Tangannya Terlilit Rantai Pria Ini Kabur dari Lampung ke Jakarta, Lantas Dipasung Siapa?

(dok:TRIBUNNEWS.COM)

JAKARTA (SURYA24.COM)- Seorang pria bernama Mukti Amin (51) nekat kabur dari Lampung ke Jakarta Barat dalam kondisi tangan terlilit rantai. Mukti Amin mengaku sedang mengalami masalah rumah tangga dengan istrinya. Tetapi menantunya sendiri ikut campur hingga terjadi aksi pemasungan kepada Mukti Amin.

Hal tersebut, diceritakan Mukti Amin kepada polisi setelah mendatangi Polsek Kalideres, Sabtu (25/3/2023).

Dikutip dari TribunJakarta.com, Mukti Amin mengaku berhasil kabur saat dipasung di tiang rumahnya di Lampung.

Kepada polisi, ia bercerita, tangan kanannya dirantai lalu diikat ke sebuah tiang hingga semalaman. Bahkan kakinya juga diikat menggunakan pemberat kayu.

"Kedua kaki saya juga dililit kayu semalaman," jelas Mukti.

Kejadian tersebut, bermula saat ia bermasalah dengan istrinya, namun menantunya ikut campur.

"Awalnya saya berantem sama istri saya, mungkin karena saya cemburuan. Saya kepikiran aja istri selingkuh," kata Mukti memberikan pengakuan kepada polisi di Kantor Polsek Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (25/3/2023).

Setelah terjadi pertengkaran, sang menantu datang bersama sejumlah orang beramai-ramai untuk memasungnya karena tak suka terhadap perilaku Mukti.

"Dia serombongan sama teman-temannya datang menghampiri saya. Saya enggak kenal rombongan itu. Saya diborgol tangan saya dirantai," katanya.

Mukti Amin yang sempat dipasung menantunya di Lampung. Ia kabur ke Kalideres dan minta pertolongan petugas kepolisian di Polsek Kalideres pada Sabtu (25/3/2023)

Keesokan paginya, Mukti membongkar sendiri borgol yang mengunci dirinya dari tiang itu.

Meski sudah terlepas, rantai sepanjang kurang lebih tiga meter itu masih menjerat tangan kanannya karena digembok.

Mukti mencoba kabur dan tak terpikir untuk melapor ke polsek setempat karena ketakutan.

Ia pun nekat melarikan diri ke pulau seberang demi menghindari keluarganya. Bahkan, ia sampai kabur ke Jakarta dalam kondisi tubuh dirantai dengan naik angkutan kota.

 

"Pertama naik angkot. Di sana enggak ada orang yang curiga. Terus naik bis kemudian kapal," tambahnya.

Menurutnya, tak ada satu orang pun yang mencurigainya karena dirantai sepanjang perjalanan.

Sesampainya di Jakarta, ia meminta seseorang membukakan rantai yang menjerat tangannya saat menepi di sebuah masjid.

Namun, orang itu meminta untuk melapor ke Polsek Kalideres.

"Kata orang itu disuruh ke sini aja (Polsek Kalideres). Dianterin ke sini tadi," pungkasnya.

Masih mengutip Tribun Jakarta, akhirnya Petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat sektor Kalideres dipanggil.

Rantai yang menjerat tangan kanannya dipotong menggunakan alat sejenis tang oleh petugas.

Sebanyak empat petugas membantu mengevakuasi gembok yang menjerat tangannya.

"Karena polisi tidak memiliki alatnya, jadi kami yang turun langsung. Gembok dan rantai akhirnya berhasil dilepas," kata Kepala Sektor Gulkarmat Kalideres, Amin.***