Eropa Heboh, Cincin Kuno Bertuliskan Allah Ungkap Hubungan Islam dan Viking di Masa Lalu

(dok:merdeka.com)

JAKARTA (SURYA24.COM)-Bangsa Viking, juga dikenal sebagai orang Viking, adalah kelompok etnis Skandinavia yang terkenal pada periode antara abad ke-8 dan ke-11. Mereka terkenal sebagai penjelajah laut dan pejuang yang berani, dan telah menempuh perjalanan jauh ke seluruh Eropa, bahkan hingga Amerika Utara. Dirangkum dari berbagai sumber berikut profil bangsa tersebut.

Asal-usul

Orang Viking berasal dari wilayah Skandinavia, yang meliputi Norwegia, Swedia, dan Denmark. Mereka muncul pada akhir periode Viking, yaitu pada abad ke-8, dan terus berkembang hingga ke-11. Asal mula mereka diperdebatkan, tetapi umumnya diyakini bahwa mereka merupakan campuran dari orang-orang yang telah lama menetap di Skandinavia, serta imigran dari wilayah lain seperti Finlandia, Rusia, dan Inggris.

Kehidupan

Bangsa Viking hidup di lingkungan yang keras, di mana musim dingin yang panjang dan keras sering kali menjadi tantangan besar bagi kelangsungan hidup mereka. Mereka hidup sebagai petani, nelayan, atau pedagang, dan memiliki sistem sosial yang kompleks yang didasarkan pada hierarki dan kesetiaan.

Viking dikenal sebagai pejuang yang berani dan sengit. Mereka sering kali melakukan serangan terhadap desa-desa dan kota-kota di sekitar pesisir Eropa, dan melakukan perampokan serta pembantaian. Namun, mereka juga merupakan pedagang yang ulung, dan melakukan perdagangan di seluruh wilayah Laut Utara

Bertuliskan Allah 

Dilaporkan sebuah cincin kuno bertuliskan Kufi Arab ditemukan di kuburan Swedia yang berasal dari abad ke-9 pada 2015 lalu. Cincin itu menjelaskan hubungan antara Viking dan dunia Islam.

Tulisan dalam cincin itu berbunyi “AL_LLH" kata para peneliti, yang mereka tafsirkan sebagai “demi (atas izin) Allah.”

Menurut makalah yang diterbitkan jurnal Scanning, cincin tersebut menjadi satu-satunya cincin tulisan Arab yang pernah ditemukan di situs arkeologi Skandinavia.

Dilansir dari laman CNN, cincin tersebut awalnya ditemukan selama penggalian kuburan pada akhir abad ke-19 di Kota Birka, Pulau Björkö, yang berjarak sekitar 30 kilometer dari Stockholm, Swedia.

Birka telah menjadi pusat perdagangan utama selama zaman Viking dan ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada 1993.

Cincin warisan

Cincin ini kemudian menjadi bagian dari koleksi Museum Sejarah Swedia, dengan keterangan terbuat dari perak berlapis emas dan permata kecubung ungu bertuliskan "Allah".

Namun, setelah dianalisis, permata tersebut hanyalah kaca berwarna yang merupakan bahan eksotis di Zaman Viking Skandinavia sekitar 5000 tahun lalu di Syam.

Pemilik cincin ini merupakan seorang wanita yang ditemukan memakai pakaian tradisional Skandinavia. Namun, etnisnya tidak mungkin diketahui karena kondisi tulang yang membusuk di kuburan.

Menurut para peneliti dari Universitas Stockholm, tulis merdeka.com, cincin ini diwariskan dari seorang pandai perak Arab kepada wanita tersebut.

“Bukan tidak mungkin wanita itu sendiri, atau orang yang dekat dengannya, mungkin pernah mengunjungi – atau bahkan berasal dari – Kekhalifahan (yang kemudian membentang dari Tunisia hingga perbatasan India) atau daerah sekitarnya,” kata mereka.

Kisah raksasa dan naga

Para ahli berkata cincin ini menjadi bukti terkait hubungan Islam dan zaman Viking.

“Kepentingan dari analisis cincin Birka ini adalah cincin itu secara fasih menguatkan kisah-kisah kuno tentang kontak langsung antara Skandinavia Zaman Viking dan dunia Islam. Kontak semacam itu pasti memfasilitasi pertukaran barang, budaya, ide, dan berita jauh lebih efisien daripada perdagangan tidak langsung yang melibatkan beberapa pedagang di antara mereka,” simpul mereka.

Perjalanan antara kekhalifahan Islam dan dunia Viking dicatat dalam teks-teks kuno. Kisah tentang "raksasa dan naga" juga sering kali ditemukan, namun sulit membedakannya antara fakta dan fiksi, kata peneliti.***