Ada Jerawat di Leher? Jangan Panik Ini Bahan Alami Berikut Perbedaan Tahi Lalat Biasa dan Kanker Kulit

Ilustrasi (Dok:Net)

JAKARTA (SURYA24.COM)- Memiliki jerawat tentunya hal yang menyebalkan bagi sebagian orang. Apalagi jika jerawat tumbuh di mana-mana bahkan sampai ke leher.

Terkadang jerawat muncul di leher dan cukup mengganggu sehingga kita perlu tahu cara menghilangkan jerawat di leher.

Ternyata ada beberapa bahan yang bisa digukanan dalam cara menghilangkan jerawat di leher.

Dilansir dari health.grid.id mengutip nova.id, yang  jerawat bisa muncul di leher karena adanya folikel rambut dan kelenjar minyak di daerah tersebut.

Folikel rambut adalah struktur tempat tumbuhnya rambut, dan kelenjar minyak menghasilkan sebum (minyak) yang berfungsi melembabkan kulit.

Ketika kelenjar minyak terlalu aktif atau terjadi penyumbatan pada folikel rambut, minyak dan sel kulit mati bisa terjebak di dalam folikel, membentuk komedo atau sumbatan.

Bakteri Propionibacterium acnes yang biasanya ada di kulit juga dapat berkembang biak di dalam komedo, menyebabkan peradangan dan pembentukan jerawat.

Jerawat di leher bisa dihilangkan dengan beberapa bahan alami.

Beberapa bahan alami yang bisa digunakan untuk menghilangkan jerawat di leher adalah:

  1. Madu

Caranya, campurkan 2 sendok makan madu dan 1 sendok teh kayu manis bubuk.

Oleskan campuran ini pada leher yang berjerawat. Diamkan selama 15-20 menit, lalu bilas dengan air bersih.

2. Teh hijau

Teh hijau mengandung antioksidan yang bisa melawan bakteri penyebab jerawat dan mengurangi peradangan pada kulit.

Caranya, seduh 1 sendok teh daun teh hijau dengan air panas.

Biarkan hingga dingin, lalu saring dan tuang ke dalam botol semprot.

Semprotkan air teh hijau pada leher yang berjerawat. Diamkan selama 10-15 menit, lalu bilas dengan air bersih.

3. Cuka apel

 

Cuka apel memiliki sifat antibakteri dan asam yang bisa membantu mengatur pH kulit dan mengurangi produksi minyak.

Caranya, campurkan 1 sendok makan cuka apel dengan 3 sendok makan air.

Diamkan selama 10-15 menit, lalu bilas dengan air bersih.

Bahan alami di atas bisa dicoba sebagai cara menghilangkan jerawat di leher.

Namun, efektivitasnya belum terbukti secara ilmiah dan bisa berbeda-beda pada setiap orang.

Selain itu, bahan alami juga bisa menyebabkan iritasi atau alergi pada kulit sensitif.

Oleh karena itu, sebaiknya lakukan tes alergi terlebih dahulu sebelum menggunakannya, ya.

Jangan Terkecoh

Tahi lalat jadi hal yang normal ada di tubuh manusia. Namun nyatanya, tidak semua tahi lalat baik-baik saja dan bisa jadi tanda kanker kulit.

Bagaimana cara membedakannya?

 

Dokter spesialis bedah onkologi (kanker) di Rumah Sakit Hermina Bekasi, Yadi Permana mengatakan, setiap manusia hampir pasti memiliki 10-40 tahi lalat yang tersebar di seluruh bagian tubuh mereka.

Mengutip cnnindonesia.com, tahi lalat terbentuk dari sel-sel melanosit yang tumbuh secara berdekatan. Namun, ketika sel melanosit tumbuh tidak terkendali, maka akan berubah jadi melanoma atau kanker kulit.

"Biasanya melanoma ini memang sangat mirip dengan tahi lalat biasa. Di awal kemunculannya agak sulit dibedakan," kata Yadi dalam diskusi yang digelar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) secara daring tentang Kanker Kulit di Indonesia, Selasa (1/8).

Walau demikian, tahi lalat biasa dengan tahi lalat kanker ini tetap bisa dibedakan. Meski memang cara terbaik adalah memeriksa langsung ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat.

"Pasti ada beberapa perbedaan meskipun cenderung mirip. Masih bisa dibedakan oleh awam walau cara terbaik memang langsung diperiksa kalau ada hal-hal yang janggal," katanya.

Beda tahi lalat biasa dan tahi lalat kanker

Berikut ini beberapa hal yang bisa jadi tanda saat tahi lalat sebenarnya merupakan tahi lalat kanker:

 

1. Ukuran

Tahi lalat normal memiliki ukuran kecil. Biasanya tidak lebih dari 5 milimeter. Sementara tahi lalat kanker ukurannya cukup besar, bahkan bisa mengalami pertumbuhan yang signifikan.

"Pelan tapi pasti, tahi lalat kanker bisa tumbuh semakin besar," kata dia.

2. Bentuk

Membedakan tahi lalat normal dan tahi lalat kanker juga bisa dilihat dari bentuknya. Kata Yadi, tahi lalat normal biasanya bulat atau oval. Sebaliknya, tahi lalat kanker bentuknya tidak beraturan.

3. Batas

Tahi lalat normal biasanya memiliki batas yang jelas. Permukaannya juga cenderung halus saat disentuh. Sementara tahi lalat kanker justru tidak memiliki batas yang jelas, tampak menyatu dengan kulit.

"Saat disentuh permukaannya juga tidak halus, cenderung kasar seperti bersisik," katanya.

4. Warna

Normalnya tahi lalat berwarna coklat. Sementara tahi lalat kanker akan memiliki warna yang berbeda, mulai dari hitam pekat, biru kehitaman, atau merah kehitaman.

 

5. Gatal

Tahi lalat normal tidak akan memicu reaksi kulit apapun, sementara "tahi lalat kanker" akan memicu rasa gatal yang cukup mengganggu.

6. Mudah terluka dan berdarah

Tahi lalat biasa tidak mudah berdarah dan terluka. Sementara tahi lalat yang terindikasi kanker kulit justru mudah terluka dan cenderung mengeluarkan darah. Bahkan tahi lalat ini juga bisa mengeluarkan nanah.***