Kisah Misteri, Saat Warga Kampung Kebingungan Mencari, Anak yang Hilang itu Menunjukkan Jasadnya

Juki menuntun Pak Kadi ke pohon wingit, tempat jasadnya kemudian ditemukan warga. (Dok: harian merapi.com/Pramono Estu)

JAKARTA (SURYA24.COM)JAKARTA -Desa yang biasanya adem ayem itu, tiba-tiba menjadi heboh. Orang-orang pada keluar rumah, karena keributan yang muncul di sudut gang. Rupanya mereka tengah membicarakan kabar tentang seorang anak yang hilang setelah bermain.

Anak itu, Juki, biasanya sudah pulang pada siang hari. Tapi hari itu hingga sore belum juga muncul, sehingga mmembuat keluarganya cemas. Mereka sudah mencari mencari ke seluruh penjuru kampung, namun tidak ketemu juga hingga akhirnya warga yang lain ikut-ikutan heboh.

Mengutip harian merapi.com, mereka menduga si Juki diculik orang, karena memang tengah marak isu penculikan terhadap anak. Tapi setelah ditanyakan pada teman-teman bermain si Juki, mereka semua mengaku tak yang melihat Juki diajak pergi orang. Makin khawatirlah kedua orangtua si Juki. Cemas anak mereka terjadi kenapa-kenapa.

Pada saat bersamaan, Pak Kadi baru saja hendak pulang setelah mencari rumput di luar kampung. Tiba-tiba seperti ada yang menuntunnya untuk berjalan ke suatu tempat. Dari kejauhan Pak Kadi melihat sepeda yang biasa dipakai bermain si Juki tergeletak di sebuah tempat wingit. Pak Kadi mendekat dan dilihatnya si Juki duduk di samping sepedanya. Tapi si Juki hanya diam saja. Wajahnya terlhat pucat.

“Ayo pulang Juki, nanti kedua orangtuamu mencarimu lho,” ajak Pak Kadi.

Si Juki tak menjawab. Pak Kadi pun mengulang kembali ajakannya. Si Juki tetap hanya diam saja.

Gagal membujuk si Juki untuk pulang, Pak Kadi bergegas menuju ke kampung. Benar saja, ia menemui warga desa sedang kebingungan mencari-cari.

“Pak...pak, si Juki ada di seberang sungi pojok kampung. Ia duduk di bawah pohon randu, tadi saya ajak pulang tidak mau," kata Pak Kadi tergopoh-gopoh.

Mendapat kabar dari Pak Kadi, seluruh warga kampung pun berbondong-bondong ke tempat yang dimaksud. Mereka tahu, tempat tersebut memang dikenal wingit dan tidak sembarang orang berani ke sana.

Namun sampai di tempat, hanya ada sepeda yang tergeletak. Mereka tak menemukan si Juki. Ketika melihat sepedanya, kedua orangtua si Juki langsung tahu itu sepeda milik anaknya. Semua orang memanggil-manggil nama Juki, tapi si anak tidak juga muncul.

Pak Kadi lalu bercerita kalau tadi ia sempat melihat si Juki di samping sepeda itu. Kemudian mengajaknya ngobrol tapi tak ada respon, si Juki hanya diam saja. Orangtua si Juki hanya bisa terdiam. Ia sedih mendengar cerita Pak Kadi.

Tiba-tiba orang yang berkumpul di dekat sepeda kaget mendengar ada yang berteriak, "Haii... si Juki ada di sini."

Tak jauh dari tempat tersebut, si Juki ditemukan dalam keadaan terbujur kaku. Jenazah si Juki pun dibawa pulang untuk dirawat dan dimakamkan. Tidak ada yang tahu secara persis, penyebab meninggalnya si Juki di tempat wingit tersebut. Kedua orangtua si Juki meski samgat berduka, tetap berusaha tabah dan mengikhlaskan kepergian anak tercinta itu. (Seperti diceritakan Heru Prasetyo)