Tidak Banyak yang Rahu SBY Pernah Marah Besar dan Usir Jenderal Bintang 2 di Istana, Kok Bisa?

dok net

JAKARTA (SURYA24.COM)-Susilo Bambang Yudhoyono, atau lebih dikenal sebagai SBY, adalah seorang tokoh penting dalam sejarah Indonesia. Ia memiliki perjalanan karir yang menarik dalam bidang militer dan politik. Dalam artikel singkat ini, kita akan melihat bagaimana SBY membangun karirnya di kedua bidang tersebut.

SBY memulai karir militernya pada tahun 1973 saat ia masuk ke Akademi Militer di Magelang, Jawa Tengah. Ia menunjukkan bakat dan dedikasinya yang luar biasa, sehingga ia mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di berbagai lembaga militer di dalam dan luar negeri. Selama kariernya di militer, SBY menduduki berbagai posisi penting, termasuk sebagai Komandan Paspampres dan Panglima Kostrad. Prestasi dan keahliannya dalam bidang militer membuatnya dikenal sebagai seorang pemimpin yang berdedikasi dan berintegritas.

Namun, karir SBY tidak berhenti di dunia militer. Pada tahun 2000, ia memasuki dunia politik dan menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan di kabinet Presiden Abdurrahman Wahid. Keputusan ini membuka jalan bagi SBY untuk memasuki dunia politik yang penuh tantangan. Pada tahun 2004, SBY maju sebagai calon presiden dan berhasil memenangkan pemilihan presiden, menjadi presiden Indonesia yang keenam.

Sebagai presiden, SBY menerapkan berbagai kebijakan untuk memajukan Indonesia dalam berbagai aspek. Ia fokus pada pembangunan ekonomi, perbaikan infrastruktur, dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Selain itu, SBY juga berkomitmen untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan melawan korupsi. Pada masa kepemimpinannya, Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berbagai program pengentasan kemiskinan dilaksanakan.

Di bidang politik, SBY juga memainkan peran penting dalam membentuk dan memimpin Partai Demokrat. Partai ini menjadi kekuatan politik yang signifikan di Indonesia dan berhasil memenangkan banyak kursi di parlemen. Melalui Partai Demokrat, SBY berusaha untuk mendorong demokrasi dan partisipasi aktif rakyat dalam proses politik.

Setelah dua periode sebagai presiden, SBY tetap aktif dalam dunia politik. Ia terus memberikan sumbangsihnya dalam berbagai bidang, termasuk isu-isu global dan lingkungan. Keberhasilan dan dedikasi SBY dalam karir militer dan politiknya membuatnya dihormati dan diakui sebagai salah satu tokoh terkemuka di Indonesia.

Karir militer dan politik Susilo Bambang Yudhoyono merupakan contoh inspiratif tentang bagaimana seseorang dapat memainkan peran penting dalam memajukan bangsa dan masyarakat. Melalui keahliannya dan komitmen yang kuat

Usir Jenderal Bintang Dua

Terlepas dari hal itu, dikutip dari merdeka.com, Presiden Keenam Susilo Bambang Yudhoyono pernah marah besar ke jenderal bintang dua di Istana Negara. SBY sebagai seorang presiden saat itu, tidak suka kalau suaranya tidak didengarkan.

Mantan Menteri Pertahanan era SBY jilid I, Juwono Sudarsono mengisahkan suatu hari SBY sedang berpidato pada acara resmi. Seorang jenderal bintang dua yang duduk di seberang SBY asyik berbicara sendiri.

Tiba-tiba SBY menghentikan pidatonya dan langsung menegur perwira tinggi tersebut. Marah SBY, kata Juwono yang hadir dalam acara yang berlangsung di istana itu.

"Orang tidak sopan kalau saya, atau orang (lain) sedang bicara, ada side talker yang bicara sendiri," begitu kira-kira SBY nyeletuk. Setelah itu, orang itu keluar alias diusir. Demikian dikisahkan dalam buku Dari Soekarno Sampai SBY, Intrik dan Lobi Politik Para Penguasa karya Tjipta Lesmana.

Wajah SBY Langsung merah

Insiden yang mengejutkan di dalam istana itu juga disaksikan oleh Profesor Muladi. Selaku Gibernur Lemhanas, Muladi duduk persis di sebelah Presiden Yudhoyono. Dan cerita Mulyadi tidak jauh berbeda dari cerita yang dituturkan oleh Juwono.

"Dia pidato, langsung mukanya merah. Marah dia!".

Ketika melampiaskan kemarahannya, menurut Muladi, SBY memang tidak menunjuk langsung. Tapi, setiap orang yang hadir mengetahui siapa yang dimaksud.

Kemarahan SBY

"Orang tidak sopan kalau orang sedang bicara juga ikut bicara! Anda sedang bicara kan saya selalu menghormati. Kalau saya sedang berbicara, tolong dengarkan, jangan bicara sendiri-sendiri, apalagi seorang perwira tinggi," begitu hardik SBY.

Itulah salah satu perilaku SBY jika marah. Langsung ditumpahkan kepada sasaran yang menjadi objek amarahnya. Wajahnya pun kelihatan sekali: wajah kesal dan kadang merah. Inilah tipikal kepemimpinan Jawa yang santun.

"Kepemimpinan Jawanya kental sekali," tambah Juwono. ***