Sempat Jalani Tiga Agama? Demi Mendoakan Almarhumah Ibunya, Pria Ini Mantap Jadi Mualaf

(Foto: YouTube Rukun Indonesia)

JAKARTA (SURYA24.COM) - Ada banyak cara seseorang mendapatkan hidayah dari Allah Subhanahu wa ta'ala untuk masuk Islam. Ada yang awalnya berseberangan dengan perintah Allah, tapi kini mantap hijrah menjadi hamba yang taat.

Itulah yang dialami mualaf bernama Ida Bagus atau akrab disapa Gus De. Ia pun membagikan perjalanan hidupnya hingga memeluk Islam. Sebelum mualaf, dia sempat menjalani tiga agama.

Awal mulanya Gus De adalah seorang perantau. Ia lahir di Bali, lalu merantau ke Bandung dan jatuh cinta dengan seorang Muslimah kelahiran Cilegon. Lalu mereka menikah hingga hidup di Bekasi.

"Saya dibesarkan sebagai non-Muslim. Ibu saya yang Muslimah waktu itu memutuskan bahwa struktur keluarga kita akan berpayung agama non-Muslim. Itu komitmen yang mereka berdua ambil, sehingga ibu harus belajar untuk mendidik anak-anaknya. Jadi hidup saya selama kecil itu yang ngajarin agama itu almarhum ibu. Ibu yang ngajarin saya," ujar Gus De dalam kanal YouTube Rukun Indonesia.

Gus De sempat bersekolah Al Azhar, lalu juga belajar di sekolah non-Muslim. Di sana ia belajar kitab yang menjadi latar belakangnya dan ada kurikulumnya.

"Jadi saya 14 tahun sekolah non-Muslim: 2 tahun TK, 6 tahun SD, 3 tahun SMP, 3 tahun SMA. Di situ saya ngikutin perjalanan dari nabi-nabi. Perjalanan dari pembentukan dunia, Adam dan Hawa, cerita tentang seorang bapak yang mau menyembelih anaknya tapi jadi kambing, jadi domba, perjalanan Nabi Musa dari Mesir, jadi pelajaran-pelajaran itu," bebernya.

Bisa dibilang 70 persen keluarga Gus De beragama Islam. Cukup beragam sebenarnya pengaruh agama saat ia tumbuh besar. Dari orangtua non-Muslim dan Islam, lalu didikan sekolah yang juga non-Muslim tersebut.

Gus De bercerita pada 2015, ibunya kembali memeluk Islam. Lalu ibunya wafat di tengah keluarga yang ramai sekali. Banyak orang yang sayang kepadanya ibunya.

"Ya ibu saya orangnya sangat memberikan manfaat banyak. Mungkin ya kebaikan ke sesama. Ya sudah pada waktu itu sih saya dengar bahwa kalau orangtua itu di alam kuburnya hanya ada tiga yang mempermudah kalau di Islam. Ada tiga di alam kubur gitu, salah satunya adalah doa anak yang sholeh yang mendoakan orangtuanya," ucap Gus De serius.

Sekira 2019–2020, Gus De telah memasuki tahap yang asal hidup dan mulai memikirkan mengimani Islam. Enggak cuma harta, tapi kemampuan untuk meyakini keluarga bahwa permasalahan itu bisa diatasi melalui ajaran Islam.

Gus De bercerita bahwa sang ayah justru mendukung ia menjadi mualaf. Dirinya pun bisa jadi mendoakan almarhumah ibunya. Setelah resmi masuk Islam, dia pun menikah dengan putri dari seorang kiai dan hidup bahagia. Wallahu a'lam bisshawab.***