Nyaris Bangkrut dan Dianggap Gila Gegara Jual Air dalam Botol Lebih Mahal dari Bensin, Berikut Kisah Tirto Utomo Pendiri Minuman Moineral Ternama

(Dok:Net)

JAKARTA (SURYA24.COM)- Air mineral kemasan telah menjadi salah satu produk minuman yang populer di kalangan masyarakat saat ini. Banyak orang memilih air mineral kemasan karena dianggap lebih praktis, higienis, dan mudah diakses. Namun, selain kepraktisan dan kemudahan, apakah Anda tahu manfaat dan risiko yang terkait dengan konsumsi air mineral kemasan?

Manfaat Air Mineral Kemasan

Air mineral kemasan adalah air yang dikemas dalam botol atau kemasan plastik dan diproduksi oleh industri air minum. Beberapa manfaat dari air mineral kemasan antara lain:

Praktis dan Mudah diakses

 Air mineral kemasan sangat praktis dan mudah diakses karena dapat ditemukan di toko-toko, warung, hingga restoran atau cafe. Kemasan yang kecil dan mudah dibawa juga membuat air mineral kemasan menjadi pilihan minuman yang praktis dan cocok untuk dibawa saat beraktivitas.

Bersih dan Higienis

 Air mineral kemasan diproses dengan menggunakan teknologi canggih yang membuatnya menjadi bersih dan higienis untuk dikonsumsi. Hal ini tentunya meminimalisir resiko terkontaminasi bakteri atau kuman.

 

Mengandung Mineral yang Dibutuhkan Tubuh

Air mineral kemasan umumnya mengandung mineral yang dibutuhkan tubuh seperti magnesium, kalsium, dan kalium. Mineral-mineral ini diperlukan oleh tubuh untuk menjaga keseimbangan elektrolit dan menjaga kesehatan tulang.

Wartawan

Tirto Utomo dikenal sebagai pendiri Aqua, produk air mineral dalam kemasan. Ketika mendirikan Aqua QUA, ia dianggap gila karena membotolkan air mineral. Pria kelahiran 8 Maret 1930 di Jawa Tengah berasal dari keluarga berkecukupan.

Tirto Utomo atau Kwa Sien Biauw dilahirkan di Wonosobo, Jawa Tengah 8 Maret 1930. Karena di Wonosobo tidak ada SMP maka Tirto Utomo harus bersekolah di Magelang yang berjarak sekitar 60 kilometer, perjalanan itu ditempuh dengan sepeda.

Kehidupannya tergolong lumayan karena orangtuanya pengusaha susu sapi an pedagang ternak. Lulus SMP Tirto Utomo melanjutkan sekolah ke HBS (sekolah setingkat SMA di zaman Hindia Belanda) di Semarang dan kemudian di Malang. Masa remaja Tirto Utomo dihabiskan di Malang dan di situlah dia bertemu dengan Lisa / Kienke (Kwee Gwat Kien).

 

Ia kemudian kembali melanjutkan kuliahnya di fakultas Hukum, Universiitas Indonesia. Setelah lulus, ia kemudian diterima bekerja di PT Pertamina.

Karirnya menanjak di perusahaan minyak tersebut. Inspirasi berbisnis air mineral kemasan datang ketika suatu insiden kecil yang mengagalkan negosiasi kontrak PT Pertamina yang diwakili oleh Tirto Utomo dengan perusahaan asing asal Amerika Serikat.

Kala itu istri dari delegasi asal Amerika Serikat mengalami diare karena mengkonsumsi air sumur yang direbus. Inilah yang kemudian mengilhami Tirto Utomo mendirikan perusahaan Air Kemasan AQUA.

Ia mengirim adikanya belajar seluk beluk berbisnis air kemasan di Thailand. Setelah adiknya kembali ke Indonesia, mereka berdua kemudian mendirikan perusahaan PT Golden Missipi yang memproduksi air kemasan dalam botol.

Kala itu ide Tirto Utomo menjual air mineral dalam kemasan dianggap sebagai sesuatu hal yang gila. Terlebih lagi harganya yang lebih mahal dibanding dengan harga sebotol bensin kala itu.

Namun hal tersebut tidak membuat Tirto Utomo mundur. Ia terus mengedukasi masyarakat bagaimana agar produknya bisa diterima di masyarakat.

Dengan strategi marketing yang tepat seperti menjadi sponsor di berbagai kegiatan olahraga nasional dan internasional membuat produk air kemasan AQUA bisa diterima di masyarakat. Walaupun pada awalnya perusahaan yang didirikan oleh Tirto Utomo hampir bangkrut.

Dengan mengambil bahan baku dari mata air pegunungan, AQUA berkembang menjadi salah satu produk air kemasan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Hingga orang menyebut Air Mineral kemasan sebagai AQUA.

Tirto Utomo sendiri wafat pada tahun 1994. Sepeninggal Tirto Utomo, saham mayoritas Aqua kemudian diakuisisi oleh perusahaan asal Perancis, Danone. Sedangkan keluarga Tirto Utomo menguasai sekitar 26 persen saham. Meskipun begitu, Tirto Utomo dikenal sebagai salah satu pengusaha dengan ide bisnis yang menarik.

Awal Berdirinya AQUA

Dikutip dari biografiku.com, dalam buku 50 Great Bussines Ideas form Indonesia yang ditulis oleh M. Ma’ruf yang menyorot mengenai biografi Tirto Utomo, disebutkan bahwa pada tahun 1971, Saat itu Tirto Utomo sebagai Deputy Head Legal dan Foreign Marketing Pertamina melakukan negosisasi kontrak kerjasama dengan perusahaan dari Amerika Serikat.

 

Namun negosiasi itu berantakan, karena istri delegasi dari Amerika Serikat mendadak terkena diare karena mengkonsumsi air yang tidak bersih yang disediakan. Tirto kemudian mengetahui bahwa orang bule tidak biasa mengkonsumsi air sumur yang direbus, namun air mineral yang steril.

Ide Air Minum Kemasan Aqua

Tirto berfikir bagaimana agar bisa menyediakan air mineral yang dikemas dengan steril dan dapat dikonsumsi oleh semua orang. Setelahnya, ia kemudian mengirim adiknya yang bernama Slamet Utomo magang ke Thailand di Perusahaan Polaris untuk mempelajari seluk beluk bagaimana air mineral dapat dikemas.

Setelah adiknya kembali ke Indonesia, dengan modal sebesar 150 juta rupiah bersama adiknya Slamet Utomo, mereka mendirikan pabrik di Bekasi pada tahun 1973 dengan nama PT. Golden Mississippi dengan merek produk awalnya bernama Puritas.

Karyawan Tirto Utomo mulanya berjumlah 38 orang dan mampu memproduksi 6 juta liter pertahun. Untuk lebih fokus pada perusahaan pribadinya ini, Tirto Utomo memilih pensiun dini dari PT Pertamina.

Mereka menggali sumur di pabrik pertama yang dibangun di atas tanah seluas 7.110 meter persegi di Bekasi. Sebelum bernama Aqua, Tirto memilih nama Puritas sebagai merek produk air kemasannya.

Sejarah Nama AQUA

Kemudian atas masukan dari Eulindra Lim, Konsultan Indonesia yang bermukim di Singapura menyarankan agar menggunakan nama AQUA.Aqua mudah diucapkan dan mudah diingat selain bermakna ‘air’. Aqua sebenarnya bukan nama asing baginya. Tirto Utomo sendiri sering memakai nama samaran ‘A Kwa’ yang bunyinya mirip dengan ‘Aqua’ semasa masih menjadi pemimpin redaksi harian Sin Po dan majalah Pantja Warna di akhir tahun 1950.

 

Nama A Kwa sendiri diambil dari nama aslinya yaitu Kwa Sien Biauw sedangkan nama Tirto Utomo mulai dipakainya pertengahan tahun 1960-an yang tidak sengaja diambil yang berarti ‘air yang utama’.

Ide Yang Dianggap Gila

Setelah bekerja keras lebih dari setahun, produk pertama Aqua diluncurkan pada 1 Oktober 1974. Saat itu minuman rignan berkabonasi seperti Cola Cola, Sprite, 7 Up, dan Green Spot sedang naik daun sehingga gagasan menjual air putih tanpa warna dan rasa, bisa dianggap sebagai gagasan gila.

…Dulu bukan main sulitnya. Dikasih saja orang tidak mau. ‘Untuk apa minum air mentah’, itulah celaan yang tak jarang kami terima.

Hampir Bangkrut

Hingga 1978 penjualan Aqua tersendat-sendat. Tidak heran bila Tirto Utomo sendiri mengakui hampir menutup perusahaannya karena sekitar lima tahun berdiri tetapi titik impas belum juga dapat diraih.

Ia tidak tahan harus menombok terus menerus. Tetapi selalu ada rezeki bagi orang yang ulet dan tabah. Tirto Utomo bersama manajemennya akhirnya mengeluarkan jurus pamungkas dengan menaikkan harga jual hampir tiga kali lipat.

[pullquote]…Banyak orang mengira bahwa memproduksi air kemasan adalah hal yang mudah. Mereka pikir yang dilakukan hanyalah memasukkan air kran ke dalam botol. Sebetulnya, tantangannya adalah membuat air yang terbaik, mengemasnya dalam botol yang baik dan menyampaikannya ke konsumen. – Tirto Utomo.[/pullquote]

Waktu itu ide ini bisa dibilang juga bisa dibilang ide gila. Masa, ketika dalam kesulitan keuangan, bukannya menurunkan harga agar para pelanggan berminat tapi malah menaikkan harga. Tirto sendiri sudah menyiapkan antisipasi sekiranya upaya itu bakal menyebabkan penurunan omset.

Namun, pasar bicara lain. Omset bukannya menurun malahan terdongkrak naik. Agaknya orang menilai harga tinggi sama dengan mutu tinggi. Aqua pun mulai melayani segmen yang tertarik untuk berlangganan.***