Kenalilah 24 Penyebab dan Faktor Picu Hipertensi yang Wajib Kamu Ketahui

Ilustrasi (Dok:Net)

JAKARTA (SURYA24.COM)- Hipertensi, juga dikenal sebagai tekanan darah tinggi, adalah kondisi medis yang terjadi ketika tekanan darah seseorang terus-menerus meningkat di atas batas normal. Batas normal tekanan darah adalah kurang dari 120/80 mmHg. Hipertensi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung, stroke, dan kerusakan organ lainnya.

Tanda-tanda hipertensi tidak selalu terlihat, sehingga orang dengan hipertensi mungkin tidak menyadari kondisinya. Namun, beberapa gejala yang umum terkait dengan hipertensi adalah sakit kepala, pusing, penglihatan kabur, sesak napas, dan mual.

Faktor risiko utama untuk hipertensi termasuk gaya hidup yang tidak sehat, seperti kebiasaan merokok, konsumsi alkohol yang berlebihan, kurang berolahraga, dan makan makanan yang tinggi garam. Ada juga faktor risiko lain yang tidak dapat diubah, seperti usia, riwayat keluarga, dan faktor genetik.

Hipertensi dapat diobati dengan berbagai cara, termasuk perubahan gaya hidup dan obat-obatan. Beberapa perubahan gaya hidup yang dapat membantu menurunkan tekanan darah meliputi mengonsumsi diet yang sehat dan seimbang, mengurangi asupan garam, melakukan olahraga secara teratur, berhenti merokok, dan mengurangi konsumsi alkohol.

Obat-obatan seperti diuretik, ACE inhibitor, dan beta blocker juga dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah. Pemilihan obat-obatan harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing individu dan harus diawasi oleh dokter.

 

Untuk mencegah hipertensi, sangat penting untuk menjaga gaya hidup yang sehat dan mengelola faktor risiko yang dapat diubah. Ini termasuk makan makanan yang sehat, berolahraga secara teratur, mengurangi konsumsi alkohol dan merokok, serta menjaga berat badan yang sehat.

Hipertensi adalah kondisi medis yang serius dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius jika tidak diobati. Jika Anda mengalami gejala hipertensi atau memiliki faktor risiko untuk kondisi ini, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Faktor Penyebab

Dikutip dari kompas.com, tekanan darah tinggi atau hipertensi tidak memiliki gejala apapun, namun bisa sangat berbahaya ketika tidak diatasi dengan segera. Meskipun penyebabnya juga tidak diketahui secara pasti, ada beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko hipertensi, seperti kebiasaan merokok dan penyakit ginjal kronis.  Agar bisa melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan, ketahui penyebab hipertensi berikut ini.

Penyebab hipertensi Dilansir dari NHS, penyebab hipertensi tidak diketahui secara pasti, namun ada beberapa faktor risiko yang memengaruhi, seperti: 

-Memiliki kelebihan berat badan atau obesitas 

-Mengonsumsi garam secara berlebihan dan kurang makan sayur serta buah Jarang berolahraga 

-Terlalu sering mengonsumsi minuman beralkohol atau minuman yang mengandung kafein, seperti teh dan kopi 

-Memiliki kebiasaan merokok 

-Merasa terlalu stres Berusia lebih dari 65 tahun 

-Memiliki riwayat tekanan darah tinggi di dalam keluarga 

Meskipun umumnya disebabkan oleh faktor kebiasaan, ditemukan beberapa kasus hipertensi yang disebabkan oleh masalah kesehatan tertentu, seperti:

-Memiliki penyakit ginjal Mengalami diabetes 

-Memiliki infeksi ginjal dalam jangka waktu yang lama 

-Mengalami gangguan apnea tidur yang membuat penderita mengalami henti napas sementara 

-Mengalami glomerulonefritis yang merupakan kerusakan pada organ penyaring berukuran kecil atau glomerulus di dalam ginjal 

-Mengalami penyempitan arteri yang menuju ke ginjal Mengalami gangguan hormon, seperti gangguan tiroid dan sindrom Cushing 

-Mengidap lupus di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan sel sehat

-Mengalami skeroderma yang membuat kulit menebal dan terkadang memicu gangguan pada organ serta pembuluh darah Konsumsi obat-obatan tertentu juga bisa memicu tekanan darah tinggi, seperti: Pil KB Steroid Obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen, aspirin, dan naproxen 

-Beberapa jenis obat batuk dan demam Beberapa jenis obat herbal, khususnya yang mengandung akar manis atau licorice Beberapa jenis obat terlarang, seperti kokain dan amfetamin

-Beberapa jenis obat antidepresan selective serotonin-noradrenaline reuptake inhibitor (SSNRI), seperti venlafaxine 

-Beberapa faktor risiko hipertensi tersebut akan membuat jantung bekerja dengan lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan memicu penebalan arteri atau aterosklerosis, stroke, penyakit ginjal, dan gagal jantung.

Kapan perlu ke dokter? 

Seseorang yang mengalami hipertensi sering tidak mengalami gejala apapun. Meskipun begitu, kondisi tubuh akan semakin buruk dan memicu komplikasi, seperti stroke atau serangan jantung. 

Menurut Cleveland Clinic, melakukan pemeriksaan tekanan darah adalah cara terbaik untuk mengetahui apakah Anda mengidap hipertensi atau tidak. Melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin setiap satu tahun sekali jika Anda memiliki faktor risiko penyebab hipertensi di atas. 

Sedangkan Anda yang memiliki usia di atas 40 tahun perlu melakukan pemeriksaan tekanan darah setidaknya sekali dalam periode 5 tahun. 

Dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin, Anda bisa melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan serta mendapatkan pengobatan dengan segera agar kondisinya tidak semakin parah.***