Ternyata ini Isi Buku Hitam Ferdy Sambo, Banyak Rahasia Disimpan Sejak Pangkat Kombes: Polisi di Pedalaman Bertaruh Nyawa Marah, Lihat Petinggi Coreng Nama Baik Polri

Buku Hitam Ferdy Sambo. (Dok: ©2022 Merdeka.com)

JAKARTA (Surya24.com) - Buku hitam milik Ferdy Sambo belum lama ini sempat ramai jadi sorotan usai terlihat selalu dibawa oleh mantan Kadiv Propam Polri tersebut. Khususnya saat ia menjalani proses hukum dalam kasus kematian Brigadir J.

Banyak orang kemudian dibuat penasaran dengan isi dari buku yang terlihat misterius itu. Usut punya usut, disebutkan jika buku hitam yang selalu dibawa oleh Sambo ternyata berisi catatan hariannya.

Melansir merdeka.com, kabarnya, buku tersebut sudah menemani perjalanan Sambo sejak masih berpangkat Kombes hingga kini akhirnya dipecat dari Polri. Simak ulasan selengkapnya:

Selama mendengarkan isi dakwaan yang dibaca oleh jaksa, Sambo disebut sempat mencatat beberapa hal di dalam buku hitamnya itu. Hanya saja, saat ditanya langsung oleh wartawan usai sidang selesai, Sambo tak memberikan jawaban apapun.

Mantan polisi jenderal bintang dua itu tak menjawab pertanyaan wartawan ketika ditanya soal isi dari buku hitam itu. Dia yang pergi meninggalkan ruang sidang hanya menunjukkan buku hitam yang dipegangnya dengan anggukan wajah.

Sebelumnya, buku hitam milik Sambo itu juga sempat ramai dibicarakan usai terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J itu membawanya ke Kejaksaan Agung pada Rabu, (5/10) lalu.

Kuasa Hukum Ferdy Sambo Arman Hanis pun mengatakan, jika buku hitam yang selalu dibawa oleh client-nya itu merupakan buku catatan biasa.

"Buku tersebut adalah buku catatan Pak FS," kata Arman saat dihubungi, Selasa (11/10).

Sudah Ada Sejak Masih Berpangkat Kombes

Arman pun mengatakan, bahwa ia sudah menanyakan perihal buku hitam itu ke Ferdy Sambo secara langsung. Dikatakan, jika buku tersebut berisi catatan harian mantan jenderal polisi itu.

"Jadi buku hitam itu catatan harian. Tadi saya tanyakan karena banyak yang tanya, apa sih isinya," kata Arman di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (17/10).

 

Lanjut Arman, dikatakan bahwa buku hitam itu merupakan catatan harian seluruh kegiatan Sambo sejak menjabat sebagai Kasubdit III Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri saat masih berpangkat Komisaris Besar (Kombes).

"Jadi kegiatan sehari-hari itu apa, misalnya dia rapat. Pokoknya kegiatan sehari-hari semenjak beliau menjabat Kasubdit III Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim, itu isinya," ujar dia.

Tak Tahu Pasti Isi Buku Tersebut

Sampai saat ini, buku hitam itu disebut masih menemani perjalanan Sambo dalam menjalani kasus pidana yang tengah menjeratnya. Kendati demikian, Arman mengaku bahwa ia tidak mengetahui pasti catatan apa yang tertulis di dalam buku hitam tersebut.

"Oh saya tidak tahu (catatan soal anggota Polri yang disidang etik saat jadi Kepala Divisi Propam). Saya tanya, apa sih isinya bro? Ini sempat lihat-lihat, oh ternyata seluruh catatan beliau semenjak Kombes sampai saat ini, sidang, eksepsi. Seluruh kegiatan apa yang dilakukan, apa yang dikerjakan. Itu isinya," jelas dia.

Bertaruh Nyawa Marah

Sementara itu, Beragam kasus yang menyerang institusi Polri tentu menjadi hal yang memprihatinkan bagi dunia kepolisian di Indonesia. Kasus pembunuhan Ferdy Sambo, Peristiwa Kanjuruhan, hingga yang terbaru adalah ditangkapnya Teddy Minahasa karena menjual narkoba.

Beberapa kasus ini membuat publik ikut menilai citra Polri, termasuk di dalamnya beberapa anggota Polri yang berjuang keras bertaruh nyawa saat menjaga keamanan di pedalaman Indonesia.

Video kemarahan anggota polisi sempat beredar luas di media sosial. Beberapa anggota yang bertugas di tengah hutan, geram karena disaat mereka berjuang keras bertahan di hutan belantara, ada beberapa anggota polisi yang malah merusak citra Polri. Simak ulasan berikut ini.

Rusaknya Citra Polri Karena Kasus Para Petinggi

Beberapa waktu yang lalu, masyarakat Indonesia dibuat heboh karena peristiwa pembunuhan yang dilakukan secara keji oleh Perwira Tinggi Polri, Ferdy Sambo.

Presiden Jokowi bahkan mengecam dan memerintahkan Kapolri Listyo Sigit Purnomo untuk mengusut kasus ini hingga tuntas. Terbaru, sidang perdana Ferdy Sambo juga telah dilaksanakan dengan membahas berbagai tuntutan dan dakwaan kepada pelaku yang terlibat di kasus ini.

Melansir merdeka.com, belum selesai kasus Ferdy Sambo, muncul berita penangkapan Kapolda Sumatera Barat yang baru saja ditunjuk menjadi Kapolda Jatim, Irjen Pol. Teddy Minahasa karena kasus narkoba.

Mukti menerangkan, dari hasil pengungkapan kasus narkoba, Polres Bukittinggi mengamankan barang bukti 41 kilogram sabu. Namun yang dimusnahkan hanya 35 Kilogram. Adapun, sisanya lima kilogram diambil Teddy Minahasa untuk diedarkan.

Kecaman Kepada Para Pencoreng Nama Polisi

Seperti geram dengan kasus yang silih berganti menimpa institusi Polri, beberapa anggota polisi yang bertugas di daerah pedalaman berusaha untuk mengutarakan isi hati mereka terhadap tindakan para anggota polisi yang masih bermasalah.

Melansir dari sebuah video milik akun @gegana_id, tampak beberapa anggota polisi yang bertugas di hutan dengan kondisi hujan mengemukakan kemarahan mereka kepada anggota polisi lain yang sering 'mencoreng' nama polisi.

"Buat polisi-polisi yang sering menghancurkan nama baik polisi, kau lihat gak disini mereka kehujanan kaya gitu, sementara kau hancurkan nama baik polisi," ucap salah seorang anggota polisi dengan nada tinggi dikutip merdeka.com.

Suara Hati Polisi Baik

Suara hati para anggota polisi di video tersebut seakan mewakili para 'polisi baik' yang masih tulus bekerja untuk institusi Polri.

Mereka menyayangkan atas apa yang terjadi oleh para petinggi yang dengan gampangnya mencoreng nama Polri. Meski demikian, mereka tetap berharap dan memberi pesan untuk mengharumkan lagi nama baik Polri.

"Mari kita jaga dan harumkan marwah dan nama baik POLRI bersama - sama

Karena masih banyak anggota POLRI diluar sana yang sedang bertaruh nyawa dan rela jauh dari keluaraga untuk menjaga dan mangharumkan marwah dan nama baik POLRI," tulis keterangan video.

"Suara hati polisi baik terwakili. Semoga Polri bisa segera berbenah dan kembali dipercaya masyarakat. Jaguar...!!!," lanjut keterangan video.

Dukungan Warganet untuk Polisi

Meski saat ini citra Polri sedang mendapat sorotan, namun masyarakat juga tetap percaya bahwa masih ada anggota Polri yang jujur dan bekerja dengan baik. Mereka memberikan komentar dan dukungan supaya kelak nama baik Polisi bisa kembali dipercaya masyarakat.

"Polisi yang diperbatasan menjaga batas-batas negeri, polisi diperkotaan tolong jaga kepercayaan negeri. ??????," komentar akun @muhammad.

"Kasian Polisi yg baik dan jujur... Susah payah membangun kepercayaan malah dirusak segelintir oknum... Semangat Brigade...," komentar akun @samsudin.

"Kasihan yg tugas dilapangan yg didalam kantor sedang menikmati bagi bagi rezeki haram .insya Allah masih banyak polisi baik #KamiRinduPolisiJujur #SiKatPolisiRusak #PolisiJujur," tulis akun @cegetech.

"Selamat bertugas dn mengabdi utk negeri, salam sehat semangat, masih banyak Bpk. POLISI yg BAIK dn SEDERHANA, MERAKYAT.... Gusti Allah Melindungi????????," tulis akun @nanang.

"Bangkit kesatria Bhayangkara Negara!!! Brigade!!!," tulis akun @ssrie.

Aksi para anggota Polisi di pedalaman ini mendapat banyak atensi dari warganet. Mereka membuktikan bahwa masih ada anggota Polri yang bekerja dengan baik dan tulus.***