Solar Langka, Medilog Institute Dan Nelayan Unjukrasa ke DPRD Rohil

ROHIL (Surya24.com) - Sebanyak 150 orang Mahasiswa dari berbagai elemen dan nelayan, Kamis (31/3/2022) menggelar aksi unjukrasa di depan Kantor DPRD Rohil di Komplek Perkantoran Batu Enam Bagan Punak.

Elemen masyarakat nelayan tersebut kecewa karena akibat kelangkaan BBM jenis bio solar membuat mereka tidak dapat ke laut karena tidak  bisa membeli BBM tersebut.

Medilog Institute memilih berunjukrasa menyampaikan aspirasinya kepada wakil rakyat sesuai UUD 1945 Pasal 28 dan UU Nomor : 9 Pasal 18 Tahun 1998.

Aksi tersebut dimulai sejak Jam 13.00 WIB sampai selesai, dimana kelompok massa membawa alat, mobil komando, bendera, alat pengeras suara dan dirigen.

Kedatangan massa dipimpin Koorlap I Riyan Sugito, Koorlap II Ridho Hidayat, Jenderal lapangan Ramdani Darma dan Koordinator Umum Abu Nawas disambut dan diterima Maston, Ketua DPRD Rohil.

Dibawah terik matahari dan pengamanan ketat pihak Kepolisian dan Satpol PP, Maston menyambut baik aspirasi pengunjukrasa yang di sampaikan secara bergantian.

" Insyaallah Selasa 5 April PD Sarana Pembangunan atau Pengelola SPBU Batu Empat Rohil ini kita panggil dan dengar pendapat. Saran, informasi dan masukan dari adik-adik kami dengarkan. Kami akan panggil dan dengarkan  pula pihak SPBU, " terang Maston.

Pengunjukrasa menyampaikan keluhan mereka tidak dapat menangkap ikan ke laut bukan karena cuaca namun karena susahnya membeli bio solar. " Diduga ada kartel, ada praktek culas dan tak tepat sasaran subsidi untuk nelayan serta adanya permainan kotor. Bukan rahasia lagi, lihat lansung prakteknya, " pinta puluhan nelayan gagal melaut ini dengan suara lantang.

Reporter media ini mengupayakan konfirmasi dengan Kasmir Dahlan Direktur SPBU PD Sarana Pembangunan melalui handpone dan WatshAp. Direktur menjanjikan akan memberikan sedikit waktu sebagai sandaran berita.

Namun hingga Kamis (31/3/2022) malam awak media ini menerima jawaban melalui WatshAp dari Kasmir Dahlan. "Maaf tak bisa jumpa tadi, karena tamu terlalu banyak. Terakhir yang demo tadi pun perwakilan nya datang ke SPBU untuk berdiskusi. Terkait aksi yang di lakukan adik- adik dan kawan kawan tadi, itu merupakan hak mereka yang di lindungi oleh undang undang dan itu sah, "kata Kasmir.

Terkait tudingan adanya praktek culas, Kasmir mengatakan, sampai saat ini pihak manajemen belum pernah menerima laporan terkait hal tersebut. Adapun terkait harga, dalam kondisi keterbatasan BBM ini. Tidak menutup kemungkinan ada transaksi yang terjadi diluar SPBU yang harganya melebihi harga normal.

Jika memang ada panggilan dari pihak pihak berwenang termasuk DPRD untuk memberikan penjelasan terhadap kondisi yang terjadi hari ini, Direktur SPBU PD Sarana Pembangunan mengatakan tetap melakukan penyaluran kepada semua pihak termasuk nelayan sesuai dengan Perpres no 191 tahun 2014, SE Gubernur dan SK BPH Migas.

" Untuk Nelayan kami menyalurkan dengan memperhatikan Rekomendasi yang dikeluarkan oleh OPD terkait yaitu Dinas perikanan Rohil. Sampai hari ini kami telah menerima 455 Lembar Rekomendasi yang dikeluarkan oleh Dinas perikanan. Pasokan Bio Solar yang diterima oleh SPBU PD SPR untuk bulan Maret 644 Kilo liter, dan rata rata perhari 20,1 KL. Kami berharap dengan tinggi nya permintaan BBM jenis bio solar baik untuk nelayan maupun untuk kendaraan umum, di bulan April ini ada penambahan quota,"terangnya. (sultan)