Diiikuti Ratusan Peserta, H Yan Faisal Masuk 20 Besar Lomba Artikel Herdelik De Onafhankelijkheisdag Van Indonesie

ROHIL(Surya24.com) - Wartawan atau penulis tidak ada matinya. Untuk mengikuti lomba tidak melihat usia dan waktu. Namun setidaknya untuk mengasah kemampuan dalam tulis menulis tidak terhalang oleh waktu dan tempat. Mereka akan tetap terus memberikan karya terbaik bagi pembaca atau publik sebagai bentuk pencerahan.

Inilah yang dilakukan H.Yan Faisal (52) seorang jurnalis yang sudah malang melintang bekerja di beberapa media cetak,ektronik dan online sejak Tahun 1990 lalu.

Mantan wartawan RPG (Riau Pos Group) ini berhasil keluar sebagai 20 besar penulisan Artikel yang dilaksanakan Kerajaan Nederland (The Kingdom Of Nederlan) sempena memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia ke 77, Agustus 2022 lalu.

H.Yan Faisal dalam Artikelnya dengan judul Waar Light Bagansiapiapi (sejarah singkat Bagansiapiapi) dimana Artikel tersebut di kirim ke Panitia 11 Agustus 2022 lalu.

" Alhamdulillah ternyata dari 150 orang peserta dari seluruh Indonesia,tulisan saya mampu masuk dua puluh besar, " Ucap H.Yan Faisal,Minggu (11/9/2022).

"Artikel terdebut tentang Kota Bagansiapiapi sebuah Kota tua yang di era kolonial cukup punya peran penting di pantai timur Sumatera,dan hostory Melayu prnghuninya, " Sebut wartawan senior ini meyikapinya.

Kabar bertengger di posisi 20 besar ini diterima H.Yan Faisal melalui Whatsapp resmi The Kingdom Of Netherland 10 September 2022 kemaren.

 

Sosok wartawan yang memulai karirnya di Waspada Group Medan (1990), dan 18 Tahun di RPG (Harian MX, Dumai Pos, RTV hingga Tahun 2012) namun kini masih tulib menulis di media online .

Peraih penghargaan pengabdian 25 dari PWI Riau Tahun 2017 lalu saat HPN Tingkat Provinsi Riau di Dumai.

"Intinya tulisan yang saya buat tentang sejarah Bagansiapiapi,dulunya wilayah kenegerian Kubu,etnis Melayu penghuni awalnya, " Sebutnya.

 

Menurut pendiri dan mantan Ketua PWI Rohil pertama ini menelusuri sejarah dan meluruskan sejarah sangat perlu dilakukan.

"Untuk pembenaran dan menguji sejarah itu sendiri dengan data dan fakta sejarah itu sendiri jadi tenru dapat dijadukan acuan, " Sebut lelaki kelahiran Bagan Hulu 53 Tahun lalu yang terlibat aktif mrliput 2 peristiwa kerusuhan besar di Bagansiapiapi.

Menurutnya sebagai jurnalis merasakan meliput berita di daerah konflik seperti di Aceh dan daerah lainya di Riau dan bahkan di Selatan Thailand.

Menurut Ayah dari Ayatul Nissa Rahmadhani dan Sultan HF ini walau tidak menempati posisi puncak yang di umumkan namu di posisi 20 besar patit di sykuri karena turut mengangkat nama Bagansiapiapi Rohil dan Jurnalis Rokan Hilir. (Nidarman/Istimewa)