Apes, Niat Jualan Eee 5 Pria Asal Garut ini Kena Amukan Massa Usai Dituduh Penculik di Sumsel Begini Komentar Warganet

Amukan Massa Pada 5 Pedagang Jaket (Dok:Instagram @memomedsos/suara.com)

JAKARTA (SURYA24.COM) - Sebuah video viral dimedia sosial memperlihatkan aksi massa menghancurkan mobil berwarna putih milik seorang penjual jaket. Video itu diunggah oleh akun Instagram/@memomedsos pada Rabo (08/02/2023).

"Lima pria asal Garut Jawa Barat (Jabar) nyaris tewas dihajar warga di Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan (Sumsel), usai dituduh hendak menculik anak di daerah itu. Mobil mereka dihancurkan, barang bawaan di dalam mobil itu juga dijarah," tulis keterangan unggahan.

Dikutip dari suara.com, peristiwa tersebut bermula ketika mereka yang berdomisili di Sarulangun, Jambil hendak ke Lubuklinggau, Sumsel mengambil paket kiriman jaket dari Bandung, pada Senin (7/2) kemarin.

Setibanya mereka di wilayah Muratara, para pedagang itu berhenti di suatu tempat dengan tujuan hendak sarapan. Namun karena di lokasi itu ramai warga yang hendak membeli dagangan mereka, mereka pun berjualan di sana.

Tiba-tiba, saat mereka berjualan, ada seorang ibu-ibu yang berbicara jika mereka adalah penculik. Dan ibu tersebut mengadu kepada pamannya. Setelah itu pamannya pun melaporkan hal tersebut ke kepala desa.

Kepala Desa yang mendapat laporan itu, kemudian tanpa melakukan klarifikasi kepada kelima pria tersebut, mengirim pesan berantai ke warganya bahwa ada penculik anak yang berkeliaran di wilayahnya.

Alhasil barang dagangan 5 pedagang jaket asal Garut tersebut juga dijarah hingga mobilnya dirusak. Beruntung, kelima pedagang jaket asal Garut, Jawa Barat tersebut berhasil selamat dari amukan massa.

Terkini, kasus 5 pria pedagang jaket yang dituduh penculik itu berakhir damai. Pedagang itu mendapat ganti rugi uang sebesar Rp 30 juta.

Viralnya kasus tersebut membuat warganet memberikan komentar pedas atas tindakan amukan massa tersebut.

"30jt buat benerin mobil aja nggk cukup tu woooy, kepala desa kek gtu minta jabatan 9thn, tanem aja biar unlimited menjabat dr dalam tanah," kata warganet.

"Ganti rugi mobil dan barang dagangan minimal 300 juta, kerugian imateril 5 miliar, biar kepala desa norak dan warga norak itu tau rasa," tulis warganet lain.

"Klo 30juta per orang ok lah, di tambah 30juta untuk mobil, 30juta untuk barang dagangan," timpal lainnya.