Demi Barang yang Ingin Dicuri Seluruh Hotel Disewa Sebulan, Ada Apa?

Menggali pipa saluran minyak (Source: Roman Pentin/Unsplash)

JAKARTA (SURYA24.COM)-  Dunia kita diwarnai oleh berbagai tindakan kejahatan yang seringkali direncanakan secara cermat dan dilakukan dengan kecerdikan yang mengkhawatirkan.

 Modus operandi, atau metode operasi yang digunakan oleh pelaku kejahatan, memiliki peran penting dalam menentukan cara kejahatan dilakukan. Menyelidiki dan memahami modus operandi menjadi kunci dalam pencegahan kejahatan dan penegakan hukum.

Modus operandi adalah cara atau strategi tertentu yang digunakan oleh pelaku kejahatan dalam melakukan tindakan kriminal. Ini mencakup metode, alat, dan pola perilaku yang digunakan untuk merencanakan dan melaksanakan kejahatan. Modus operandi dapat bervariasi sesuai dengan jenis kejahatan dan karakteristik individu yang terlibat termasuk berita kriminal satu ini.

Demi Minyak

Kejahatan memiliki beragam modus operandi yang berbeda. Misalnya, dalam kasus pencurian, pelaku mungkin menggunakan teknik pemasukan yang berbeda, seperti merusak pintu atau jendela, mengelabui sistem keamanan, atau menggunakan alat tertentu untuk membuka kunci. 

Dalam kasus penipuan, modus operandi mungkin berfokus pada manipulasi psikologis, seperti mengelabui korbannya melalui telepon atau media sosial.

Beberapa faktor mempengaruhi modus operandi. Ini termasuk pengetahuan dan keterampilan teknis pelaku, keadaan lingkungan, motivasi, serta tujuan dari kejahatan tersebut. Misalnya, dalam kasus pencurian, keadaan rumah atau keamanan yang lemah mungkin menjadi faktor yang membuat rumah menjadi target yang lebih mudah.

Para pencuri ini diyakini telah lama mensurvei hotel tersebut sebelum mendekati pemiliknya dan membuatnya percaya bahwa mereka ingin mengambil alih bisnis tersebut.

Mengutip dari odditycentral.com dilansir liputan6.com, Jumat (18/5/2023), geng berisi delapan orang itu menyewa hotel dengan harga bulanan 4,5 juta won, sekitar Rp49 juta. Setelah dibayar mereka segera menutup gedung hotel dan mulai menggali di ruang bawah tanah gedung tersebut.

Rencana tersebut diyakini didalangi oleh mantan karyawan operator pipa milik negara Korea, Daehan Oil Pipeline Corporation, yang sebelumnya dipecat karena berusaha mencuri minyak dari pipa lain.

Mereka hanya bekerja dengan sekop dan beliung untuk menekan tingkat kebisingan, tetapi akhirnya bisa mencapai tujuan mereka.

 

Dalam waktu sekitar satu bulan, delapan penjahat itu berhasil menggali sekitar 10 meter, dan berada dalam jarak 30 cm dari pipa minyak sasaran.

Tapi saat mereka mulai bergembira akan keberhasilannya, hotel itu digerebek dan semua orang di dalamnya ditangkap. Bukannya untung, mereka malah 'buntung'. Sudah sewa hotel demi meraup untung besar dari jual minyak curian, namun tak jadi untung karena digerebek.

Terowongan yang mereka gali itu, meski diperkuat dengan kayu, tetapi melewati jalan raya yang digunakan oleh 66.000 kendaraan setiap hari, jadi pihak berwenang sekarang harus memperbaiki terowongan sambil memastikan tidak merusak fondasi bangunan.

Terowongan itu sepanjang 9 meter dengan ukuran tinggi 78 cm dan lebar 81 cm dari ruang bawah tanah hotel.

Para tersangka mengaku selama penyelidikan polisi bahwa mereka berencana untuk menjual minyak di dua SPBU, tetapi tidak kesampaian karena keburu digerebek.

Bukian hanya di Korea saja, di India juga pernah beredar kisah sebuah komplotan pencuri yang susah payah menggali 4,5 meter terowongan lebar untuk memasuki toko perhiasan. Sebuah terowongan dengan diameter 30-an cm di lantai menuju ruangan penyimpanan emas dan perhiasan lainnya menjadi bukti aksi komplotan tersebut.

Namun susah payah upaya para pencuri itu harus berakhir gagal. Meskipun mereka sudah berada di dalam toko yang berisi tumpukan perhiasan. 

Bak di film aksi, pencuri yang beranggotakan dua orang itu menggali terowongan sepanjang 15 kaki (4,5 meter) untuk memasuki toko perhiasan di Meerut dan membuka lemari besi. Mereka berusaha mencuri dari toko tetapi gagal, jadi mereka melakukan hal yang tidak terpikirkan. 

Siapa sangka berbagai upaya untuk membuka lemari besi harus kandas. Hingga mereka memutuskan menyerah dalam aksi pencurian perhiasan itu. Namun sebelum beranjak dari toko perhiasan, kedua pria itu justru menyesali perbuatannya.

Modus menggali terowongan juga dilakukan pencuri di Manchester Inggris.

Tidak tanggung-tanggung, terowongan itu dibangun di kedalaman 30 meter. Sasarannya: sebuah lemari penyimpanan uang yang terletak pada sebuah toko yang menjual DVD, Blockbuster. Toko ini terletak pada pusat perbelanjaan di wilayah Levenshulme, Manchester.

Kedua pencuri itu tak membuahkah hasil dalam aksi pencurian itu. Andai saja mereka bisa membuka lemari besi, mereka bakal merugikan pemilik toko lebih banyak lagi. Namun sebaliknya, hanya lelah dan waktu terbuang dalam aksi pencurian toko perhiasan itu. Kedua pencuri itu meninggalkan TKP dengan sebuah ungkapan menyentuh di dinding toko.

Ketika Deepak Kumar, pemilik toko perhiasan di lingkungan Rithani di Meerut, masuk ke toko pada Kamis pagi, dia ngeri melihat jejak upaya pembobolan. Hingga belakangan setelah pembobolan, kedua orang tersebut diidentifikasi sebagai Chunnu dan Munnu.***