49 Datuk Penghulu Purna Bhakti, Pilpeng Belum Jelas

ROHIL (Surya24.com)- Terhitung 1 September 2022 lalu sebanyak 49 orang Datuk Penghulu di Rokan Hilir Riau, purna bhakti atau berakhirnya masa jabatan mereka menjadi Penghulu di daerah mereka masing-masing.

Habisnya masa jabatan Penghulu ini untuk senentara diisi dengan Plh (Petugas Harian) yang SK Pengangkatan di terbitkan Bupati Rohil,Afrizal Sintong.

Jabatan Plh tersebut menurut berbagai sumber akan diemban beberapa bulan kedepan untuk mempersiapkan Pilkades.

Jumat (16/9/2022) seperti yang di ungkapkan,Dirwan (40) warga Sinaboi sebagai masyarakat mereka menunggu kapan di laksanakan tahapan-tahapan Pemilihan Penghulu (Kepala Desa).

 

"Jabatan Penghulu Sinaboi sudah berakhir,dan sudah ada pejabat sementara pengganti penghulu kami, " ucap Dirwan.

Ternyata bukan saja jabatan Datuk Penghulu saja yang " Habis " alias Purna Bhakti,juga jabatan BP Kep (Badan Perwakilan Kepenghuluan) atau DPR nya Desa (Kepemghuluan).

"Kini berbagai nama kandidat bermunculan untuk maju menjadi calon BP Kep,ini juga perlu peyunjuk dan sistim pemilihan sehingga tidak mencederai Demokrasi, " tambah warga Sinaboi ini.

 

Terpisah, Kepala Dinas PMD (Pemberdayaan Masyarakat Desa) Rohil,Yandra dihubungi terpisah membenarkan banyaknya Penghulu yang berakhir masa tugas atau jabatanya.

"Ya, banyak yang memasuki purna bakti, dan termasuk Anggota BP Kep,saat ini sedang dalam tahapan seleksi di setiap Kepenghuluan,” Aku Yandra.

"Kalau untuk calon anggota BP Kep,ada persyaratan administrasinya,ika ASN harus memiliki izin atasan lansung, " Aku Kadis PMD ini.

Saat awak media ini bertandang dan memintai komentar masyarakat seputar berakhirnya masa bakti Datuk Penghulu ini melontarkan berbagai komentar.

"Kami lihat selama ini dana ADD, DD kurang transparan, jika dikritik warga, Pak Penghulu menganggap warga berseberangan, malah menganggap memusuhinya, " ucap Kurnia (40) warga Rohil, Jumat (16/9/2022).

"Hebatnya asal jadi Penghulu malah kawin bertambuh, jarang ditempat bahkan tersandung kasus tanah, " keluh warga seraya menghimbau kefepanya agar masyarakat tidak salah pilih tentunya. (yan)