Pilkada Dumai 2020, Partai NasDem Usulkan Nama Ahmad Maritulius

DUMAI, (Surya24.com) – Setelah melalui proses penjaringan sejak akhir tahun 2019 lalu, baik pendaftaran, seleksi administrasi, wawancara dan fit and propertest, DPD NasDem Kota Dumai dan DPW NasDem Propinsi Riau akhirnya mengusulkan nama Ahmad Maritulius ke DPP Partai NasDem sebagai bakal calon Walikota Dumai.

Pengusulan nama Ahmad Maritulius tersebut berdasarkan hasil Keputusan Rapat Pleno DPW NasDem Propinsi Riau yang digelar, Selasa (03/03/20) di Pekanbaru.

Dalam usulan tersebut, Ahmad Maritulius yang dinyatakan sebagai kader partai Nasdem dipasangkan dengan dua bakal calon wakil walikota.

Masing-masingnya adalah Hj Mimi Lutmila, MSi yang merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Kemudian Nita Ariani, SKep, NS, M.Kep kader Partai Gerindra. Masuknya dua nama politisi perempuan ini mendampingi Ahmad Maritulius sudah berdasarkan kesepakatan yang disetujui oleh masing-masing pihak.

Apalagi sejak jauh hari Ahmad Maritulius telah menjalin komunikasi politik secara intens, baik dengan PDIP maupun Partai Gerindra. Bahkan Ahmad Maritulius juga mengikuti proses pendaftaran dan penjaringan di kedua partai tersebut. Ini dilakukan dalam rangka membangun koalisi menghadapi agenda suksesi.

” Sebelumnya ada beberapa partai yang saya ikut mendaftar. Selain Partai saya sendiri NasDem, juga PDIP, PAN, Gerindra, PPP dan PKS. Seiring perjalanan waktu, komunikasi serius kita bangun dengan PDIP dan Gerindra. Saya berharap, semoga ini solid sampai ke ujung,” ujar bakal calon Walikota Dumai, Ahmad Maritulius yang juga salah satu pendiri Kota Dumai ini, Jumat (06/03/20).

Adapun komposisi perolehan kursi masing-masing partai tersebut di DPRD Kota Dumai adalah 4 kursi Partai NasDem, 4 kursi PDIP dan 3 kursi Partai Gerindra. Total keseluruhan berjumlah 11 kursi dari 6 kursi syarat minimal dukungan perahu maju di Pilkada Dumai 2020.

” Kalau koalisi ini terbangun, dipastikan Ahmad Maritulius berlayar. Kalaupun terjadi tarik menarik yang kuat akibat masing-masing partai (PDIP dan Gerindra,red) ngotot memajukan kadernya, tinggal memutuskan siapa yang jadi pasangan. Konsekwensinya dari dukungan 11 kursi berkurang menjadi 7 atau 8 kursi. Dan ini tetap memenuhi syarat perahu untuk maju,” ujar pemerhati politik Syafwan Qarib di Pekanbaru.(RC)