MEMILUKAN! Pasangan Baru Nikah Jadi Korban Santet , Hampir Cerai Tiba-tiba Tak Ada Rasa, Istri Mimpi Ditikam Sampai Muntah Darah Saat Hamil

(Dok:dream.co.id)

JAKARTA (SURYA24.COM)- Percaya atau tidak, masih terdapat segelintir masyarakat yang mempercayai amalan syirik seperti santet demi membuat korban mereka merana dan menderita.

Seorang wanita Malaysia yang hanya ingin dikenal sebagai Nur tidak menyangka dia dan suami menjadi korban santet sehingga hampir menghancurkan rumah tangga yang baru dibina.

Berbagi ceritanya, Nur mengatakan meskipun insiden pahit tersebut sudah enam tahun berlalu, namun masih tetap segar dalam ingatan dia dan suaminya.

"Semuanya bermula pada September 2016. Beberapa jam sebelum diijabkabulkan, saya sudah merasa tidak enak badan. Selesai acara nikah, kami tidur di kamar karena masing-masing kepenatan, apalagi besoknya ada acara resepsi.

"Suami sudah tidur tapi badan saya terasa tidak enak, menggigil seperti orang kedinginan. Saya tak bisa lelapkan mata sepanjang malam, muncul pikiran macam-macam.

" Bahkan sempat muncul rasa ragu dan menyesal dengan keputusan menikah ini. Sedangkan sebelumnya, saya seperti wanita lain yang gembira karena mau menikah," ujar wanita berusia 29 tahun ini dikutip dream.co.id..

Namun, mengingat keesokannya acara resepsi, Nur enggan membuat pikirannya tambah penat. Dia akan meneruskan acara resepsi sebagaimana yang sudah dirancang.

Singkat cerita, dua hari selepas acara resepsi, Nur ternyata masih merasakan tidak nyaman dengan pernikahannya.

" Dua hari setelah acara itu, saya masih merasa kurang sreg dengan perkawinan ini. Saya bilang dan tanya suami, ternyata dia juga merasakan hal yang sama.

 

"Tiba-tiba terasa tidak bisa dekat. Kami tak bertengkar tapi tak bisa dekat sebab suasana selalu kayak panas. Umpama magnet kami saling menolak," kata Nur.

Padahal, Nur dan suaminya sebelum ini sudah kenal hampir setahun sebelum menikah. Tapi ketika sudah sah jadi suami istri, seperti orang asing.

Tiga minggu selepas nikah, situasinya masih sama. Nur dan suaminya merasa heran sendiri kenapa mereka tak seperti pasangan lain. Nur pun sedih, apakah pernikahan itu harus berakhir hanya dalam tiga minggu?

"Suami bilang harus berusaha cari jalan keluar. Dia telepon orangtuanya, dan kami pulang kampung. Ayah mertua ajak berobat di seorang ustaz di kampungnya," tambah Nur.

Dua minggu setelah berobat menggunakan pengobatan Islami di ustaz itu, Nur mengatakan kondisi aneh yang dihadapi bersama suaminya mulai pulih.

 

Itu semua berkat usaha mengamalkan doa dan memperbanyakkan ibadah sebagaimana yang disarankan oleh ustaz tersebut.

" Ustaz bilang ada yang mengganggu. Ada orang yang tak senang kami menikah. Dia tak beritahu siapa dan kami pun tak ingin tahu karena mau fokus berobat.

" Lima bulan kemudian saya mengandung. Tak sangka, kami diuji kedua kalinya. Pada awalnya saya mimpi ada orang tikam dari belakang. Seperti nyata. Perasaan saya tidak enak begitu terbangun dari mimpi," jelas Nur.

Anehnya, Nur ternyata menderita sakit di belakang pinggang sebelah kanan sampai harus dirawat di rumah sakit karena mengkhawatirkan kandungannya.

"Saya juga dua kali muntah darah. Syukur Alhamdulillah, setelah diperiksa tak ada hal yang serius dan kandungan baik-baik saja," ceritanya.

Lebih mengherankan, lima hari setelah mimpi aneh itu, suaminya diserang penyakit misterius di bahagian tangan sebelah kanan.

 

" Dia rasa sakit dan gatal. Kulitnya tampak bercak-bercak kecil warna merah tapi tak kentara. Makin hari kulit lengannya yang bercak merah berubah hitam.

" Kami berdua sepakat ke rumah sakit. Saya sampai jalan sambil membungkuk karena pinggang sakit. Tapi waktu dokter periksa, katanya tidak ada apa-apa," ujar Nur.

Meski dibilang tidak ada apa-apa, suami Nur tetap menjalani rawat inap selama tiga hari di rumah sakit ditemani istrinya.

Tes darah dilakukan tapi dokter pun tak tahu apa penyebab tangan suami Nur itu berubah jadi hitam. Selepas diperbolehkan pulang, Nur dan suaminya sekali lagi pulang ke kampung dan berobat dengan ustaz yang sama.

Dengan izin Allah, sebulan setelah berobat, Nur tidak lagi merasa sakit pada pinggang, dan tangan suaminya juga semakin pulih. Warna kulitnya berangsur-angsur kembali ke warna asal.

 

"Setelah saya melahirkan anak pertama, suami dapat tugas ke selatan. Kami pun terpaksa boyongan dari Selangor ke selatan, ibarat mau memulai lembaran hidup yang baru di sana.

" Alhamdulillah, setelah insiden itu, jodoh kami masih panjang dan kini dikaruniai dua anak. Saya sekadar berbagi kisah ini sebagai pesan kepada pasangan yang mendapat ujian yang sama.

" Pesan moralnya, jangan mudah menyerah dan putus asa. Semua pasangan suami istri pasti melalui berbagai ujian sesuai dengan kadar kekuatan masing-masing.

" Ada yang diuji pada lima tahun awal pernikahan, tapi kami malah dapat ujian begitu selesai ijab kabul. Mungkin ada yang tak senang, mungkin ada khilaf yang kami buat tapi tak kami sadari.

"Kuncinya, jangan turutkan amarah, senantiasa berbincang dari hati ke hati cari penyelesaian dan berpikiran positif. Pikirkan Allah akan balas ujian ini dengan hikmah dan ganjaran yang lebih besar lagi," pungkasnya.***

Sumber: mStar