Penasaran Cara Menghitung Kwh Token Listrik PLN Prabayar? Begini Penjelasannya

Ilustrasi (Dok:Net)

JAKARTA (SURYA24.COM)  -KWH adalah singkatan dari kilowatt-hour, yaitu satuan energi yang digunakan untuk mengukur penggunaan listrik selama waktu tertentu. Pengukuran ini sangat penting karena dapat membantu Anda untuk mengontrol penggunaan listrik dan memperhitungkan biaya yang harus dikeluarkan. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menghitung kwh:

 Tentukan daya listrik yang digunakan

    Dikutip dari berbagai sumber, daya listrik biasanya diukur dalam watt (W) atau kilowatt (kW). Anda dapat menemukan informasi ini pada tagihan listrik atau pada peralatan listrik itu sendiri. Misalnya, sebuah lampu pijar 60 watt memiliki daya 0,06 kW.

Tentukan waktu penggunaan listrik

    Tentukan berapa lama listrik digunakan dalam satuan waktu yang sama dengan daya listrik yang dihitung pada langkah pertama. Misalnya, jika lampu pijar 60 watt digunakan selama 5 jam, waktu penggunaannya adalah 5 jam.

    Hitung energi yang digunakan

    Energi yang digunakan dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

    Energi = Daya x Waktu

    atau

    Energi (kWh) = Daya (kW) x Waktu (jam) / 1000

    Misalnya, jika lampu pijar 60 watt digunakan selama 5 jam, maka energi yang digunakan adalah:

Energi = 0,06 kW x 5 jam = 0,3 kWh

 Hitung biaya listrik

    Dikutip dari digmano.com, Biaya listrik tergantung pada tarif listrik yang berlaku di daerah Anda. Biasanya tarif listrik dinyatakan dalam rupiah per kWh. Untuk menghitung biaya listrik, gunakan rumus berikut:

    Biaya = Energi x Tarif Listrik

Misalnya, jika tarif listrik adalah Rp 1.500 per kWh, maka biaya listrik untuk penggunaan lampu pijar selama 5 jam adalah:

Biaya = 0,3 kWh x Rp 1.500/kWh = Rp 450

    Dengan menghitung kwh, Anda dapat memperkirakan biaya listrik yang harus dikeluarkan dan dapat mengontrol penggunaan listrik agar lebih efisien. Selain itu, hal ini juga dapat membantu Anda memantau penggunaan listrik di rumah atau di tempat kerja.

      Dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan listrik sangatlah penting dan dapat mempengaruhi biaya hidup Anda. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami cara menghitung kwh agar dapat mengontrol penggunaan listrik yang tepat dan menghemat biaya. Ada beberapa tips sederhana yang dapat membantu mengurangi penggunaan listrik, seperti mematikan peralatan elektronik ketika tidak digunakan, memilih peralatan elektronik yang hemat energi, dan menggunakan lampu LED yang lebih efisien. Dengan menggunakan listrik secara bijak, kita dapat mengurangi biaya hidup dan membantu menjaga lingkungan dengan mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari pembangkit listrik. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda untuk menghitung kwh dan mengontrol penggunaan listrik yang lebih efisien.

    Bagi Pelanggan Listrik PLN Prabayar atau sering juga disebut pelanggan yang memakai token Listrik, harus mengetahui jumlah Kwh ketika membeli token listrik di Outlet Pembayaran seperti PPOB, kantor Pos, ATM, Minimarket maupun membeli secara online atau tempat lain.

   Untuk Pemakaian listrik Prabayar dipercaya lebih murah dibanding listrik Pasca bayar karena mudah dimonitor sesuai dengan pemakaian pelanggan.

    Masih banyak yang ragu bahkan salah sangka terhadap layanan pembelian token, baik itu di Ppob, Minimarket dan tempat mode bayar lainnya, karena berbedanya jumlah Kwh atau token listrik yang didapatkan.

    Agar sobat tidak salah sangka ketika membeli token listrik, maka perlu pengetahuan dasar dimana sobat harus bisa menghitung jumlah kWh dalam pembelian pulsa atau token listrik yang akan dibeli ditempat pembayaran atau tempat lainnya.

    Kemudian sobat perlu mengetahui parameter apa saja yang terdapat disebuah struk token listrik Prabayar, sehingga nantinya sobat dapat menghitung sendiri Jumlah Kwh yang didapatkan dari Pembelian Token Listrik.

Berikut Gambaran Parameter yang ada pada sebuah Struk Token Listrik Prabayar

Biaya Admin

    Biaya admin adalah biaya yang dibebankan kepada konsumen atau pembeli token listrik. Nilai biaya admin ini berbeda-beda tergantung sobat membelinya dimana dan dengan biaya admin berapa yang dikenakan.

    Apabila harga belinya belum termasuk admin, jumlah kWh yang didapat akan lebih banyak. Rata-rata pembelian token listrik PLN dikenakan biaya admin tambahan. Contoh harga token Rp 100.000 akan ditambah biaya admin.

Biaya Materai

     Biaya ini adalah biaya tambahan terhadap pembelian token atau pulsa listrik, biaya materai dikenakan ketika kamu membeli token dengan nilai diatas 200 ribu rupiah.

PPJ (Pajak Penerangan Jalan)

Biaya Pajak Penerangan Jalan

PPJ ini adalah nilai biaya tambahan dimana di setiap daerah berbeda-beda persentasenya. Lihat daftar PPJ 

Gol TDL (Tarif Dasar Listrik)

   Golongan tarif ini tergantung dari nilai golongan listrik yang sobat pakai, Misalnya Golongan R1 (Listrik Rumah Tangga)

PPN (Pajak Pertambahan Nilai)

    PPN ini dikenakan pada pembeli yang menggunakan listrik rumah tangga dengan golongan R2 (listrik diatas 3500 VA ketas)

Nomor Token atau Stroom

   Nomor Token merupakan 20 digit yang akan dimasukkan pada meteran listrik Prabayar

Tarif Dasar Listrik (TDL) golongan R1 (Rumah Tangga)

Golongan Tarif/Daya Keterangan Tarif (Rp /kWh)

    R-1/450 VA Subsidi Rp 415

    R-1/900 VA Subsidi Rp 586

    R-1/900 VA-RTM (Rumah Tangga Mampu) Non-Subsidi Rp 1352

    R-1/1300 VA Non-Subsidi Rp 1467,28

    R-1/2200 VA Non-Subsidi Rp 1467,28

    R-2/3500 VA, 4400 VA, 5500 VA Non-Subsidi Rp 1467,28

    R-3/6600 VA ke atas Non-Subsidi Rp 1467,28

Tarif PPJ (Pajak Penerangan Jalan) untuk Rumah Tangga

Besaran untuk Tarif PPJ berbeda untuk setiap Daerah

    PPJ 3%: Jakarta, Bogor, Depok, Kab. Serang, Batam

    PPJ 5%: Bali, Sukabumi, Palembang, Manokwari

    PPJ 6%: Bandung, Pekanbaru, Indramayu

 

    PPJ 7%: Medan, Pangkalpinang, Kota Bekasi

    PPJ 8%: Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Lampung, Yogyakarta, Tanjung Selor

    PPJ 8,5%: Kab. Sidoarjo

    PPJ 9%: Banda Aceh, Pontianak, Banyumas, Banjarnegara, Purbalingga, Karanganyar

    PPJ 10%: Gorontalo, Makassar, Mamuju, Palu, Morowali, Palangkaraya, Samarinda, Ambon, Mataram, Kupang, Padang, Kendari, Manado, Bengkulu, Blitar, Kediri, Jember, Probolinggo, Situbondo

    Jika sobat sudah mengetahui parameter struk listrik, maka sobat sudah bisa mendapatkan jumlah Kwh yang akan dibeli, Berikut rumus yang digunakan untuk menghitung jumlah kWh dalam pembelian token/listrik prabayar.

Contoh penghitungan jumlah kWh listrik Prabayar

    Misalkan sobat tinggal di Pekanbaru dan ingin membeli token listrik dengan nominal uang Rp 100.000, sedang batas daya listrik kamu 1.300 VA di golongan TDL R1 (lihat info TDL diatas). Kemudian, berapakah nilai kWh yang bakal diterima dengan nominal 100 ribu tersebut??

    Biaya admin, Rp3.000,00. Nominal token = Rp97.000,00

       Biaya materai, tidak ada karena pembelian pulsa listrik dibawah Rp250.000,00. Nominal token = Rp97.000,00

 PPJ, Biaya PPJ ( Pajak Penerangan Jalan ) di setiap daerah akan berbeda, PPJ Pekanbaru 6%.

    Nilai PPJ = (97.000 * 6%) / (1 + 6%) = Rp5.490.56

    Nilai token, Rp97.000,00 – PPJ = Rp97.000,00 – Rp5.490.56 = Rp91.509.44

    Kwh yang didapat = (nilai token / tarif 1300 VA) = 91.509.44 / 1.467.28 = 62.36 Kwh

     Nah, jika sobat sudah dapat mengetahui cara perhitungan jumlah kWh yang sobat dapat ketika membeli token listrik, Karena adanya parameter yang mempengaruhi perolehan token listrik, diantaranya biaya admin yang dikenakan dan PPJ serta nilai-nilai lain seperti yang telah diterangkan. Sehingga sobat tidak perlu ragu dan bertanya lagi berapa jumlah Kwh yang didapatkan ketika membeli Pulsa atau Token Listrik. Semoga Bermanfaat!!