Sah! Meskipun Amburadul, Rekomendasi RS Graha Yasmine Keluar

DUMAI (Surya24.com) - Rekomendasi Rumah Sakit (RS) Graha Yasmine yang terletak di Jl. Marlan Jaya, Kelurahan Bukit Datuk, Kecamatan Dumai Selatan, secara resmi ditandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai,dr Syaiful hari ini, Senin (16/08/2021).Meskipun kondisinya centang perenang (baca,amburadul), RS yang diperuntukkan bagi pasien Covid-19 tersebut telah sah mengantongi izin beroperasi.

“Hari ini telah kita tandatangani rekomendasinya. Khusus darurat bagi peruntukkan penanganan pasien Covid-19. Catat, bukan untuk pelayanan umum,” kata dr Syaiful 

Dengan telah ditandatangi rekomendasi tersebut, pihaknya meminta dengan tegas agar manajemen RS Graha Yasmine menerapkan standar yang ketat dalam operasionalnya dengan memperhatikan lingkungan.

Terpisah, Fatahudin SH, Pengamat Sosial dan Lingkungan saat diminta menanggapi kontroversi RS Graha Yasmine khususnya dalam hal kesiapan penanganan limbah, pihaknya menegaskan seharusnya pihak yang berkompeten dalam hal pemberi izin atau rekomendasi dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota Dumai agar selektif dan menerapkan standar yang ketat. 

Soalnya,terang Fatahudin lebih lanjut, perlu sikap tegas dan ini mutlak, jangan lalai dalam hal penanganan limbah. Apatah lagi ltu,katanya,menyangkut penanganan wabah covid-19.

" Itikad pemerintah untuk mengatasi wabah covid-19 ini kita hargai. Apalagi kondisinya sekarang sudah zona merah, dan Rumah Sakit Umum Daerah serta RS Pertamina sudah sangat kewalahan. Artinya, sudah bisa dikategorikan darurat. Namun, jangan juga sembrono dengan mengabaikan bahayanya bagi masyarakat sekitar. Mesti selektif juga dan harus dilihat juga kesiapan infrastruktur pengolahan limbah dan kesiapan manajemen dalam opersionalnya. Bisa-bisa dijadikan RS darurat covid-19, akhirnya warga sekitar dibawah ancaman darurat kesehatan,”papar Fatahudin

Pihaknya berharap, manajemen RS Graha Yasmine sangat serius terkait dampak negatif yang ditimbulkan terhadap warga sekitar, apalagi RS ini berada di kawasan padat penduduk. “Kalau belum sanggup untuk beroperasi, kita harapkan matangkan dulu dan jangan dipaksakan,”harapnya.

Disisi lain, pihaknya meminta Dinkes untuk melakukan pengawasan yang ketat jika RS tersebut beroperasi. Dan, LPMK beserta masyarakat turut berpartisipasi melakukan pengawasan “Sebaiknya ketatkan pengawasan untuk langkah pencegahan. Tidak hanya Dinkes, masyarakat harus turut mengawasi,” tegas Fatahudin 

Dilain pihak, ketidaksiapan launching RS Graha Yasmine ini tampak terlihat berdasarkan pantauan wartawan dilapangan. Masih bekerjanya buruh bangunan mengurus penimbunan dan bertumpuknya sisa alat-alat bangunan dan kayu bekas  serta sampah disana-sini. Mirisnya, IPAL(Instalasi Pengolahan Air Limbah) tampak diselimuti rumput dan terdapat masih adanya instalasi yang belum tersambung.

Hal ini membuktikan ketidaksiapan RS Graha Yasmine dalam beberapa hal,khususnya IPAL yang menjadi kekuatiran warga sekitar.(tim)