Warga Sekitar Depo Pertamina Plumpang Kompak Tolak Rencana Relokasi Presiden Jokowi, Lurah Imbau Warga Waspada: Ajaib Motor Masih Menyala Meski Terbakar Api

(dok:net)

 

JAKARTA (SURYA24.COM)  - Warga Tanah Merah RW 09 di sekitar Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara kompak tolak rencana relokasi yang direncanakan Presiden Joko Widodo. Adapun sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa wilayah sekitar di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara (Jakut) sudah tidak bisa lagi ditinggali.

    Menurut Presiden Jokowi artinya plumpangnya atau penduduknya yang digeser untuk cegah masalah yang serupa yakni kebakaran.

     "Kalau bisa jangan direlokasi karena kita dari lahir disitu. Banyak kenangannya kalau bisa jangan direlokasi. Mungkin bisa lebih diperhatikan lagi gitu aja," kata Melani warga sekitar Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara kepada Tribunnews.com, Minggu (5/3/2023).

  Adapun menurut Melani orang tuanya telah almarhum. Serta ia punya anak dirinya tetap di wilayah tersebut.

    "Orang tua saya disitu juga sampai almarhum dua-duanya disitu. Sampai sekarang punya anak," jelasnya.

   Sementara itu warga lainnya bernama Kurniati mengungkapkan hal yang sama. Ia menolak untuk direlokasi.

   "Saya pribadi kalau bisa deponya pindah mending deponya yang pindah. Karena saya dari kecil sudah disitu, jadi sudah mencintai tempat tersebut dari dulu tidak ada bangunan," jelasnya.

    Sedangkan warga yang lain bernama Tiurma tidak masalah jika direlokasi jika itu dirasa memang yang terbaik. Meski begitu ia meminta jika direlokasi tidak asal-asalan.

    "Kalau saya mana jalan terbaik saja. Apa kata pemerintah kita turuti. Karena kita tidak punya apa-apa kalau bisa tidak asal-asalan," tutupnya.

    Adapun sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) perintahkan Pertamina dan Pj Gubernur DKI Jakarta dalam dua hari selesaikan masalah dari terbakarnya Depo Pertamina Plumpang, Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara.

     Adapun hal itu itu disampaikan Presiden Jokowi saat mengunjungi tenda pengungsian korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Minggu (5/3/2023) bersama Menteri BUMN Erick Thohir, Menko PMK Muhadjir Effendy dan Pj Gubernur Heru Budi.

    "Ini akan segera diputuskan (Relokasi) sehari dua hari ini oleh Pertamina, Gubernur DKI sehingga solusinya menjadi jelas," kata Presiden Jokowi.

    Presiden Jokowi melanjutkan bahwa wilayah di Depo Pertamina Plumpang merupakan zona bahaya yang harus bebas dari aktivitas penduduk.

    "Tetapi memang zona ini harusnya zona air entah dibuat sungai untuk melindungi dari objek vital yang kita miliki. Karena barang-barang didalamnya barang-barang yang sangat bahaya untuk berdekatan dengan masyarakat, apalagi dengan pemukiman penduduk," tegasnya.

   Kemudian terkait dengan relokasi di katakan Presiden Jokowi nanti akan dibicarakan pilihan-pilihannya.

    "Ini yang baru nanti dibicarakan, ada pilihan-pilihan, ada opsi-opsi, apakah deponya yang digeser apakah masyarakatnya yang digeser. Kalau digeser tanahnya di mana. Tapi harus segera ditemukan solusinya," tutupnya.

Waspada Penyusup 

    Seperti diketahui ratusan warga korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang masih mengungsi di RTPRA Rasela dan PMI Jakarta Utara. Lurah Rawa Badak Selatan, Suhaena, mengimbau warga di pengungsian agar waspada adanya penyusup saat menerima bantuan.

     "Jadi warga diimbau supaya mengenal warganya ya, seperti yang terjadi pengungsian juga. Itu juga banyak juga ternyata, ada yang penghuni di luar dari korban, jadi menyusup, ketika bagi-bagi bantuan, itu dia masuk," kata Suhaena di Koramil Koja, Jakarta Utara,  seperti dilansir detik.com, Minggu (5/3/2023).

    Suhaena mengimbau warga untuk saling menjaga dan mengenal satu sama lain. Suhaena mewanti-wanti agar jangan sampai ada penyusup masuk yang bisa merugikan warga yang membutuhkan bantuan.

   "Karena pendataan itu harus benar-benar. karena banyak juga yang kehilangan KTP dengan warga saling mengenal tetangga kiri-kanan, ya itu lah caranya supaya meminimalisir," ujarnya.

    Penyusup tersebut, lanjut Suhaena, berasal dari luar Kelurahan Rawa Badak Selatan. Suhaena menyebut pihaknya mendapat laporan ada dua orang penyusup yang tiba-tiba ada di tempat pengungsian saat pembagian bantuan.

    "Iya dari kelurahan lain, yang mengenal itu PPSU saya 'oh ini kok ada dua orang, ini kan bukan warga saya' seperti itu," imbuhnya.

    Sebelumnya diberitakan, jumlah pengungsi kebakaran Depo Pertamina Plumpang di RPTRA Rasela Jakarta, kembali berkurang. Kini ada 300 warga yang masih mengungsi.

   "Total pengungsi saat ini 300. Ter-update dari jam 08.00 WIB, terakhir. Nanti di-update lagi karena ada banyak pengunjung yang keluar, yang pulang ke rumahnya. Iya (pengungsi) dewasa paling banyak," ujar pengelola RPTRA Rasela, Andi Tendru, di lokasi.

Motor  Masih Nyala 

   Sementara itu, Putra Supriadi (28) tampak mengangkat sebuah motor yang tertimpa puing-puing bangunan yang terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Dia dibantu bersama sejumlah warga lainnya.

      Upayanya itu tak lain dilakukan untuk menyelamatkan motornya dari tangan-tangan tak bertanggung jawab. Motor berhasil diangkat, dan dia mencoba menyalakannya.

 

     Tampak indikator di motornya menyala saat itu. Putra memberi tahu bahwa motornya masih menyala meski telah terkena dampak kebakaran yang terjadi pada Jumat (3/3/2023) malam kemarin.

   "Masih nyala," kata Putra kepada wartawan, Minggu (5/3).

   Meski demikian, dia belum mengetahui akan dikemanakan motor itu. Pikirnya, yang penting membuat motor itu kembali ke tangannya terlebih dahulu.

    "Belum tahu, kita amankan dulu aja. Lihat dulu ke depan, mungkin ada pihak Pertamina mau ganti," ucapnya seperti dilansir detik.com.

    Motor itu sebenarnya milik kakak Putra. Namun karena sehari-hari menggunakannya, dia bertanggung jawab atas motor itu.

   "Motor kakak, cuma saya yang pakai. Pas di parkiran itu di dalam, jadi nggak sempat ngambil," ungkapnya.

    Putra turut bercerita saat detik-detik kebakaran hebat itu terjadi. Sebelum kebakaran, dia sempat mencium bau bahan bakar.

   Saat itu, dia langsung lari ke arah Jalan Plumpang Semper. Tak lama usai berlari, api muncul.

    "Tiga menit saya sampai ke depan sana baru itu api keluar. Warga berhamburan lari ke sana, cuma di sini orang-orang yang nggak tahu, kalau meledak ya jadi korban," jelasnya.***