Kamu Ngefans Novelis Rikako Akiyoshi? Ini 5 Novel Terbaiknya Berdasarkan Situs Goodreads Simak Yuk

(dok:net)

JAKARTA (SURYA24.COM)-Rikako Akiyoshi adalah seorang penulis novel Jepang yang telah menulis banyak karya yang populer dan diakui secara internasional. Dia dikenal karena gaya penulisannya yang indah dan penggambaran yang sangat detail dalam setiap karya yang dia hasilkan. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang kehidupan dan karya-karya dari Rikako Akiyoshi.

Kehidupan Awal

Rikako Akiyoshi lahir pada 20 Desember 1975 di Osaka, Jepang. Sejak kecil, dia telah menunjukkan minat yang besar dalam menulis dan membaca buku. Ia sering menghabiskan waktu sendirian di perpustakaan atau di rumahnya sambil membaca buku-buku fiksi. Pada usia yang masih sangat muda, Rikako sudah menunjukkan bakatnya dalam menulis cerita dan puisi. Dia sering menulis di jurnalnya dan membagikan ceritanya kepada teman-temannya.

Setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya, Rikako melanjutkan pendidikannya di Universitas Osaka, jurusan Sastra Inggris. Setelah lulus, ia bekerja sebagai guru bahasa Inggris di sekolah menengah selama beberapa tahun, tetapi pada akhirnya memutuskan untuk fokus pada menulis novel.

Karier Penulisan

Rikako Akiyoshi memulai karir penulisannya pada tahun 2002 dengan novel pertamanya yang berjudul "Tsumetai Misshitsu" (Cold Room). Novel ini adalah kisah thriller psikologis yang diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan menjadi bestseller di Jepang. Setelah kesuksesan novel pertamanya, Rikako menerbitkan beberapa karya fiksi lainnya, termasuk "Hoshi no Koe" (Voice of the Stars) dan "Sora no Shita no Kiroku" (Record of Under Sky).

Salah satu novel Rikako yang paling terkenal adalah "Namiya Zakkaten no Kiseki" (The Miracles of the Namiya General Store), yang pertama kali diterbitkan pada tahun 2012. Novel ini adalah kisah yang menyentuh tentang tiga anak laki-laki yang menemukan surat yang ditujukan kepada pemilik toko umum tua yang telah ditutup selama bertahun-tahun. Melalui surat-surat tersebut, mereka memulai hubungan korespondensi dengan pemilik toko dan belajar banyak tentang hidup dan cinta.

Karya lainnya yang sangat diakui oleh kritikus dan penggemar adalah "Kamisama no Memochou" (Heaven's Memo Pad) yang pertama kali diterbitkan pada tahun 2007. Novel ini mengikuti seorang detektif swasta muda bernama Narumi Fujishima yang bekerja dengan sekelompok hacker untuk menyelesaikan kasus-kasus misterius.

Kesuksesan dari novel-novel Rikako telah membuatnya mendapatkan banyak penghargaan termasuk Yoshikawa Eiji Literary Award pada tahun 2014 untuk novel "Nanatsu no Kaigi" (Seven Conferences) dan Akutagawa Prize pada tahun 2016 untuk novel "Tsurezuregusa" 

Karya-karya Akiyoshi disukai, karena menyuguhkan misteri yang apik dari sudut pandang banyak tokoh. Tiap cerita menghadirkan plot twist demi plot twist yang mengejutkan.

Dikutip dari merdeka.com, Berikut ini beberapa novel terbaik Rikako Akiyoshi berdasarkan rating para pembaca di situs Goodreads.

1. Burning Heat

Sesuai judulnya, novel Burning Heat menggambarkan dendam kesumat Sakiko Kawasaki yang tak kunjung padam. Sakiko kehilangan suaminya, Tadatoki yang tewas dengan cara tak lazim.

Sakiko masih berduka untuk suaminya. Ia juga terpojok oleh kejaran para wartawan yang ingin tahu tentang dirinya dan Tadatoki. Walaupun begitu, ia harus membalas dendam.

Sakiko yakin pembunuh suaminya adalah seorang pria bernama Hideo. Sakiko menggunakan muslihat untuk menjatuhkan Hideo. Ia mengubah penampilannya dan mengganti nama menjadi Eri Satou untuk mendekati Hideo. Tak segan menempuh segala cara untuk membalas dendam, ia pun menikahi Hideo.

2. Girls in the Dark

Novel Rikako Akiyoshi selanjutnya yang mendapatkan rating paling tinggi adalah Girls in the Dark. Ceritanya tentang misteri kematian gadis terpopuler di sekolah dan dampaknya bagi kehidupan teman-temannya. Plot twist yang disuguhkan di akhir cerita ini cukup untuk membuat para pembaca misuh-misuh.

Konflik Girls in the Dark dimulai dari kematian Itsumi Shiraishi, ketua klub sastra. Tak ada yang bisa memastikan apakah peristiwa tersebut adalah bunuh diri atau pembunuhan. Satu hal yang pasti, Itsumi menggenggam setangkai bunga lili lembah. Petunjuk itu mengarah kepada semua anggota klub sastra.

Seminggu sesudahnya, Klub Sastra mengadakan pertemuan. Mereka ingin mengenang mantan ketua mereka dengan sebuah cerita pendek. Namun ternyata, cerita pendek yang mereka buat adalah analisis masing-masing tentang siapa pembunuh yang sebenarnya. Jadi, siapa di antara mereka yang telah membunuh Itsumi?

3. Absolute Justice

Novel Absolute Justice memiliki premis cerita yang hampir sama dengan Girls in the Dark, meskipun konflik yang disajikan tetap memiliki perbedaan. Ceritanya tentang lima orang gadis yang bersahabat sejak SMA hingga usia 30-an.

 

Noriko adalah gadis yang memiliki rasa keadilan tinggi. Awalnya, semua orang bersimpati kepada dirinya hingga ia diterima menjadi bagian dari gang Yumiko, Kazuki, Riho, dan Reika. Namun, kukuhnya Noriko dalam menyampaikan kebenaran membuat teman-temannya merasa terancam. Akhirnya, salah satu dari mereka membunuh Noriko.

Lima tahun setelah insiden yang menewaskan Noriko, si pelaku pembunuhan mendapat sebuah surat misterius. Pengirimnya adalah Noriko. Apa yang sebenarnya terjadi?

4. Memory of Glass

Memory of Glass adalah novel Rikako Akiyoshi tentang Mayuko Kashihara yang tak bisa mengingat apa pun tentang pembantaian yang menewaskan kedua orangtuanya, begitu juga kecelakaan yang membuatnya mengalami disfungsi otak. Memorinya hanya bertahan selama 10 menit. Kedua peristiwa itu berlangsung 20 tahun lalu.

Kini, Mayuko yang masih meyakini dirinya berumur 20 tahun datang ke kantor polisi dan mengaku ia baru saja membunuh seseorang. Namun, beberapa menit kemudian ia sudah tak ingat dengan pengakuannya sendiri. Dua detektif yang menyelidiki kasus Mayuko, Yuka Kiritani dan Junji Nomura tak bisa berbuat banyak.

Kejanggalan demi kejanggalan terus bermunculan. Orang-orang di sekitar Mayuko juga terlihat mencurigakan. Apakah kebenaran yang tersembunyi di balik ingatan Mayuko yang hilang?

5. Holy Mother

Gelar novel terbaik Rikako Akiyoshi jatuh kepada Holy Mother. Novel ini dibuka dengan kasus pemerkosaan dan pembunuhan terhadap seorang anak lelaki. Honami yang tinggal di kota TKP merasa keselamatan putrinya, Kaoru ikut terancam.

Kekhawatiran Honami terhadap Kaoru makin menjadi, terutama setelah penemuan mayat korban baru. Honami tak bisa mempercayai kepolisian yang ia anggap gagal untuk menemukan pelaku pembunuhan, jadi ia memutuskan untuk melindungi Kaoru dengan caranya sendiri.

Demikian daftar novel Rikako Akiyoshi terbaik yang recommended untuk dibaca. Selain lima judul di atas, masih ada Scheduled Suicide Day, Giselle, Cinderella Addiction, The Dead Returns, dan Silence.***