Pemkab Siak Targetkan 13,79 % Angka Penurunan Stunting

MEDAN (Surya24.com) - Wakil Bupati Siak, H. Husni Merza, BBA, MM hadiri Webinar, Dialog dan Apresiasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting dalam rangka peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 tahun 2022, bertempat di hotel Santika Dyandra, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, Rabu (6/7/2022).

Kegiatan yang dibuka secara resmi Kepala BKKBN RI, dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) ini dalam sambutannya menyampaikan berdasarkan peraturan presiden nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting yang ditindaklanjuti dengan peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) nomor 12 tahun 2021 tentang rencana aksi nasional percepatan penurunan angka stunting Indonesia tahun 2021-2024.

Bahwa pemerintah menargetkan prevalensi stunting pada anak bawah usia 2 tahun menjadi 14%, melalui pencegahan dan penurunan Stunting pada sasaran strategis ibu hamil dan anak berusia 0-23 bulan atau rumah tangga 1.000 HPK.

Investasi paling penting adalah kualitas SDM, dengan adanya Perpres, berbagai program dalam pencegahan stunting yang melibatkan stakeholder, tentunya perlu juga diperhatikan menu makanan bagi ibu hamil dan makanan pendamping ASI untuk anak-anak.

Wakil Bupati Siak saat ditemui usai acara mengatakan Pemerintah Kabupaten Siak dalam mencegah penurunan stunting telah melakukan berbagai program dan kegiatan hingga ke tingkat kampung, serta berkolaborasi bersama OPD, TP PKK, dan berbagai pihak lainnya.

"Dalam mencegah stunting selain kolaborasi bersama juga harus ada kesadaran masyarakat, karena masalah stunting ini tidak hanya terjadi bagi masyarakat kurang mampu, namun masyarakat yang mampu pun dapat terkena stunting, "ujar Wakil Bupati Siak.

Adanya kolaborasi berbagai program dan kegiatan Kabupaten Siak yang akan membawa ke arah percepatan penurunan stunting, Wakil Bupati Siak Husni Merza menargetkan 13,79% angka stunting di Kabupaten Siak.

"Tentunya Kabupaten Siak ingin mencapai target serendah mungkin, dengan terus berkolaborasi dalam program-program dan kegiatan. Karena banyaknya pemicu permasalahan stunting, seperti lingkungan yang tidak sehat, kurangnya perbaikan gizi, dan ini akan terus digesa, "pungkas Husni Merza.(rls)