Kopi Vs Teh, Siapa Lebih Bermanfaat untuk Tubuh? Begini Penjelasannya

Ilustrasi (dok:net)

JAKARTA (SURYA24.COM) - Kopi dan teh memiliki penggemar fanatiknya masing-masing. Kopi digemari karena dapat memberikan suntikan energi instan, khususnya saat diminum di pagi hari. Sedangkan teh mampu menghadirkan efek menenangkan bagi penikmatnya dengan rasanya yang lebih ringan. 

     Tak banyak juga yang menyadari jika teh adalah minuman terpopuler kedua di dunia, setelah air putih. Manfaat kopi vs teh untuk kesehatan Teh maupun kopi terbukti bermanfaat bagi kesehatan fisik maupun mental. Namun dampak positif ini hanya berlaku jika dikonsumsi dalam jumlah sedang karena keduanya sama-sama mengandung kafein.

    “Manfaat keseluruhan dari masing-masing bergantung pada faktor-faktor seperti jenis kopi atau teh, cara penanamannya, metode pembuatan bir, dan jumlah yang dikonsumsi,” kata konsultan nutrisi, Ilana Muhlstein, RDN seperti dilansir kompas.com.

    Minum kopi telah terbukti memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk mengurangi peradangan dan mendukung kesehatan jantung, usus dan diabetes. Baca juga: 3 Alasan Kopi Bikin Kita Lebih Bahagia dan Produktif Sebuah studi yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa konsumsi kopi secara teratur dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung koroner.

    “Sebuah meta-analisis studi yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care menemukan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah sedang dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah," tambah Ilana. 

    Serupa, teh juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung, sesuai riset yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition.

      Selain itu, studi di jurnal Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention, menemukan bahwa konsumsi teh dikaitkan dengan penurunan risiko kanker tertentu, termasuk kanker ovarium dan kanker payudara. 

    Kandungan kafein Kopi dan teh sama-sama mengandung kafein, yang jumlahnya tidak boleh berlebihan agar manfaatnya tetap optimal. Secangkir kopi delapan ons mengandung sekitar 95 miligram kafein, sedangkan secangkir teh hitam mengandung sekitar 50 miligram lalu teh hijau mengandung sekitar 30 miligram. 

    Artinya, kopi memiliki kafein dua kali lebih banyak dari jumlah yang sama dari teh hitam, dan lebih dari tiga kali jumlah kafein dari teh hijau. 

   "Teh juga mengandung kafein dan telah terbukti meningkatkan fungsi kognitif dan kewaspadaan, penambahan theanine, asam amino, memberi teh manfaat tambahan untuk mengurangi stres,” kata Muhlstein.

    Kandungannya ini membuat segelas teh hitam atau teh hijau mejadi pilihan ideal ketika kita perlu meningkatkan fokus. Teh hijau juga merupakan sumber antioksidan kuat terkaya, yang disebut polifenol, yang telah terbukti berpotensi mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan kanker tertentu. 

    “Anda dapat meenikmati teh hijau atau teh herbal bebas kafein bagi mereka yang sensitif terhadap kafein tetapi menginginkan manfaat kesehatan lain yang terkait dengan teh," urai Ilana.

    Sementara itu, kopi yang mengandung kafein juga terbukti membantu meningkatkan fokus dan fungsi kognitif. Namun jika dikonsumsi berlebihan maka efek sampingnya dapat memicu peningkatan kecemasan, insomnia, serta peningkatan detak jantung dan tekanan darah.

    “Kopi juga bersifat asam dan perlu dihindari oleh banyak orang yang mengalami refluks asam dan masalah gastrointestinal," terang Ilana.

     Ia menambahkan, teh maupun kopi, pilihan terbaiknya adalah tanpa tambahan gula atau pemanis lainnya. “Jika Anda ingin menambahkan rasa manis pada kopi atau teh Anda, pemanis alami, seperti madu atau gula kelapa, juga dapat digunakan dengan memperhatikan porsinya,” pesannya.***