Ayo Mana Lebih Hebat Pasukan Pengawal Presiden Indonesia atau Amerika Serikat? Ini Penjelasannya

Secret Service. (Dok:©REUTERS)

JAKARTA (SURYA24.COM) - Selalu ada cerita menarik dari perjalanan Bung Karno ke luar negeri. Pada tahun 1956, Bung Karno mengadakan kunjungan kenegaraan ke Amerika Serikat.

Putra sulung Bung Karno, Guntur Soekarno ikut dalam kunjungan tersebut. Seperti lazimnya tamu negara, mereka mendapat pengawalan dari pemerintah Amerika Serikat.

Mengutip merdeka.com, salah satu yang mengawal Guntur adalah agen Joseph Edward Rosetti. Orangnya ganteng, necis, dengan sedikit gaya Italiano. Menurut Guntur, sosok Rosetti ini sudah cocok kalau bermain di film action Hollywood.

Hal ini dituliskan Guntur dalam buku Bung Karno. Bapakku, Kawanku, Guruku yang terbit tahun 1977.

Pistol Pengawal Bung Karno Disebut Sudah Kuno

Dalam sebuah kesempatan, Guntur pun mengenalkan Rosetti pada Bung Karno. Dengan hormat agen itu pun menyapa presiden. Bung Karno yang penasaran soal kemampuan agen federal bertanya macam-macam pada Rosseti.

"Dalam hal menembak, pistol apa yang kau gunakan, dan berapa pelor yang dapat kau tembakkan dalam satu detik?" tanya Bung Karno.

Rosseti menggunakan pistol Detective Colt laras pendek. Senjata genggam itu merupakan standar untuk pengawalan VVIP. Sementara Bung Karno membandingkan pengawalnya dari Detasemen Kawal Pribadi (DKP) yang masih menggunakan pistol colt laras panjang.

"Senjata itu sudah kuno Paduka Yang Mulia, tidak praktis digunakan," kata Rosseti.

"Ya, ya, ya memang," Bung Karno mulai gugup.

Harus Out

Rosetti mengaku standar agen di AS adalah menembakkan 3-4 butir peluru per detik. Sementara dia membanggakan diri bisa menembak 5 peluru, dan semuanya tepat sasaran. Menurutnya juga, kemampuan bela diri yang tinggi harus dimiliki para agen federal.

"Bagaimana dengan pengawal Bapak?" tanya Rosetti.

"Yah, paling satu atau dua pelor per detik." jawab Bung Karno loyo.

Mendengar jawaban itu Rosetti menilai pengawal Bung Karno sangat lamban. Tidak masuk kriteria kalau diukur dengan standar AS.

"Kalau di sini mereka harus out," katanya.

Pengawal Bung Karno di Atas Angin

Bung Karno mengakui kehebatan standar yang dimiliki Rosetti dan kawan-kawan. Namun dia masih penasaran dan kembali bertanya.

"Luar biasa. Eh, tapi apa kau pernah menembak orang?" tanya Presiden.

Rosetti menjawab, dia belum pernah menembak orang. Bung Karno pun tertawa. Dia menjelaskan pada agen itu jika pengawalnya rata-rata sudah pernah menembak mati dua atau tiga serdadu Belanda dalam perang kemerdekaan. Bahkan ada anggota Detasemen Kawal Pribadi yang sudah menewaskan 25 serdadu musuh sekaligus dengan cara meledakkan truknya.

Giliran Rosetti yang memuji para anggota DKP. "Wah Paduka Yang Mulia, kalau begitu mereka-mereka itu luar biasa sekali."

"Ooh ya memang. Mereka memang luar biasa," kata Bung Karno puas. Dia pun meninggalkan Rosetti dengan perasaan bangga.***