Lansia Ini Bikin Heboh Gegara Terengah dan Gedor Peti Mati Saat Pemakaman

Ilustrasi (Dok:Net)

JAKARTA (SURYA24.COM)-Fenomena orang mati hidup kembali atau mati suri telah menjadi topik menarik yang diperbincangkan dalam berbagai budaya dan agama di seluruh dunia. Istilah ini mengacu pada situasi di mana seseorang yang sebelumnya dianggap mati, tiba-tiba kembali ke kehidupan atau mengalami keadaan klinis yang mirip dengan kematian sebelum akhirnya pulih. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi fenomena ini dan mencari jawaban apakah orang benar-benar dapat hidup kembali atau mati suri.

Orang Mati Hidup Kembali dalam Budaya dan Agama

Konsep orang mati hidup kembali atau mati suri telah ada dalam berbagai kepercayaan dan mitologi sejak zaman kuno. Contohnya, dalam tradisi agama Kristen, cerita kebangkitan Yesus Kristus menjadi acuan utama bagi keyakinan akan kehidupan setelah kematian. Di dalam mitologi Yunani, terdapat kisah-kisah tentang para dewa dan manusia yang hidup kembali setelah mati. Bahkan, dalam beberapa kebudayaan, ada cerita tentang orang yang mengaku telah mengalami pengalaman luar biasa saat mati suri dan kembali ke kehidupan.

Fenomena Medis di Balik Mati Suri

Dalam konteks medis, fenomena mati suri mengacu pada keadaan klinis yang mirip dengan kematian. Hal ini bisa terjadi ketika seseorang mengalami henti jantung atau berhenti bernapas, tetapi kemudian pulih setelah upaya resusitasi dilakukan. Ilmu pengetahuan telah mencatat banyak kasus di mana orang yang sebelumnya dianggap mati dapat kembali ke kehidupan berkat tindakan medis yang tepat dan cepat.

Penjelasan Ilmiah

Fenomena mati suri atau orang hidup kembali dapat dijelaskan oleh beberapa faktor ilmiah. Salah satunya adalah adanya periode waktu di mana otak masih dapat bertahan meskipun jantung berhenti berdetak. Selama periode ini, terapi resusitasi yang tepat dapat mengembalikan fungsi jantung dan memulai kembali pernapasan.

Selain itu, terdapat beberapa kasus di mana seseorang mengalami pengalaman dekat dengan kematian (near-death experience/NDE). Pengalaman ini meliputi perasaan keluar dari tubuh, melihat cahaya terang, pertemuan dengan orang yang telah meninggal, atau sensasi damai dan kebahagiaan yang tak tergambarkan. Namun, interpretasi dari pengalaman ini masih menjadi subjek perdebatan di antara ilmuwan dan peneliti.

Ketok Peti Mati

Dilaporkan seorang wanita berusia 76 tahun yang telah dinyatakan meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Ekuador, tiba-tiba hidup kembali. Bella Montoya, nama lansia tersebut, bahkan sudah terbungkus kain dan berada di dalam peti mati. Upacara pemakaman tengah digelar, saat Montoya tiba-tiba menggedor peti dan mengejutkan para pelayat.

 "Itu membuat kami semua ketakutan," kata putranya, Gilberto Barbera, dilansir dari The Guardian, dikutip kompas.com, Selasa (13/6/2023). 

Bella Montoya, seorang pensiunan perawat, telah dirawat di rumah sakit pada Jumat (9/6/2023) karena menderita stroke dan henti jantung. Tenaga medis sempat memberikan penanganan berupa resusitasi, sebuah prosedur yang dilakukan dengan cara menekan dada pasien. 

Namun, Montoya tak kunjung memberikan respons apa pun terhadap tindakan tersebut. Oleh karenanya, dokter yang bertugas menyatakan dia telah meninggal dunia. Barbera mengungkapkan, ibunya sudah tak sadarkan diri saat dibawa ke ruang gawat darurat rumah sakit. 

Beberapa jam kemudian, dokter memberitahunya bahwa sang ibu telah tiada dan menyerahkan dokumen identitas beserta sertifikat kematian. 

Diberitakan New York Post, Senin (12/6/2023), keluarga kemudian membawa jenazah Montoya ke rumah duka. Namun, selang lima jam, Barbera mendengar suara-suara aneh dari balik peti mati, tempat ibunya bersemayam. 

"Ada sekitar 20 orang di sana (rumah duka). Setelah sekitar lima jam, peti mati mulai mengeluarkan suara," terangnya. 

Montoya yang terbungkus kain berusaha menggedor-gedor peti mati untuk menarik perhatian pelayat. Saat ditengok, lansia yang sebelumnya dinyatakan meninggal dunia itu tampak hidup dan terengah-engah. 

Kemungkinan menderita katalepsi 

Menurut Barbera, sang ibu jelas dinyatakan meninggal dunia dengan henti jantung sebagai penyebabnya. Ibunya mengalami gagal kardiorespirasi atau masalah pada kemampuan sistem jantung, pembuluh darah, paru-paru, tulang, dan otot. Montoya kemungkinan menderita katalepsi, kondisi mirip kesurupan yang ditandai dengan kekakuan tubuh, penurunan kepekaan akan rasa sakit, serta fungsi pernapasan lebih lambat.

 Oleh karenanya, kondisi tersebut kemungkinan besar menyebabkan staf rumah sakit menduga bahwa dia telah meninggal dunia. "Tangan kirinya memukul sisi peti mati dan tangannya gemetar," kata Barbera. 

Kembali dirawat Kini, sang ibu telah kembali ke rumah sakit di pusat kota Babahoyo, Ekuador, tempatnya dinyatakan meninggal dunia untuk mendapatkan perawatan intensif. Dia berada di bawah prosedur medis intubasi dan dalam kondisi lebih stabil.

 "Ibuku menggunakan oksigen. Jantungnya stabil. Dokter meremas tangannya, dan dia bereaksi," tutur Barbera.

 "Mereka memberitahu saya bahwa ini pertanda baik karena itu berarti dia bereaksi sedikit demi sedikit," sambungnya. 

Barbera turut menggambarkan peristiwa yang menimpa ibunya sebagai keajaiban dari Tuhan. "Sekarang saya hanya minta agar kesehatan ibu saya membaik. Saya ingin dia hidup dan ada di sisi saya," lanjutnya. 

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Ekuador mengatakan bahwa saat ini proses penyelidikan masih berjalan. Mereka tengah menyelidiki dokter yang tidak disebutkan namanya yang terlibat dalam kasus tersebut. Komite teknis saat ini pun telah dibentuk untuk meninjau bagaimana rumah sakit dapat memberikan sertifikat kematian pada Montoya yang ternyata masih hidup.

]Kesimpulan

Meskipun mitos dan cerita tentang orang mati hidup kembali atau mati suri telah ada dalam berbagai budaya dan agama, penjelasan ilmiah lebih menyoroti bahwa fenomena ini dapat dijelaskan melalui faktor medis dan neurologis.***