PT PLN Ranting Bagansiapiapi, Arogan Putuskan Aliran Listrik Di PUTR dan BPDB Rohil

BAGANSIAPIAPI (Surya24.com) - Pemutusan aliran listrik dan penyegelan travo oleh pihak PT (Persero) PLN Ranting Bagansiapiapi, Jumat (28/4/2023) lalu di Kantor Dinas PUTR Rohil, over akting, arogan dan intoleransi. 

Dimana PT (Persero) PLN Ranting Bagansiapiapi sebagai pemilik pelayanan jasa terhadap nasabah pemakai jasa PLN dinilai tidak mencerminkan profesionalisme. 

Disegelnya travo di Dinas PUTR Rohil ini membuat fasilitas di OPD mati lampu gelap-gulita. Berbagai sinyalemen pro dan kontra berimbas ke petinggi penentu kebijakan di PUTR dan Pemkab Rohil. 

Diusia Rohil ke 24 Tahun, pemutusan aluran listrik ini baru pertama kali terjadi di Instansi lingkungan Pemkab Rohil. Berdasarkan data Pemkab Rohil telah banyak membantu dana hibah guna  meningkatkan pelayanan di Perusahaan plat merah di Kabupaten Rohil ini. 

Seperti pengadaan tiang, kabel listrik, dibuktikan beberapa waktu lalu saat Dahlan Iskan menjabat Dirut PLN pernah bertandang ke Rohil membahas peningkatan pelayanan PLN di negeri berjuluk seribu kubah ini. 

Selasa (2/5/2023) Manager Icon Plus PLN Pekanbaru, Rohman Wachid usai menghadiri peringatan Hari Otonomi Daerah dan Hardiknas di lapangan Batu Enam Bagan Punak menjadi sumber berita dinanti-nantikan awak media. 

Rohman Wachid kaget dan terlihat gugup di konfirmasi media terkait pemutusan travo di Dinas PUTR  Rohil, Jumat (28/4/2023) lalu atau sehari menjelang Idul Fitri 1444 H. 

" Iya, ya, nanti saya tanyakan dan klarifikasi dengan Manager PLN Ranting Bagansiapiapi, soal travo di segel dan aliran listrik diputus ini. Saya baru tahu, belum paham persoalanya," aku Rohman memberikan statemen namun mengaku bukan pula bidang dan wewenangnya menyangkut hal pemutusan listrik akibat tagihan rekening. 

" Saya akan tanyakan, persoalanya mengapa begini. Nanti saya hubungi lagi, saya ke Kantor PLN Bagan dulu berjumpa Manager Ranting," pintanya. 

Namun saat awak media ini berbincang dengan sang Menager, Bupati Rohil, Afrizal Sintong seketika turur berbincang dengan rombongan PLN dari Pekanbaru tersebut. 

Bupati Rohil, Afrizal Sintong, awak media serius berbincang dengan Manager Icon Plus PLN Riau yang datang menghadiri upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah dan Hardiknas di Rohil. 

Afrizal Sintong mengaku kecewa atas pemutusan aliran listrik di PUTR dan BPDB Rohil karena terlalu gopoh, arogan tidak saling berkoordinasi sebelum memutuskan aliran listrik di lingkungan Pemkab Rohil tersebut. 

" Mungkin, seiring waktu libur Nasional, menyambut Idul Fitri, tanggal merah, tapi maunya sebelum memutus aliran listrik baiknya berkoordinasi datang, atau menghubungi saya untuk berjumpa di rumah, atau juga menghubungi Kadis PUTR dulu, kejadian seperti pemutusan aliran listrik sepihak ini tidak perlulah terjadi, " pinta Afrizal Sintong. 

" Soalya terlambat hanya baru beberapa hari, besar tunggakannya hanya beberapa juta saja di Bulan April 2023 ini, " terang  Bupati Rohil ini kecewa. 

" OPD itu milik Pemerintah, pelayan publik, hal-hal seperti ini perlu komunikasikan dengan baik, ada tatacara yang baik, tidak arogan dan sepihak saja, komunikasikan dulu, " pinta Afrizal Sintong. 

Data dirangkum dari berbagai sumber, tagihan tunggakan di Dinas Kimpraswil (kini PUTR) Rohil Nomor kontrak 182200085XXXX.P1/33.000 VA sebesar 8.961.425 juta rupiah. 

Seperti diungkapkan pegawai K3L PLN Bagansiapiapi, M.Rafid beberapa waktu lalu bahwa pemutusan aliran listrik di PUTR Rohil disebabkan tunggakan yang belum dibayarkan. 

Kini bukan saja Pemkab Rohil yang kecewa atas kejadian ini yang telah membuat kantor Pemerintah ini gelap-gulita, termasuk masyarakat Bagansiapiapi atas pelayanan PLN. 

" Kami masyarakat sulit membedakan, mana pegawai asli petugas PLN, mana pula petugas Biro PLN. Jika mau pesta atau ada acara, maka datang dulu dan melapor ke PLN, nanti aliran listrik di loskan, ada biaya lagi tapi uangnya dikemanakan, apakah masuk ke kas negara atau kantong oknum, " tanya warga dengan memberikan contoh yang menjadi cerita masyarakat sejak lama soal los meloskan aliran listrik saat adanya pemilik rumah yang hajatan. (Hy)