Kabar Gembira Awal Puasa Ramadhan 2023 Diprediksi Bersamaan, Begini Penjelasan dan Tanggalnya

Ilustrasi (dok:net)

 

JAKARTA (SURYA24.COM) -Penentuan awal bulan Ramadan dalam kalender Islam biasanya didasarkan pada pengamatan hilal atau bulan sabit yang muncul setelah matahari terbenam pada akhir bulan Sya’ban. Dalam Islam, awal Ramadan ditentukan berdasarkan pada dua metode, yaitu hisab (perhitungan matematika) dan ru’yah (pengamatan secara langsung).

Metode Hisab

Metode hisab adalah metode penentuan awal Ramadan berdasarkan perhitungan matematika. Pada metode ini, awal Ramadan ditentukan berdasarkan pada perhitungan kalkulator atau perangkat lunak khusus yang telah dirancang oleh para ahli astronomi dan ahli hisab. Perhitungan tersebut meliputi perhitungan posisi matahari, bulan, dan bintang-bintang lainnya.

Metode Ru’yah

Metode ru’yah adalah metode penentuan awal Ramadan berdasarkan pengamatan langsung hilal atau bulan sabit di langit. Metode ini dilakukan oleh ahli falak atau orang yang memiliki keahlian dalam pengamatan benda-benda langit. Pengamatan ini dilakukan pada malam hari ketika matahari sudah terbenam. Jika hilal terlihat dengan jelas, maka awal Ramadan ditetapkan pada hari berikutnya.

Ketentuan untuk Metode Ru’yah

Metode ru’yah memiliki beberapa ketentuan yang harus dipenuhi, antara lain:

Pengamatan harus dilakukan pada malam hari ketika matahari sudah terbenam.

Pengamatan harus dilakukan oleh orang yang memiliki keahlian dalam pengamatan benda-benda langit, seperti ahli falak.

Hilal harus terlihat dengan jelas dan tidak boleh hanya berdasarkan perhitungan atau prediksi.

Jatuh Bersamaan

  Sementara itu,  Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memperkirakan, awal puasa atau 1 Ramadhan 1444 Hijriah akan jatuh secara bersamaan.

   Hal ini didasarkan pada posisi Bulan di Indonesia pada Selasa (21/3/2023) belum terjadi ijtimak atau masih di bawah ufuk.

   Sebagai informasi, 21 Maret 2022 bertepatan dengan 29 Syakban 1444 H, sehingga berpotensi menjadi akhir bulan kalender Hijriah.

    Peneliti Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin mengatakan, posisi Bulan baru atau ijtimak akan terjadi pada Rabu (22/3/2023) pukul 00.23 WIB.

 

   Dengan demikian, hal ini telah memenuhi kriteria wujudul hilal yang menjadi pedoman Muhammadiyah.

   Sementara kriteria baru MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) mensyaratkan tinggi bulan minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat, juga dapat terpenuhi di Indonesia ketika waktu Maghrib.

    Berdasarkan kriteria wujudul hilal dan MABIMS, maka awal puasa atau 1 Ramadhan diprediksi akan terjadi bersamaan, yakni 23 Maret 2023 yang jatuh pada hari Kamis.

   "Diprakirakan hilal akan terlihat di Indonesia, sehingga insya Allah sidang isbat akan memutuskan awal Ramadhan 1444 pada 23 Maret 2023," kata Thomas, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Minggu (12/3/2023).

  Muhammadiyah

Muhammadiyah tetapkan awal puasa 1444 H pada 23 Maret 2023.tangkapan layar rilis PP Muhammadiyah Muhammadiyah tetapkan awal puasa 1444 H pada 23 Maret 2023.

   Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadhan 1444 Hijriah jatuh pada Kamis (23/3/2023), berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal.

   Ketentuan tersebut tertuang di dalam Hasil Hisab Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada 23 Desember 2022.

   "Umur bulan Syakban 1444 H 30 hari dan tanggal 1 Ramadhan 1444 H jatuh pada hari Kamis Pon, 23 Maret 2023 M," demikian bunyi hasil hisab tersebut.

   Selain 1 Ramadhan 1444 H, Muhammadiyah juga menetapkan 1 Syawal, 1 Zulhijah, Hari Arafah, serta Idul Adha 1444 H.

 

   Untuk 1 Syawal 1443 H ditetapkan jatuh pada Jumat, 21 April 2023 dan 1 Zulhijah jatuh pada 19 Juni 2023.

NU dan pemerintah

Sementara itu baik Nahdlatul Ulama (NU) maupun Kementerian Agama (Kemenag), hingga saat ini belum mengeluarkan keputusan mengenai awal Ramadhan 2023.

  Dalam menentukan awal Ramadhan, pemerintah melakukan pengamatan hilal di 123 titik di seluruh Indonesia.

   Pengamatan hilal ini akan dilakukan pada tanggal Rabu (22/3/2023) atau bertepatan dengan 29 Syakban.

   Setelah melakukan rukyatul hilal, pemerintah akan melakukan sidang isbat guna menentukan awal Ramadhan.

Sidang Isbat

   Kendati Ramadhan sebentar lagi akan tiba. Namun untuk penentuan awal Ramadhan, pemerintah biasanya akan melakukan sidang Isbat. Lantas, kapan sidang Isbat 2023?

   Untuk mengetahui jadwal kapan sidang Isbat 2023, simak ulasannya berikut ini. Diketahui, Pemerintah melalui Kemenag (Kementerian Agama) biasanya rutin menggelar sidang isbat untuk menengahi adanya perbedaan penetapan awal Ramadhan dikalangan umat Muslim Indonesia. 

   Adapun tujuan digelarnya sidang Isbat ini guna menetapkan awal bulan baru di dalam penanggalan kalender Hijiriah. Umumnya, sidang Isbat digelar untuk menetapkan awal ramadhan, awal Syawal (Idul Fitri) dan awal Zulhijah (Idul Adha).

    Berdasarkan fatwa MUI, sidang isbat ini menggunakan metode Hisab dan Rukyat. Lalu, kira-kira kapan sidang isbat 2023 dilaksanakan? Untuk selengkapnya, berikut ini ulasannya yang dilansir dari berbagai sumber.

Jadwal Sidang Isbat Puasa Ramadhan 2023

  Dikutip dari suara.com, umumnya, Kemenag akan menggelar sidang isbat untuk penetapkan awal Ramadhan 1444 Hijriah sekaligus menetapkan awal puasa setiap tanggal 29 Syaban. Tahun ini, 29 Syaban 1444 H bertepatan dengan tanggal 22 Maret 2023 (hari Rabu).

    Sidang isbat untuk penetuan awal ramadhan dan awal puasa ini melibatkan Tim Hisab & Rukyat Kementrian Agama (Kemenag), pimpinan MUI, serta perwakilan ormas Islam. 

   Sebagai informasi tambahan, pelaksanaan sidang isbat yang dilakukan Kemenag ini terbagi menjadi tiga tahap. Adapun tiga tahapan tersebut seperti berikut ini:

   Muhammadiyah rupanya telah menerbitkan perkiraan awal ramadhan 2023. Adapun Muhammadiyah menentukan awal ramadhan 1444 H pada tangga 23 Maret 2023 (hari Kamis). 

   Ini tertuang dalam Maklumat PP (Pimpinan Pusat) Muhammadiyah No. 1/MLM/I.E/2023. Adapun Muhammadiyah dalam menentukan awal Ramadhan menggunakan metode perhitungan peredaran bulan atau hisab hakiki wujudul hilal.

   Sedangkan NU sampai saat ini belum menerbitkan penetapan awal ramadhan 2023. Namun, biasanyaa NU akan menentukan awal ramadhan mengikuti sidang Isbat Kemenag RI yang menggunakan metode Hisab dan Rukyatul Hilal.

    Demikian ulasan mengenai kapan sidang isbat 2023 dilakukan Kemenag untuk menentukan awal Ramadhan 1444 H. Semoga informasi ini bermanfaat. Semoga ibadah puasa kita di tahun ini dan tahun-tahun yang akan diberi kelancaran juga kemudahan. Amiin.­***