Pengamat Heboh Ikan Kiamat Raksasa Naik ke Permukaan, Pertanda Apa? Berikut Ribuan Pinguin Mati Misterius

dok net

 JAKARTA (SURYA24.COM) – Dibalik samudera luas yang belum sepenuhnya dijelajahi, terdapat berbagai misteri dan keajaiban alam yang menakjubkan. Salah satu fenomena laut yang menarik perhatian para peneliti dan pecinta alam adalah ikan kiamat (Apocalypse Fish). Ikan yang dijuluki demikian karena penampilannya yang unik dan tak lazim ini telah menjadi perbincangan di kalangan ilmuwan dan masyarakat. Mari kita menggali lebih dalam tentang ikan kiamat dan apa yang membuatnya begitu istimewa.

1. Penampilan yang Aneh dan Menyeramkan

Ikan kiamat adalah jenis ikan laut yang memiliki penampilan tidak biasa dan menyeramkan. Dikenal juga dengan nama ilmiahnya, Chaunax endeavouri, ikan ini memiliki kepala besar yang dilengkapi dengan gigi-gigi tajam seperti jaring yang berfungsi untuk menangkap mangsa kecil. Tubuhnya dilengkapi dengan jumbai-jumbai seperti kumis yang mengelilingi mulutnya, dan biasanya berwarna kemerahan atau oranye dengan bercak-bercak gelap di sekitar tubuhnya. Penampilannya yang aneh dan tidak lazim ini menjadi daya tarik tersendiri bagi ilmuwan untuk memahami lebih lanjut tentang ikan kiamat.

2. Habitat Misterius di Laut Dalam

Ikan kiamat hidup di kedalaman laut yang cukup dalam, biasanya di dasar perairan. Mereka ditemukan terutama di perairan samudra dengan kedalaman hingga ribuan meter. Namun, habitat khas mereka masih belum sepenuhnya dipahami oleh para ilmuwan. Keterbatasan akses dan teknologi menjadikan penelitian lebih lanjut tentang ikan ini menjadi tantangan yang menarik bagi para peneliti kelautan.

 

3. Strategi Bertahan Hidup yang Unik

Salah satu hal menarik tentang ikan kiamat adalah strategi bertahan hidupnya yang unik. Dengan penampilan yang menyeramkan, mereka menarik mangsa kecil dengan memanfaatkan jumbai-jumbai di sekitar mulutnya yang berfungsi seperti umpan. Begitu mangsa terpikat, ikan kiamat dengan cepat menutup mulutnya dan mengunyah mangsa tersebut dengan gigi-giginya yang tajam. Strategi ini membuktikan bahwa evolusi memberikan berbagai cara untuk bertahan hidup, bahkan di habitat paling terpencil sekalipun.

4. Keterancaman dan Pelestarian

Seperti banyak spesies laut lainnya, ikan kiamat juga menghadapi ancaman terhadap kelangsungan hidupnya. Perburuan ikan secara berlebihan, perubahan iklim, dan kerusakan habitat laut menjadi beberapa faktor yang membahayakan keberadaan ikan kiamat. Penting bagi kita untuk lebih memahami spesies ini dan melakukan upaya pelestariannya, termasuk mengadopsi praktik perikanan yang berkelanjutan dan konservasi laut yang bertanggung jawab.

5. Sumber Penelitian dan Pembelajaran

Ikan kiamat juga menjadi subjek penelitian yang menarik bagi para ilmuwan kelautan dan biologi. Studi tentang adaptasi uniknya dapat memberikan wawasan lebih dalam tentang bagaimana makhluk hidup beradaptasi dengan lingkungannya. Selain itu, penelitian tentang ikan kiamat juga dapat membantu kita untuk lebih memahami keanekaragaman hayati dan ekosistem laut, serta bagaimana kita dapat menjaga keseimbangan alam tersebut.

Meskipun ikan kiamat terkesan mengerikan dan misterius, tetapi ia juga menjadi salah satu contoh keindahan dan kompleksitas alam yang perlu kita lestarikan. Dengan penelitian dan kesadaran yang tepat, kita dapat melindungi spesies ini dan menjaga keanekaragaman hayati di dunia laut yang masih begitu banyak yang belum kita ketahui. Sebagai manusia, adalah tanggung jawab kita untuk menjaga alam ini agar tetap indah dan lestari bagi generasi mendatang.

Viral

Penyelam di laut Taiwan menemukan ikan kiamat berukuran raksasa yang naik ke permukaan laut. Ikan oarfish, atau yang dikenal sebagai ikan kiamat memang memiliki ukuran yang besar dan tentu saja membawa mitos.

Selain soal ukuran, kehadiran oarfish tersebut kembali mencuatkan dugaan akan hadirnya potensi bencana alam berskala besar. Dari sisi mitos, oarfish kerap dihubung-hubungkan dengan potensi bencana alam berskala besar.

 

Hal itu bermula dari cerita rakyat Jepang yang percaya bahwa penampakan oarfish adalah pertanda bencana yang akan datang. Ikan itu bahkan diberi nama khusus oleh masyarakat negeri matahari terbit yakni ryugu no tsukai yang artinya pembawa pesan dari kerajaan tuhan

Legenda Jepang percaya bahwa oarfish merupakan pelayan Ryujin sang Dewa Laut. Ikan tersebut membawa pesan dari Ryujin bahwa akan terjadi gempa di daratan.

Kemunculan oarfish di Jepang pernah terjadi menjelang gempa di Tohoki dan bencana nuklir di Fukishima. Hanya saja ilmuwan mengatakan tak ada hubungan antara kemunculan oarfish dan kondisi Bumi.

"Tak ada bukti sains yang menunjukkan ada keterkaitan antara oarfish dan bencana. Menurut saya, masyarakat tak perlu khawatir," kata Profesor Ilmu Perikanan dari Kagoshima University, Hiroyuki Motomura, dikutip dari New York Post seperti dilansir okezone.com

"Menurut saya, oarfish muncul ke permukaan ketika kondisi habitat mereka sedang buruk. Oleh karena itu, biasanya mereka ditemukan manusia dalam keadaan tak bernyawa," tambahnya.

Selain itu, ikan tersebut semakin mencuri perhatian karena bentuk dan gerakannya yang tidak biasa. Berbeda dengan ikan lain yang bergerak secara horisontal, ikan itu malah bergerak vertikal.

"Banyak hewan menakjubkan yang bisa ditemukan di timur laut Taiwan. Namun, ini adalah kali pertama saya bertemu oarfish raksasa," kata Wang Cheng-Ru, salah satu penyelam yang kemudian merekam fenomena tak biasa itu dan mengunggahnya di Instagram.

Sejatinya oarfish memang memiliki ukuran yang sangat besar dibanding ikan-ikan pada umumnya. Ukuran normal oarfish bisa mencapai tiga meter. Hanya saja oarfish yang dilihat Wang Cheng-ru ukurannya jauh lebih besar lagi. Tidak heran jika oarfish yang naik ke permukaan laut Taiwan itu langsung bikin geger.

Sebelumnya Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono juga pernah menanggapi kehebohan munculnya oarfish ke permukaan. Pasalnya oarfish juga pernah naik ke permukan laut Selayar, Sulawesi Selatan.

Dikutip situs Kominfo, Daryono mengatakan berdasarkan kajian statistik jenis ikan laut dalam seperti oarfish yang muncul di perairan dangkal tidak berarti bahwa gempa akan segera terjadi.

 

Menurutnya fenomena itu terjadi karena kondisi upwelling. Dimana upwelling adalah sebuah fenomenaair laut yang lebih dingin dan bermassa jenis lebih besar bergerak dari dasar laut ke permukaan. "Dalam fenomena upwelling biasanya menyebabkan kemunculan ikan dari laut dalam ke permukaan," sebutnya.

Mati Misterius di Amerika Selatan

Pemandangan mengerikan  terjadi di Amerika Selatan saat ribuan pinguin tiba-tiba terdampar dari laut dalam keadaan mati. Setidaknya ada 2.000 pinguin Magellanic yang terdampar mati dari laut di Uruguay.

Menyedihkannya lagi ribuan pinguin tersebut mati dalam kondisi perut kosong dan badan yang sangat kurus. Kontras dengan kondisi badan pinguin Magellanic yang cenderung montok atau berisi.

"Diduga kematian terjadi saat berada di dalam air," ujar Carmen Leizagoyen dari Kementerian Lingkungan Uruguay.

"Sebanyak 90 persen pinguin muda yang mati tidak memiliki cadangan lemak dan perut yang kosong," jelasnya lagi.

Hingga kini belum diketahui apa yang menyebabkan ribuan pinguin tersebut mati dalam kondisi tragis. Matinya ribuan pinguin Magellanic itu justru makin membuat status mereka sebagai hewan yang terancam punah makin mengkhawatirkan.

Apalagi pada 30 tahun belakangan ini semakin banyak pinguin Magellanic yang mati saat melakukan perjalanan ke Amerika Selatan. Contohnya pada 2010 terdapat 550 pinguin Magellanic mati di Brasil. Dua tahun setelahnya hampir di lokasi yang sama sebanyak 745 pinguin Magellanic juga mati.

Disebutkan Science Alert kematian massal pinguin Magellanic itu tidak selalu terjadi karena alasan yang sama. Kebanyakan memang mati karena perubahan iklim yang cepat.

Contohnya pada 2019 ketika 354 penguin mati di Argentina di lokasi sarang mereka akibat gelombang panas yang ekstrem.Namun ada juga yang terjadi karena faktor hipotermia, badai, atau kelaparan.

"Itu semua tergantung di mana penguin ini berada dalam migrasi mereka. Tidak jarang beberapa remaja mati selama perjalanan ini. Tetapi jumlah kematian baru-baru ini di luar kendali," tulis Science Alert dilansir okezone.com.

Faktor eksternal seperti ekploitasi sumber daya laut yang terjadi di jalur migrasi juga bisa menjadi penyebab utama. Banyak kapal-kapal besar mengeruk ikan dalam skala besar di laut Amerika Selatan.

Hal itu membuat pinguin Magellanic kekurangan makanan saat bermigrasi. Apalagi di saat yang bersamaan badai siklon yang terjadi di laut tersebut membuat pinguin Magellanic bekerja keras lebih dari biasanya.

"Kekurangan makanan akibat eksploitasi berlebihan penangkapan ikan Atlantik Selatan dan dampak perubahan iklim pada arus lepas pantai bisa menjadi penyebab peristiwa menyedihkan ini," jelas organisasi kesejahteraan hewan SOS Rescate de Fauna Marina di akun Facebook resmi milik mereka.

"Memang banyak penyebabnya. Tapi sungguh, kurangnya makanan membuat mereka mereka tidak dapat melewati badai," sambung mereka lagi.