Aksi Demo Penolakan Kenaikan BBM di Dumai Sempat Ricuh

Aksi massa menolak kenaikan BBM subsidi saat hendak masuk ke gedung DPRD Dumai

DUMAI (Surya24.com) - Ratusan aksi Massa demo yang tergabung dari Aliansi Mahasiswa Pemuda dan Rakyat Menolak Kenaikan BBM (AMPERA MENIKAM) masih bertahan di Gedung DPRD Kota Dumai, Kamis (8/9/22).

Ampera Menikam terdiri dari KNPI Dumai, HMI, GMKI, Pujakusuma, LLMB, Pekat IB, Bapera, Serikat Pekerja Rumpun Melayu Industri Indonesia (SPRMII), Komunitas Mata Elang, dan Arifal P Komuniti.

Aksi unjuk rasa yang tadinya berlangsung damai tiba-tiba ricuh karena massa dihadang aparat yang melakukan pengamanan, massa aksi memaksa dobrak pagar betis aparat.

Sekitar ratusan massa dalam aksi penolakan Kenaikan BBM terdiri dari gabungan mahasiswa, Ormas dan elemen masyarakat lainya. Aksi demontrasi ini dikomandoi oleh KNPI Kota Dumai bersama elemen Organisasi Kepemudaan dan Mahasiswa yang berlangsung, Kamis (8/9).

Suasana dalam menyampaikan aspirasi kepada anggota dewan di di Gedung DPRD Kota Dumai yang berada di Jalan Perwira, Bagan Besar sempat terjadi ketegangan antara massa dan aparat yang terdiri dari kepolisian, Sat Pol PP. Massa menginginkan, agar mereka bisa masuk untuk menyampaikan aspirasinya diruang rapat Gedung DPRD dihadapan para anggota dewan.

Salah seorang juru bicara massa aksi, Rahmad dihadapan aparat hukum menyampaikan kedatangan massa aksi hanya ingin menyampaikan aspirasi secara langsung dengan Wakil Rakyat terkait dengan lonjakan Harga BBM yang dinilai menindas rakyat.

Adapun isi dari Fakta Integritas itu adalah:

1. Meminta Pemerintah Pusat untuk segera merancang RUU MIGAS

2. Meminta Pejabat Daerah Eksekutif Kota Dumai untuk menolak dengan tegas Kenaikan BBM bersubsidi dibuktikan tanda-tangan

3. Mendesak pihak aparat penegak hukum khususnya diwilayah Kota Dumai untuk memberantas seluruh mafia Migas

4. Meminta transparansi Pemerintah Provinsi Riau terkait Perda No. 15 Tahun 2018 Pasal 24 Poin 1 (satu) dan 2 (dua).

“Kami meminta dan mengharapkan agar kinerja wakil rakyat yang dipilih oleh rakyat mampu memperjuangkan hak rakyat dan nasib rakyat dengan kedaaan ekonomi yang sulit saat ini,”ujarnya berorasi.

Dengan menggunakan alat pengeras suara dari mobil komando, massa meminta agar para Wakil rakyat tidak berdiam diri dan duduk manis melihat kondisi masyarakat yang kini lagi dibebankan dengan kenaikan BBM, untuk itu meminta agar para wakil rakyat DPRD Dumai bertemu dan bertatap muka langsung dengan massa aksi.

Desakan demi desakan, akhirnya keinganan massa aksi diterima langsung oleh Ketua DPRD Kota Dumai Supriyanto didampingi Wakil Ketua DPRD Mawardi dan sejumlah anggota DPRD Kota Dumai dengan menerima kedatangan massa dan lakukan rapat bersama diruang sidang paripurna DPRD Kota Dumai.

Rapat dengar pendapat langsung dipimpin Ketua DPRD Kota Dumai Supriyanto dalam hal ini menerima aspirasi para massa aksi ini akan gejolak terhadap kenaikan BBM. ”Agar pemerintah dan wakil rakyat untuk dapat mengkaji ulang akan kenaikan BBM,”ujar Rahmad.

Dalam aksi yang digelar, massa juga membawa baliho bertuliskan turunkan harga BBM dan Hapus Beban Kerja PNS dan DPRD Kota Dumai. Proses dialog yang berlangsung digedung rakyat terlihat mendapat pengawalan ketat aparat.

Dalam rapat dengar pendapat itu, Juru Bicara Massa Aksi, Rahmad Hidayat meminta Pemerintah Kota Dumai dan DPRD Kota Dumai beserta semua komponen Forkompinda yang hadir menandatangani nota integritas menolak kenaikan harga BBM dan menuntut pusat agar memberikan Dana Bagi Hasil (DBH) minyak dan gas bumi. Massa aksi juga mendesak nota integritas segera ditandai dan mengancam akan menguasai dan menginap di gedung dewan jika tuntutan mereka tidak direalisasikan.(cu)