Penasaran Siapa Pengemudi Perempuan Serobot Antrean SPBU Diduga Istri Brimob Riau, Kata Pengunggah Bagaimana Pak Kapolri?

(Tangkapan layar akun TikTok @akakngah26)

JAKARTA (SURYA24.COM) – Seperti ramai diberitakan disejumlah media social (Medsos) ternyata keributan antara sopir truk dengan pria yang diduga personel Brimob terjadi di SPBU Simpang Granit, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau pada Senin (10/7/2023). 

 Peristiwa tersebut ramai di media sosial setelah diunggah oleh akun TikTok ini.  Keributan diduga bermula saat pengemudi Toyota Fortuner yang merupakan perempuan diduga menyerobot antrean di SPBU. Sopir truk mempertahankan posisinya di antrean agar tidak didahului Toyota Fortuner.

Sementara di sisi lain, pengemudi Fortuner kemudian menelepon suaminya yang diduga personel Brimob Polda Riau. Mengutip kompas.com, setelah mendapat telepon, suami pengemudi Fortuner tersebut mendatangi SPBU tempat istrinya mengisi BBM dan menghampiri sopir truk yang ia sebut menghalangi antrean Fortuner. 

Beberapa pria berseragam Brimob juga datang ke SPBU Simpang Granit lalu terjadi keributan antara mereka dengan sopir truk. "yg bawa forutner hitam rupaya wanita, istri aparat..pantasan main srobot gak ikut antrian tiba langsung nelpon suaminya brimob malah ajak brantam sama kita pulah..istri yg salah di belah," tulis pengunggah. 

"gimn pak kapolri seorang aparat negara ngajak brantam sama kita..bukan kami driver lemah pak kapolri..cumn kita menghargai di nas pak," sambungnya. 

Hingga Selasa (11/7/2023), video keributan antara sopir truk dengan beberapa pria yang diduga personel Brimob sudah ditayangkan sebanyak 3,3 juta kali.

 Lantas, bagaimana kronologinya?

Kronologi menurut pengunggah Saat dikonfirmasi, pengunggah yang juga sopir truk bernama Marbun mengonfirmasi bahwa dirinya terlibat keributan dengan beberapa pria yang ia duga sebagai personel Brimob. Keributan terjadi di SPBU Simpang Granit, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau pada Senin (10/7/2023) skeitar pukul 14.00. 

"Saya sendiri yang ngerekam," kata Marbun kepada Kompas.com, Selasa (11/7/2023). 

Ia mengatakan, peristiwa diawali ketika ia mengantre BBM di SPBU Simpang Granit namun ia melihat sebuah Fortuner langsung menyerobot antrean. Marbun sempat berkata kepada pengemudi Fortuner supaya menyingkirkan mobilnya, namun perkataannya tak didengarkan. 

 "Geser mobilmu nanti kena senggol, ku bilang kan. Diam aja dia Pak. Dia bertahan aja di situ terus di parkiran (antrean) itu," ujar Marbun saat menirukan perkataanya kepada pengemudi Fortuner.

Tidak tahu kalau pengemudi Fortuner adalah perempuan

Lebih lanjut, Marbun mengaku tidak mengetahui bahwa pengemudi Fortuner yang menyerobot antreannya adalah perempuan. Marbun mengatakan, sosok pengemudi Fortuner tidak nampak secara jelas karena ia sama sekali tidak membuka kaca, berbicara, maupun turun dari mobilnya. 

"Jadi, akhirnya ada masyarakat situ (bilang),'Oh, itu perempuan di dalem rupanya. udahlah kasih duluan'," kata Marbun menirukan ucapan warga setempat. 

Setelah ia memberikan teguran, pengemudi Fortuner menelepon suaminya yang diduga personel Brimob. "Nggak terima (mobil dipepet sopir truk). Ku pepet itu ya wajarlah kita pepet dia karena enggak permisi. Kalau permisi kita kasih juga dia karena kan gengsinya paling tinggi," tutur Marbun. 

Sopir truk didatangi pria berseragam Brimob 

Marbun mengatakan bahwa petugas SPBU sempat memberikan imbauan supaya pengendara tertib ketika mengantre. Tetapi, Marbun tiba-tiba didatangi oleh pria berseragam Brimob yang mempertanyakan mengapa ia tidak memberikan antrean kepada wanita. 

Beberapa saat setelahnya, Marbun juga didatangi oleh pria berseragam Brimob lainnya yang mengaku sebagai suami pengemudi Fortuner. "Saya suaminya! Mau apa kau?" ujar Marbun menirukan perkataan suami wanita tersebut. "Ditantangin saja. Aku nggak mau berantem sama kau Bang. Karena kau pakai baju dinas polisi. Aku cari makan di sini, enggak mau ribut-ribu ku bilang," sambung Marbun. 

Sopir truk akhirnya mengalah Marbun juga mengatakan, peristiwa pengemudi Fortuner menyerobot antrean membuat sopir truk yang sudah menunggu ikut geram dan turun dari kendaraannya. Mereka kemudian mengerumuni Fortuner yang berada di sisi truk Marbun sementara ia merekam video.

 "Rame ngerubungi kakak (pengemudi Fortuner) itu kan. Mana udah capek-capek ngantre, ribut semuanyalah," ungkap Marbun. 

Marbun menambahkan, setelah terlibat adu mulut dengan pria berseragam Brimob, ia akhirnya mempersilakan pengemudi Fortuner untuk mengisi bensin. Ia mengatakan, rela mengalah karena ia tidak mau bertengkar dan masih ingin bekerja lantaran menanggung kehidupan anak.

 Tak hanya itu, Marbun juga merasa kalah secara kekuasaan ketika diajak bertengkar dengan pria berseragam Brimob. "Karena dia pakai baju dinas. Bukannya kita enggak sanggup melawan dia," kata Marbun. 

Diminta hapus video 

Marbun menambahkan, setelah video yang ia unggah di TikTok viral, perusahaan tempatnya pekerja mendapat telepon dari pihak yang mengaku dari Brimob. Pihak tersebut meminta Marbun untuk menghapus video keributan antara dirinya dengan pria berseragam Brimob. 

"Nggak ada laporan (tidak melapor ke polisi). Cuman dia yang entah komandan dari Brimob ada laporan ke kantor saya nyuruh hapus videonya," ungkap Marbun. 

Saat dikonfirmasi Dansat Brimob Polda Riau Kombes Ronny Lumban Gaol belum dapat memberikan keterangan. Pihaknya berjanji akan memberikan keterangan terkait video yang ramai di medsos tersebut.

 "Maaf, saya masih acara. Nanti saya hubungi kembali," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (11/7/2023). 

Penjelasan Pertamina Area Manager Communication, Relation, and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Susanto August Satria angkat bicara soal video keributan di SPBU Simpang Granit. 

Ia mengatakan, sopir truk dengan beberapa pria yang diduga Brimob terlibat keributan karena salah paham di SPBU tersebut pada Senin (10/7/2023) pukul 14.00 WIB. 

Susanto menjelaskan, keributan bermula dari Fortuner yang mengantre di belakang truk trailer di bagian Biosolar. 

"Mobil Fortuner antre di belakang truk trailer di Pulau Pompa Biosolar. Karena truk trailer tersebut mempunyai body yang panjang, maka harus mengambil posisi yang agak menjauhi pulau pompa, sehingga (antrean) terkesan lowong," katanya, dikutip dari Kompas.com. 

Ia menambahkan, karena posisi truk trailer yang berjauhan dari pulau pompa, hal ini membuat pengemudi Fortuner masuk ke antrean di depannya. 

Meski terjadi keributan, Susanto menyampaikan bahwa pelayanan di SPBU tetap berjalan. Ia juga memberikan imbauan supaya pelanggan SPBU membudayakan antre sebagai norma umum yang menjadi tata krama di masyarakat. 

"Saling menghargai di tempat umum seperti halnya membeli BBM di SPBU adalah hal yang normatif dan harus bisa diterima oleh semua pihak," imbuh Susanto.***