Anies jadi Pembicara Bloomberg NEF Summit, Kata Aktivis Mereka Tau Siapa yang Perlu Diundang: Nasdem Jangan Khawatir, PKS dan Demokrat Tidak Akan ke Lain Hati

Anies Baswedan saat menjadi pembicara Bloomberg NEF Summit yang merupakan rangkaian G20 di Nusa Dua, Bali (Dok:Net)

BALI (SURYA24.COM) - Hadir di Rangkaian G20, Anies Baswedan Berbagi Pengalaman Jakarta Hadapi Perubahan Iklim

Hal itu disampaikan oleh aktivis Kolaborasi Warga Jakarta, Andi Sinulingga yang memposting sebuah video berdurasi 40 detik saat Anies sedang berbincang dengan seseorang dengan adanya tulisan "Anies Diundang Jadi Pembicara di Bloomberg NEF Summit di Bali.

"Panitia internasional (Bloomberg NEF Summit), salah satu side event di G20 dan B20, di Nusa Dua Bali itu tentu tahu betul siapa yang perlu mereka undang didengarkan omongannya," ujar Andi dalam tulisan di akun Twitternya @AndiSinulingga usai dikonfirmasi ulang Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (13/11).

Menurut Andi, terdapat tiga hal yang ada pada diri Anies sehingga sangat pantas menjadi pembicara di salah satu event G20 dan B20 di Bali.

"Dalam pergaulan internasional itu penting sekali kekuatan pikiran atau ide-ide besar, kemampuan komunikasi yang baik, dan track record yang bisa dipercaya (trust). Anies punya tiga hal tersebut," pungkas Andi.

Tidak Akan ke Lain Hati

 

Sementara itu Partai Demokrat dan PKS akan komitmen berjalan bersama dengan Partai Nasdem dalam mengusung pencapresan Anies Baswedan pada Pilpres 2024 mendatang. Keduanya tidak mungkin berlabuh ke koalisi lain.

Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga mengingatkan bahwa Demokrat dan PKS tidak mungkin berkoalisi dengan Gerindra karena ada luka lama pada 2019 lalu. Sementara dengan PKB, PKS tentu masih kecewa karena gagal bentuk koalisi Semut Merah.

Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang di dalamnya ada Golkar, PPP, dan PAN tidak memiliki kedekatan yang baik dalam dua periode pemilu ini. Sedangkan dengan PDIP, baik PKS dan Demokrat sama-sama tidak pernah mesra.

"Demokrat dan PKS tampaknya tidak akan pindahkan lain hati. Dua partai itu tampaknya akan lebih nyaman bersama Nasdem daripada dengan partai koalisi lainnya, termasuk dengan PDIP,” kata Jamiluddin, Minggu (13/11).

Menurutnya, Nasdem tidak perlu khawatir dengan PKS dan Demokrat yang saat ini belum secara resmi gabung dalam koalisi perubahan. Sebab, kedua partai itu tidak akan ke mana-mana selama kesetaraan dan keadilan mereka peroleh.

"Hal itu kiranya yang perlu diperhatikan Nasdem dalam upayanya berkoalisi dengan Demokrat dan PKS agar Anies pasti dapat diusung menjadi capres,” tutupnya dikutip rmol.com.***