Ini 5 Tips Mengurangi Stres Akibat Masalah Keuangan Berikut Menyiasati Emosi Saat Si Bos Kasih Tugas Mepet Deadline

Ilustrasi (Dok:Net)

JAKARTA (SURYA24.COM)–  Di Hari Kesehatan Mental Sedunia ini, kita diajak untuk semakin sadar akan pentingnya kesehatan jiwa. Perlu diketahui bahwa kesehatan mental bisa terganggu oleh banyak hal, salah satunya adalah karena stres, apalagi yang berkepanjangan.Penyebab stres pun beragam, misalnya seperti masalah keuangan..

Menurut laporan Mercer Marsh Benefits, 37 persen karyawan Indonesia mengalami stres sehari-harinya dan satu dari tiga memiliki kondisi finansial yang lebih buruk dari sebelumnya.

“Banyak karyawan yang mengalami stres finansial lebih dari sebelumnya dan berharap mendapatkan dukungan dari perusahaan,” ujar Tobias Fischer, CEO wagely seperti dilansir nova.id..

Namun, lebih dari itu, masalah tersebut juga bisa berdampak pada perusahaan.

Studi PwC membuktikan bahwa efek dari stres finansial dapat meluas hingga ke perputaran karyawan, produktivitas terhambat, ketidakhadiran, dan rendahnya keterlibatan.

Sederhananya, karyawan yang fokus pada masalah keuangan pribadi tidak fokus pada pekerjaan mereka.

Lantas, bagaimana perusahaan dapat membantu meringankan stres karyawan karena masalah keuangan?

Menyambut Hari Kesehatan Mental Sedunia, yuk simak lima cara yang dapat dilakukan.

1. Cari tahu apa yang menjadi kesulitan karyawan

Setiap karyawan memiliki kebutuhan finansial yang berbeda. Karena itu, penting untuk melakukan survei agar kita bisa mencari tahu masalah yang membuat karyawan stres dan benefit apa yang paling mereka dibutuhkan. Mulailah dengan survei dan temukan cara terbaik dalam mendukung karyawan.

2. Tambahkan pelatihan keuangan ke dalam sumber penunjang kesehatan mental

Tidak semua karyawan akan merasa nyaman saat memberi tahu perusahaan bahwa mereka sedang menghadapi kesulitan keuangan.

Studi dari PwC menemukan bahwa sesi pelatihan keuangan secara perorangan akan sangat membantu karyawan karena sifatnya yang pribadi dan rahasia.

Untuk itu, perusahaan dapat mempertimbangkan penyertaan pelatihan finansial di dalam sumber penunjang kesehatan mental.

3. Bantu karyawan mencapai kesejahteraan finansial yang berkelanjutan

 

Dalam menjerat orang untuk masuk ke lingkaran utang, lintah darat biasanya menyasar mereka yang hidup dari gaji ke gaji dan mereka yang membutuhkan dana darurat untuk pengeluaran tidak terduga.

Meski utang atau kondisi finansial yang buruk tidak secara langsung mengarah pada kesehatan mental, terus-menerus khawatir bagaimana bisa melunasinya dapat sangat berdampak.

Karena itu, perusahaan harus hadir untuk memberdayakan tenaga kerja mereka dengan program kesejahteraan finansial yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Sudah banyak perusahaan terkemuka yang memberikan earned wage access (EWA) sebagai program benefit karyawan.

Melalui platform EWA, karyawan dapat mengakses gaji yang telah mereka peroleh sebelum hari gajian.

Baik untuk membayar sewa tempat tinggal atau biaya hidup lainnya, sehingga karyawan yang kehabisan gaji di tengah bulan tidak perlu lagi beralih ke layanan pinjol ilegal.

Salah satu aplikasi yang menyediakan benefit tersebut adalah wagely, di mana seseorang dapat menarik dan memindahkan gaji yang telah diperoleh secara instan ke rekening bank.

 

Survei yang dilakukan wagely kepada lebih dari 3.500 karyawan menunjukkan, 40% karyawan berhenti mengajukan kasbon/pinjaman setelah menggunakan wagely, sementara 25% melaporkan pengajuan yang berkurang jauh dari sebelumnya.

4. Tingkatkan literasi keuangan karyawan

Mewujudkan tujuan finansial dimulai dengan literasi keuangan. Apa pun bentuknya, akan sangat membantu karyawan agar tidak terlalu cemas dan stres mengenai uang.

Saat karyawan hendak menghadapi keputusan terbesar dalam hidup, seperti membeli rumah dan membayar pendidikan anak, mereka perlu memahami pentingnya anggaran, perpajakan, suku bunga, siklus utang, dan lain-lain.

Pada akhirnya, literasi dapat meningkatkan pengetahuan mengenai keuangan, dan berbekal pengetahuan yang cukup akan membantu karyawan meningkatkan kesejahteraan finansial.

5. Tumbuhkan kesadaran terhadap kesehatan mental di tempat kerja

Kesalahpahaman dan stigma seputar kesehatan mental sering menyebabkan orang menderita dalam diam dan tidak mencari bantuan.

 

Itulah mengapa pentingnya menumbuhkan kesadaran terhadap kesehatan mental di tempat kerja.

Hal ini dilakukan demi memberikan pemahaman tentang gangguan kesehatan mental dan meningkatkan akses kepada mereka yang membutuhkan bantuan.

Itulah beberapa cara yang bisa Anda terapkan untuk membantu karyawan mengurangi stres masalah finansial.

Deadline Mepet

Pekerjaan yang deadline-nya di depan mata saja belum selesai. Eh, malah ditambahin kerjaan lagi sama atasan. Bikin kepala mau meledak!

Pasti perasaan campur aduk dan emosi langsung tinggi jika dihadapkan pada situasi ini.

Marah-marah pun tak menyelesaikan masalah, dan tugas tetap banyak. Lantas, gimana ya biar bisa pintar atur emosi saat si bos kasih tugas mepet deadline?

Tenang, mengutip nova.id, ikuti tips pintar atur emosi di kantor ini ya.

1.Tarik napas panjang saat merasa kesal, marah, atau frustrasi.

2.Bagilah deadline menjadi beberapa bagian sesuai skala prioritas.

Lalu, buatlah deadline kecil, misalnya: selesai membuat presentasi dalam 30 menit, diskusi cukup 1 jam, dan seterusnya. Jangan lupa, catatlah di kertas.

3.Buat waktu istirahat 5 menit setiap 25 menit fokus bekerja.

5.Jika merasa akan keteteran, mintalah agar tugas tambahan dibagi dengan rekan kerja lain.***