SADIS! Kisah Tragis Suzanne Capper, Disiksa 5 hari Berakhir Dibakar

(Dok:suara.com)

JAKARTA (SURYA24.COM) - Terdapat kisah tragis yang menyeramkan tentang seseorang yang disiksa bahkan berujung dibakar, korban itu bernama Suzanne Capper.

Kisah kehidupan Suzanne Capper lahir pada tahun 1976 di kota Manchester Inggris dan dibesarkan oleh ibu tunggal yang bernama Elizabeth Capper.

Melansir Kanal Youtube Ringo Sayya pada Juli 2022, Kisah Misteri pembunuhan Suzanne Capper ini diceritakan dimulai saat Suzanne Capper tinggal bersama kedua temannya di Inggris.

Sejak kecil dikenal sebagai anak yang baik dan lembut sehingga yang diinginkan dalam hidupnya yaitu bisa disayangi ataupun dicintai.

Hal ini dikarenakan kedua orangtuanya sudah bercerai sejak Suzanne masih sangat muda sehingga ia pun tidak tahu siapa ayah kandungnya.

Sehingga Ibunya, Elizabeth Capper menikah lagi dengan pria yang memiliki satu anak perempuan bernama John.

Namun, setelah pernikahan tersebut ibunya tiba-tiba meninggalkan mereka. Suzanne pun akhirnya tinggal bersama ayah tirinya, John dan anak perempuannya yang bernama Michelle.

 

 

Melansir suara.com, semenjak ibunya pergi, mereka jadi tidak punya rumah. Mereka berpindah-pindah dari satu rumah ke rumah lain sebelum benar-benar memutuskan untuk tinggal di rumah ayah tirinya.

Suzanne saat itu sudah tidak memerhatikan pendidikannya, jarang masuk sekolah dan lebih sering bolos 2 tahun terakhir. Meski begitu, Suzanne masih dikenal sebagai anak perempuan yang bersemangat dan juga sopan.

Suzanne yang sudah ditinggalkan oleh ibunya pun merasa kurang mendapatkan perhatian sehingga mencari kasih sayang dan perhatian dari siapapun yang memberikannya itu.

Saat usia 16 tahun Suzanne sudah sering menghabiskan banyak waktu dengan seorang perempuan yang bernama Jean Powell berusia 26 tahun dengan 3 orang anak.

 

Jean Powell adalah pengedar obat-obatan terlarang dan melakukan transaksi jual beli barang-barang curian.

Jean dan Suzanne tinggal di daerah yang sama di Road Moston. Jean adalah mantan babysitter yang merawat Suzanne saat ia masih berusia 10 tahun.

Kisah tragis ini dimulai ketika Suzanne tinggal di rumah Jean, karena Suzanne tidak punya rumah, jadi ia pun tinggal bersama Jean Powell dan anak-anaknya. Bahkan Suzanne pun kadang-kadang memanggil Jean dengan sebutan 'Ibu'.

Kemudian hadir perempuan yang bernama Bernadette McNeilly berusia 23 tahun yang juga ibu dari 3 orang anak, pindah ke dekat rumah Jean dan Suzanne.

Sejak itulah Jean mulai sering menghabiskan banyak waktu dengan Bernadette di rumah Jean bersama Suzanne.

Hubungan mereka yang sangat dekat membuat mereka memutuskan untuk tinggal satu atap. Jadi Bernadette pindah dengan ketiga anaknya ke rumah Jean.

 

Meskipun begitu, Suzanne masih sering datang ke rumah Jean padahal mereka sudah mulai sering menggertak dan memanfaatkan sifat Suzanne yang baik. Suzanne tidak marah atas apa yang mereka lakukan, ia tetap melakukan apa yang mereka minta.

Jeann sebenarnya memiliki seorang adik laki-laki yang bernama Clifford berusa 17 tahun yang ikut tinggal dengannya untuk membantu bisnis kakaknya dari rumah.

Sebelumnya Jean Powell menikah dan bercerai dengan Glynn Powell, namun mereka masih behubungan baik sehingga ia masih datang dan berkunjung ke rumah Jean.

Pada saat itu, Bernadette pun sudah memiliki pacar yang berusia 16 tahun yaitu Anthony Dudson.

Bernadette mulai tidak suka kepada Suzanne yang tinggal di rumah itu. Ia menyangka bahwa Suzanne tidak merawat anak-anak Jean dengan baik, dituduh mencuri ketika ada barang yang hilang di rumah, sering meneriaki Suzanne dan berujung memukuli Suzanne sehingga memar ada diseluruh tubuhnya.

 

Suzanne merasa tidak tahan karena perlakuan mereka sehingga memutuskan untuk lari dan pergi ke rumah ibunya, Elizabeth. Tapi ibunya menolak walaupun Suzanne sudah memohon-mohon. Ibunya beralasan bahwa pacarnya mungkin tidak akan suka, jadi Suzanne pun terpaksa untuk kembali ke rumah Jean.

Bernadette terus-terusan menyalahkan suatu hal kepada Suzanne baik dari hal-hal kecil. Meskipun begitu, Suzanne tetap percaya bahwa mereka menyayanginya, padahal sudah mendapat kekerasan fisik.

Hingga pada November 1992, pacarnya Bernadette yaitu Anthony didiagnosa memiliki penyakit kelamin. Bernadette pun tetap melayangkan kesalahan tersebut kepada Suzanne bahwa penyakit itu datang darinya karena selalu berada didekat mereka.

Mereka pun menghukum Suzanne atas tuduhan tersebut. Padahal menurut Anthony sendiri, ia meyakini bahwa penyakit kelamin yang ia miliki bukan datang dari Suzanne melainkan dari Bernadette.

 

Pada 7 Desember, Suzanne pun akhirnya kembali pulang ke rumah ayah tirinya. Tapi kini, Bernadette dan Jean malah memikirkan cara untuk membujuk Suzanne agar ia kembali ke rumah Jean.

Mereka membujuk Suzanne dengan berbohong bahwa ada lelaki yang seumuran dengannya menyukainya dan sedang menunggu di jalan Length Worth 97.

Suzanne yang polos dan lugu itupun tidak menunggu lama dan langsung mendatangi rumah Jean karena penasaran. Sedangkan Bernadette dan Jean sudah tahu pasti bahwa dengan kebohongan itu akan membuat Suzanne kembali ke rumahnya.

Sayang, pada saat sampai ke rumah Jean bukan sambutan yang Suzanne terima, melainkan siksaan yang kejam dari semuanya.

Pada saat tiba, Suzanne melihat ada Glynn Powell dan Anthony sedang menunggu kehadirannya yang tanpa basa-basi langsung menyeretnya ke dapur, mencukur habis rambut dan alis milik Suzanne, menggunduli kepalanya.

 

Tak hanya itu, mereka pun memakaikan plastik kepada kepala Suzanne dan ia dipukuli bersama-sama oleh Bernadette, Jean, Glynn dan Anthony menggunakan ikat pinggang.

Mereka tidak peduli dengan kondisi Suzanne yang sudah tidak sadarkan diri dan malah memasukkan Suzanne kedalam lemari.

Keesokan paginya pada tanggal 8 Desember saat Suzanne terbangun ia mulai berteriak dan menangis. Bukannya merasa iba, mereka malah memindahkan Suzanne ke rumah Bernadette karena tangisan Suzanne mengganggu anak-anak dari Jean dan juga Bernadette.

Siksaan yang didapatkan Suzanne tidak sampai disitu. Dirumah Bernadette, Suzanne baringkan di kamar di lantai atas. Dibaringkan dengan tangan diikat menggunakan kabel listrik dan mulut yang disumpal menggunakan kaos kaki.

Suzanne dibiarkan terbaring di tempat tidur tanpa diberikan makan dan minum atau bahkan pergi ke kamar mandi.

Mereka bergiliran menyiksa Suzanne. Dan pada saat Suzanne pingsan, mereka menyuntikkan amfetamin untuk membangunkannya kembali dan menyiksanya lagi.

Penyiksaan yang dialami Suzanne terus berlanjut, merea mencabut paksa gigi Suzanne dengan tang, wajah Suzanne dibakar dengan rokok dan Suzanne dipaksa mendengarkan musik melalui headphone dengan volume yang sangat tinggi berjudul Chucky yang diputar berulang-ulang.

Bahkan setelah 3 hari, Suzanne tetap tidak dibiarkan ke kamar mandi, diberi makan ataupun minum. Sehingga Suzanne sudah sangat kotor dan bau, barulah mereka menyeret Suzanne ke kamar mandi dan mendorongnya ke kamar mandi dengan bak yang sudah penuh disinfektan dan mulai menggosok kulit Suzanne dengan sikat yang cukup keras sampai kulit Suzanne mulai mengelupas.

2 hari kemudian datang anak laki-laki yang berusia 18 tahun bernama David. Ia adalah teman dari Anthony. Dan ada temannya yang lain juga bernama Jeffrey sedang berkumpul di rumah Bernadette.

David tidak mengetahui apa-apa sehingga ia mulai bertanya apa yang ada dilantai atas, tapi dengan bangganya Jeffrey dan Anthony tertawa lalu menunjukkan keberadaan Suzanne dengan kondisi yang tragis nan mengenaskan dengan kepala yang sudah digunduli dan gigi yang sudah tercabut.

David saat itu dimintai teman-temannya untuk mengawasi Suzanne. Suzanne saat itu melihat sedikit harapan bahwa David mungkin akan membebaskannya, namun ternyata tidak. David malah berkata bahwa dia tidak memiliki keberaniaan dan tidak bisa melakukan apa-apa.

Sudah 5 hari sejak Suzanne hilang, keluarganya mulai mempertanyakan keberadaan Suzanne yang saat itu tahu bahwa Suzanne tinggal di rumah Jean. Kemudian Michelle, saudari tirinya pun datang ke rumah Jean menanyakan keberadaan Suzanne. Tapi Jean bilang bahwa Suzanne tidak ada di rumahnya dan tidak tahu keberadaannya.

Michelle dan keluarganya pun mulai panik sehingga memberitahu Jean kalau Suzanne belum ditemukan mungkin mereka akan melaporkan hilangnya Suzanne.

 

Kabar itu pun membuat Jean dan Bernadette panik, sehingga setelah Michelle pergi, mereka menyeret Suzanne pada malam hari dan pergi bersama yang lainnya menuju hutan terpencil.

Sepanjang perjalanan, mereka tertawa terbahak-bahak seolah-olah ada suatu hal yang lucu. Padahal kondisi Suzanne sudah memprihatinkan.

Ternyata, Suzanne dibawa dan diikat di sebuah hutan terpencil. Suzanne disiram dengan bensin oleh Bernadette, dan menyulutnya dengan api. Suzanne pun mulai terbakar, kondisinya sudah sangat tragis.

Mereka pergi meninggalkan Suzanne begitu saja, tertawa bahwa mereka mengira tidak akan ketahuan oleh polisi dan mengira kalau orang yang dibakar pasti mati.

Ternyata tidak, Suzanne entah ada keajaiban dari mana ia bisa memadamkan api. Dan merangkak pelan ke pinggir jalan sampai ada pejalan kaki lewat bernama Barry bersama dua rekan kerjanya menuju tempat kerja pada jam 6.10 pagi menemukan Suzanne dengan kondisi yang sangat mengenaskan, namun ia tetap hidup.

Ia pun dibawa ke rumah warga terdekat, sepasang suami istri yang bernama Michael dan Margaret. Mereka langsung menelepon ambulans dan melakukan semua hal yang mereka bisa untuk menolong Suzanne.

Suzanne yang sudah tidak makan dan minum selama 6 hari diberikan minum oleh Margaret sebanyak 6 gelas, dengan kondisi ia bahkan tidak bisa memegang gelas itu oleh dirinya sendiri. Tangan, kaki bahkan wajah sudah habis terbakar, namun ajaib Suzanne masih bisa bertahan.

Ia pun dibawa ke rumah sakit dan melaporkan kejadian yang mereka alami. Keluarga Suzanne pun datang ke rumah sakit. Pihak rumah sakit bahkan tidak bisa mengidentifikasi wajah Suzanne karena sudah terbakar habis kecuali hanya menggunakan sidik jari yang menyatakan bahwa ia adalah Suzanne.

Setelah melaporkan hal tersebut kepada polisi, Suzanne koma. Karena kondisinya yang sangat parah, luka bakar yang ada diseluruh tubuh, mengalami dehidrasi dan kegagalan organ. Sayangnya, pada 18 Desember 1992 Suzanne meninggal dunia.

Penjahat yang sudah melakukan hal-hal keji tersebut pun sudah ditangkap, namun mereka berdalih tidak tahu apa-apa.

Tapi polisi sangat pintar dan tidak goyah karena mereka menemukan banyak bukti dari mulai kasur saat Suzanne disiksa dan diikat, rambut Suzanne, bahkan gigi Suzanne yang sengaja mereka simpan sebagai piala dirumahnya.

Keenam orang tersebut akhirnya di hukum dengan hukuman seumur hidup minimal 25 tahun penjara. Namun Jeffrey, Anthony dan David dihukum 12 tahun karena melakukan konspirasi dalam penyiksaan.. ***

Sumber: Kanal Youtube Ringo Sayya