNPI sangat tinggi. 

Mau tak mau saya wajib melaksanakan putusan organisasi untuk memperpanjang tangan sampai di tingkat Kabupaten," kata Ardo.

Dalam kesempatan itu juga Bung Ardo menyampaikan bahwa Abu Nazar telah ditunjuk sebagai ketua Caratecer KNPI Kabupaten untuk melanjutkan estapet kepemimpinannya, Yusroni Tarigan Sebagai Sekretaris, Arul Kampar beserta Yurnalis alit sebagai wakil ketua dan Tim Formatur Musda mendatang.

Ia juga menegaskan bahwa Musda KNPI Kampar paling lambat akan digelar 1,5 bulan dari sekarang.

"Musda akan digelar bulan depan, dan kepemimpinan KNPI hari ini adalah Abu Nazar, SH.I sebagai ketua Caratecer KNPI Kampar melanjutkan kepemimpinan saya sebelumnya". tegas ardo.

Menjawab pertanyaan wartawan, Ardo juga menjelaskan alasan kenapa sekarang kubu Noer Fajriyansah di Kampar baru akan melaksanakan musda. Selama ini ia tak ingin ada kotak-kotak di pemuda. Namun ia ingin meluruskan dan kepada siapa kiblat pengurus pemuda harus jelas.

"Tak ada momentum. Ini mengalir begitu saja. Dari dulu saya ingin jadikan pemuda satu tapi tak bisa. Saya diinginkan menjalankan kepengurusan Noer Fajriyansah ini sampai ke kabupaten," terang Ardo. 

Jika nantinya ada penolakan terhadap Musda maka ia yakin akan diselesaikan dengan mekanisme dari dalam. 

Sementara itu di tempat yang sama, Abu Nazar membantah bahwa ia mencari sensasi dalam beberapa hari terakhir. "Saya kira tidak. Ini menyangkut pemuda kedepan, generasi muda kedepan," tegasnya. 

"Kita kuatkan barisan DPD, kita siap lanjutkan estafet Bung Ardo. Tak ada tandingan dengan yang lain," tegas Abu.

Apa yang dilakukannya termasuk konsolidasi dengan sejumlah pengurus kecamatan dan OKP pemuda juga dalam rangka meluruskan sejarah pemuda. Menurutnya, pemuda harus mempunyai idealisme kritis dan peduli.

Ia juga tidak ingin ada istilah abal-abal terhadap kepengurusan yang terpilih nanti. Tak ada istilah kubu-kubuan, tapi yang sah diakui pemerintah adalah KNPI Pimpinan Noer Fajriyansah," tegasnya.

Abu juga siap berkompetisi jika masih ada pemuda yang ingin maju dalam Musda nanti. "Yang penting kita tak menutup kran demokrasi," katanya.

Senada dengan Abu dan Ardo, Aroel Kampai juga menyampaikan bahwa pemuda Kampar perlu meluruskan sejarah. Dualisme KNPI di pusat terjadi pada 2018. Saat munculnya dualisme ini Ardo tidak mau membuat musda. 

"Begitu ada yang mendapatkan SK caratekater langsung membuat musda," kata Arul.(hasbi)