Gegara 2 Binatang Ini Penumpang di Kabin Pesawat Panik , Kok Bisa? Berikut Jet Pribadi Milik Seleb yang Mewah tapi Kontroversial

Ilustrasi (Dok:Net)

JAKARTA (SURYA24.COM) - Kehidupan di kabin pesawat adalah sebuah dunia yang unik dan menarik. Setiap hari, ribuan pesawat mengangkut jutaan penumpang di seluruh dunia, dan di dalam kabin pesawat, ada banyak aktivitas, tantangan, dan pengalaman yang membuat perjalanan udara lebih dari sekadar transportasi. Artikel ini akan menjelajahi keheboan di kabin pesawat, dari kenyamanan hingga tantangan yang harus dihadapi oleh para penumpang.

1. Kesenangan dalam Kemewahan

Pesawat komersial modern telah berevolusi dari sekadar kendaraan transportasi menjadi pusat hiburan udara. Penumpang sekarang dapat menikmati beragam hiburan selama penerbangan, mulai dari film terbaru hingga musik, permainan, dan bahkan koneksi internet di beberapa pesawat. Layar pribadi di setiap kursi memungkinkan penumpang untuk menikmati hiburan sesuai selera mereka.

2. Kenyamanan di Ketinggian

Industri penerbangan telah berupaya keras untuk meningkatkan kenyamanan penumpang. Kursi yang dapat direbahkan, bantal, selimut, dan fasilitas lainnya disediakan untuk membuat penumpang merasa lebih nyaman selama penerbangan jarak jauh. Bahkan, beberapa maskapai menyediakan kelas khusus yang menawarkan tempat tidur layaknya hotel mewah di udara.

3. Kuliner di Langit

 

Makanan yang disajikan di dalam pesawat telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Dari hidangan makan malam hingga sarapan, para penumpang memiliki beragam pilihan kuliner yang disesuaikan dengan berbagai preferensi diet. Beberapa maskapai bahkan menawarkan menu eksklusif yang disiapkan oleh koki terkenal.

4. Koneksi Antarmanusia

Kabin pesawat juga menjadi tempat bagi penumpang untuk berinteraksi dan berkenalan satu sama lain. Saat dalam penerbangan yang panjang, sering kali ada percakapan antara penumpang yang duduk bersebelahan, yang mungkin berakhir sebagai pertemanan atau pertukaran cerita yang menarik.

5. Tantangan Kesehatan

Meskipun banyak yang menikmati pengalaman terbang, ada juga tantangan kesehatan yang perlu diperhatikan. Dalam penerbangan yang panjang, penumpang perlu menjaga kesehatan mereka dengan bergerak secara teratur, menghindari dehidrasi, dan mengatasi perubahan zona waktu yang mungkin mengganggu ritme tidur.

6. Keselamatan sebagai Prioritas Utama

Tidak dapat diabaikan bahwa keselamatan tetap menjadi prioritas utama di kabin pesawat. Meskipun penumpang dapat menikmati berbagai fasilitas dan kenyamanan, semua aktivitas diatur sedemikian rupa untuk memastikan keselamatan selama penerbangan.

Dengan semua aspek ini, kabin pesawat adalah tempat yang menarik dan penuh kejutan. Ini adalah tempat di mana penumpang dapat merasa dihargai, terhibur, dan terhubung dengan dunia di atas awan. Dengan perjalanan udara yang semakin canggih dan nyaman, keheboan di dalam pesawat adalah bagian penting dari pengalaman perjalanan yang tak terlupakan.

Tikus dan Berang-berang

Dikabarkan seekor tikus albino raksasa dan berang-berang kecil memicu kepanikan di dalam pesawat menuju Taiwan pada Rabu (4/10). Dua hewan pengerat itu melarikan diri dari tas tangan penumpang yang berada di kabin pesawat.

Pencarian terhadap berang-berang di pesawat itu berawal dari seorang penumpang yang terkejut melihat hewan itu dalam perjalanan ke kamar mandi. Berang-berang ditemukan berada di bawah kursi penumpang.

Rekaman menunjukkan kabin pesawat berada dalam kekacauan, ketika awak kabin di dalam penerbangan tiga jam maskapai VietJet dengan rute Bangkok ke Taipei berjuang menangkap kembali makhluk berbulu itu.

Menceritakan kejadian nyata di grup Facebook, salah satu penumpang yang merekam kejadian tersebut mengatakan bahwa puncak dari pengejaran tikus yang aneh itu adalah saat seorang anggota staf yang digigit oleh hewan pengerat albino tersebut.

Akhirnya, awak kabin berhasil memasukkan hewan-hewan pengerat tersebut ke dalam kantong plastik hitam.

"Saya berjalan kembali dari toilet dan teman saya berbisik pelan kepada saya 'ada tikus di pesawat'," tulis postingan anonim tersebut di Facebook tersebut, seperti dilansir Stuff dikutip dari cnnindonesia,com, Sabtu (7/10).

 

"Saya bingung jadi dia bilang lagi 'tikus peliharaan, tikus peliharaan, badannya putih dan tidak kecil'," kata dia menirukan apa yang diucapkan temannya.

A baby #otter #?? ?? is filmed after falling out of a carry-on during a #flight to Taipei. Upon landing the pup was taken away & will be “disposed of” ??????? by authorities. Sure hope this doesn’t mean this innocent victim of someone’s greed be killed! #Taiwan pic.twitter.com/BkUFssLmZm — Special Taiwan (@TaiwanSpecial) October 6, 2023

"Saya bilang ke awak kabin dan mereka memeriksa pesawat. Saat itulah mereka menemukan berang-berang di bawah salah satu kursi. Mereka terus mencari tikus putih tersebut dan seorang karyawan menangkap tikus tersebut. Ia menggigit tangan mereka saat mereka membawanya kembali ke dapur di bagian belakang pesawat," ujarnya mengisahkan.

Ketika pesawat mendarat di Bandara Internasional Taoyuan Taiwan, agen dari badan inspeksi kesehatan hewan dan tumbuhan negara tersebut menggeledah setiap tas yang ada di dalamnya, dan dilaporkan menemukan 28 penyu bintang, satu marmut, dua berang-berang, dan dua hewan pengerat lainnya yang belum teridentifikasi.

Barang-barang tersebut tampaknya diselundupkan oleh seorang penumpang wanita asal China, yang digambarkan oleh petugas "tidak kooperatif" selama penggeledahan.

Penumpang asal China itu sekarang menghadapi denda hingga 25 ribu pound sterling atau Rp478 juta berdasarkan peraturan pencegahan dan pengendalian penyakit menular hewan di Taiwan.

Tidak jelas bagaimana wanita tersebut, yang diyakini membeli makhluk-makhluk tersebut di pasar Bangkok, bisa menyelundupkannya melewati petugas keamanan di Bandara Suvarnabhumi, Thailand.

Penyelundupan hewan bukanlah hal yang jarang terjadi di Asia, namun terdapat laporan adanya peningkatan kembali sejak pembatasan pandemi Covid dicabut. Pada paruh pertama tahun lalu, lebih dari 1.000 hewan liar yang diselundupkan berhasil diidentifikasi di Bandara Suvarnabhumi saja.

 

Di antara mereka terdapat 17 hewan hidup, termasuk rubah gurun dan sepasang ular piton putih, yang ditangkap oleh seorang pria India saat mencoba membawanya ke luar negeri.

Baru-baru ini, petugas bea cukai di kota Bangalore di India bulan lalu menyita 72 ular dan enam ekor monyet capuchin mati yang dimasukkan ke dalam bagasi yang tiba dari Bangkok.

 Mewah tapi Kontroversial 

Seperti diketahui tren selebritas pamer memiliki jet pribadi ternyata juga dilakukan oleh Kylie Jenner. Selera model Hollywood ini ternyata sangat berbeda dari jet selebritas lainnya. Adik tiri Kim Kardashian ini sampai menghabiskan dana 72,8 juta dolar AS atau sekira Rp1,2 miliar untuk merombak jet tersebut. 

Keistimewaan jetnya terletak pada sejumlah fasilitas mewah seperti ruang hiburan, dua kamar mandi, kamar utama, galeri, tempat istirahat kru, dan banyak kompartemen lainnya. Dikutip dari Slash Gea yang dilansir sindonews.comr, Sabtu (7/10/2023), Jenner telah memiliki jet tersebut sejak 2020. Ia membelinya saat diskon senilai 100 juta dolar AS atau setara Rp 1,6 miliar. Jet tersebut juga sangat luas dengan panjang hampir 18 meter dan lebar 2 meter. Luasan ini membuat jet Jenner memiliki banyak ruangan khusus. 

Sayangnya, bintang reality show ini mendapat kritikan karena sering melakukan penerbangan pendek melintasi California. Pesawat jet pribadi Jenner ini juga dilaporkan lebih dari 14 kali menyebabkan polusi suara dan polusi udara di sekitar lingkungannya. 

Penerbangan selama 17 menit yang dilakukannya pada 2022 diperkirakan menghasilkan seperempat dari total jejak karbon yang dikeluarkan rata-rata orang setiap tahunnya. Jenner bukanlah satu-satunya yang mendapat kritikan. 

Selebritas lainnya juga sering menggunakan jet pribadi, seperti Drake, Beyonce, dan Taylor Swift. Bahkan sebelumnya terdapat salah satu akun di Twitter yang melacak penggunaan jet pribadi selebriti sebelum Elon Musk memblokirnya dari platform media sosial. 

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi emisi penerbangan sebesar 20% pada 2030, dan targetnya mencapai nol karbon pada tahun 2050. Penurunan tersebut disebabkan oleh berkurangnnya penggunaan jet pribadi , namun data menunjukan hali ini semakin populer sejak tahun 90an.***