Kata PDIP Kebangetan Ada Stasiun KCJB tapi Tak Terpikir Jalan Akses, PPP Minta Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diaudit

Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Hanteru Sitorus/Ist

JAKARTA (SURYA24.COM)-  Akses jalan menuju stasiun kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) ternyata belum terbangun. Padahal, ditargetkan semua infrastruktur KCJB rampung pada 18 Agustus mendatang.

Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Hanteru Sitorus menyayangkan pekerjaan megaproyek yang sudah hampir selesai itu harus terkendala belum adanya pembangunan akses jalan.

“Menurut saya memang kebangetan, ada stasiun tapi tidak terpikir jalan akses. Hanya saja saya kurang jelas, pihak mana yang seharusnya bertanggung jawab terhadap kesalahan itu,” kata Deddy kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (2/8).

“Apakah pihak KAI yang lalai ataukah pihak yang lain,” imbuhnya menekankan.

Legislator PDI Perjuangan ini mengatakan, KAI seharusnya mengontrol proyek pembangunan KCJB tersebut, agar tidak ada kelalaian dalam proses pengerjaannya.

“Tetapi memang seharusnya diperhatikan oleh KAI karena mereka yang berkepentingan untuk akses ke stasiun. Inisiatif harusnya datang dari mereka, misalnya berkoordinasi dengan PUPR, Pemda atau Jasa Marga atau pihak yang lain yang berwenang,” tegasnya.

Deddy berharap agar ada evaluasi pada seluruh infrastruktur KCJB. Terutama, memastikan agar tidak ada kesalahan kembali dalam pembangunan proyek KCJB ke depannya.

“Saya berharap kesalahan yang bersifat mendasar seperti ini tidak terulang lagi. Pembangunan infrastruktur itu seharusnya sejak perencanaan sudah komprehensif, sudah dipikirkan ekosistemnya,” pungkasnya.

Diaudit

Pembangunan kereta cepat Jakarta - Bandung (KCJB) mengalami kendala lantaran pihak pengelola lupa membangun akses jalan ke stasiun.

Anggota Komisi VI DPR RI Achmad Baidowi menilai, perlu adanya audit detail mengenai pembangunan tersebut.

“Ke depan harus dilakukan audit siapa yang miss manajemen di sini,” tegas Achmad Baidowi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (2/8).

Legislator dari Fraksi PPP ini mengatakan, dengan adanya kelalaian ini, menunjukkan adanya miss manajemen di lapangan.

“Harusnya itu tidak terjadi. Meskipun, hari ini sedang dibangun akses itu tetapi kan namanya saja tetap telat,” katanya.

Menurutnya, pihak pengelola harusya fokus kepada akses penunjang KCJB tidak hanya konstruksinya saja.

“Di mana-mana itu, tidak hanya fokus ke konstiruksinya tapi akses terhadap stasiun itu juga harus dipikirkan. Pasti ada dalam skema perencanaan, cuman mungkin lupa karena fokus ke infrastrukturnya sehingga akses-akse pendukung, tidak tergarap, meskipun sudah masuk dalam perencanaan,” tutupnya.***